(RIAUPOS.CO) — Untuk menjamin keamanan dan kenyamana pengguna mode transportasi perairan saat mudik dan balik Idulfitri, maka diminta agar intansi terkait memberikan pengawasan secara maksimal.
Permintaan ini disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Inhil H Syamsuddin Uti. Sebab, saat musim mudik dan balik Idulfitri volume penggunaan mode transportasi tersebut akan terjadi peningkatan hingga berkali-kali lipat.
‘’Dilihat dari kondisi geografis, maka lebih dari 80 persen masyarakat Inhil bergantung pada mode transportasi air,†kata Wabup Inhil H Syamsuddin Uti, saat memimpin rakor bersama forkopimda setempat, beberapa hari lalu.
Apa yang disampaikan wabup, bertujuan mencegah terjadinya hal-hal buruk yang tidak diinginkan. Untuk mencegahnya, perlu dilakukan pengawasan secara ketat sehingga pengusaha angkutan umum speedboat, tidak membawa penumpang di luar kapasitas.
‘’Secara khusus inikan menjadi tanggung jawab teman-teman dari syahbandar. Mungkin bisa lebih diawasi supaya memberikan pengawasan secara ketat,†harapnya.
Tak hanya pihak syahbandar, pengawasan untuk mencegah terjadinya kemungkinan buruk juga dapat dilakukan oleh pihak terkait lainnya. Disinilah, menurut wabup perlu adanya kerja sama antar semua pihak.
Sementara itu, pihak Syahbandar Tembilahan, Leo mengungkapkan, sejak H-15 dan H+ 15 pihaknya terus melakukan uji petik di lapangan terhadap speedboat baik yang masuk maupun keluar dari Kabupaten Inhil.
Tujuannya, sama seperti yang diharapkan Wabup Inhil. “Di sini kami juga meminta dukungan pihak terkait untuk melakukan pendampingan saat kita melakukan uji petik,†kata Leo.(adv)
(RIAUPOS.CO) — Untuk menjamin keamanan dan kenyamana pengguna mode transportasi perairan saat mudik dan balik Idulfitri, maka diminta agar intansi terkait memberikan pengawasan secara maksimal.
Permintaan ini disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Inhil H Syamsuddin Uti. Sebab, saat musim mudik dan balik Idulfitri volume penggunaan mode transportasi tersebut akan terjadi peningkatan hingga berkali-kali lipat.
- Advertisement -
‘’Dilihat dari kondisi geografis, maka lebih dari 80 persen masyarakat Inhil bergantung pada mode transportasi air,†kata Wabup Inhil H Syamsuddin Uti, saat memimpin rakor bersama forkopimda setempat, beberapa hari lalu.
Apa yang disampaikan wabup, bertujuan mencegah terjadinya hal-hal buruk yang tidak diinginkan. Untuk mencegahnya, perlu dilakukan pengawasan secara ketat sehingga pengusaha angkutan umum speedboat, tidak membawa penumpang di luar kapasitas.
- Advertisement -
‘’Secara khusus inikan menjadi tanggung jawab teman-teman dari syahbandar. Mungkin bisa lebih diawasi supaya memberikan pengawasan secara ketat,†harapnya.
Tak hanya pihak syahbandar, pengawasan untuk mencegah terjadinya kemungkinan buruk juga dapat dilakukan oleh pihak terkait lainnya. Disinilah, menurut wabup perlu adanya kerja sama antar semua pihak.
Sementara itu, pihak Syahbandar Tembilahan, Leo mengungkapkan, sejak H-15 dan H+ 15 pihaknya terus melakukan uji petik di lapangan terhadap speedboat baik yang masuk maupun keluar dari Kabupaten Inhil.
Tujuannya, sama seperti yang diharapkan Wabup Inhil. “Di sini kami juga meminta dukungan pihak terkait untuk melakukan pendampingan saat kita melakukan uji petik,†kata Leo.(adv)