JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kegiatan nyekar atau ziarah kubur menjelang Ramadan sudah menjadi tradisi. Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi meminta kegiatan ziarah kubur untuk sementara ditunda dahulu. Zainut menuturkan tradisi nyekar atau ziarah kubur hampir dilakukan masyarakat Muslim di seluruh Indonesia.
Tujuannya untuk mendoakan supaya orangtua, saudara, atau kerabat yang sudah meninggal diampuni dosa-dosanya. Kemudian juga berdoa supaya arwah mereka ditempatkan di sisi yang mulia. "Berdoanya cukup dari rumah. In sya Allah pahalanya sama," katanya kemarin (19/4).
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menegaskan kegiatan ziarah tersebut baik dan disunahkan oleh Nabi Muhammad. Di antaranya adalah supaya yang hidup bisa mengingat kematian. Namun dia mengatakan pada kondisi pandemic Covid-19 seperti sekarang ini, sebaiknya umat Islam tidak melakukan ziarah kubur terlebih dahulu. "Sebaiknya niat baik itu kita urungkan. Kita takut terjadi penularan," katanya.
Zainut mengatakan ketika terjadi kerumuman orang yang berziarah di makam, berpotensi terjadi penularan atau transmisi Covid-19. Bisa membahayakan diri sendiri atau orang lain. Dia mengatakan ajaran agama Islam menyebutkan tidak boleh melakukan sesuatu yang membahayakan untuk diri sendiri atau orang lain.(wan/jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kegiatan nyekar atau ziarah kubur menjelang Ramadan sudah menjadi tradisi. Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi meminta kegiatan ziarah kubur untuk sementara ditunda dahulu. Zainut menuturkan tradisi nyekar atau ziarah kubur hampir dilakukan masyarakat Muslim di seluruh Indonesia.
Tujuannya untuk mendoakan supaya orangtua, saudara, atau kerabat yang sudah meninggal diampuni dosa-dosanya. Kemudian juga berdoa supaya arwah mereka ditempatkan di sisi yang mulia. "Berdoanya cukup dari rumah. In sya Allah pahalanya sama," katanya kemarin (19/4).
- Advertisement -
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menegaskan kegiatan ziarah tersebut baik dan disunahkan oleh Nabi Muhammad. Di antaranya adalah supaya yang hidup bisa mengingat kematian. Namun dia mengatakan pada kondisi pandemic Covid-19 seperti sekarang ini, sebaiknya umat Islam tidak melakukan ziarah kubur terlebih dahulu. "Sebaiknya niat baik itu kita urungkan. Kita takut terjadi penularan," katanya.
Zainut mengatakan ketika terjadi kerumuman orang yang berziarah di makam, berpotensi terjadi penularan atau transmisi Covid-19. Bisa membahayakan diri sendiri atau orang lain. Dia mengatakan ajaran agama Islam menyebutkan tidak boleh melakukan sesuatu yang membahayakan untuk diri sendiri atau orang lain.(wan/jpg)