Selasa, 17 September 2024

Cara Putus Sebaran Hoaks di Platform WhatsApp

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Platform perpesanan instan WhatsApp kini menjadi salah satu layanan yang paling dibutuhkan di tengah situasi darurat wabah virus corona jenis baru di banyak negara termasuk Indonesia. Namun sayang, di tengah peran krusialnya sebagai layanan perpesanan instan, WhatsApp kadang dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk menyebarkan hoaks terkait Covid-19.

Terkait dengan penanganan Covid-19 sendiri, WhatsApp telah melakukan sejumlah langkah. WhatsApp secara serentak mengumumkan inisiatifnya untuk mendukung upaya global dalam melawan pandemi Covid-19.

WhatsApp meluncurkan secara global Pusat Informasi Covid-19, yang bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak-anak (UNICEF), dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP).

Will Cathcart, Head of WhatsApp, mengungkapkan, pentingnya pusat informasi yang akurat di masa seperti ini. Dirinya menyebut, selama periode ini banyak yang mengandalkan WhatsApp. Baik dalam komunikasi antar teman dan orang yang dicintai. Maupun antara dokter dan pasiennya, serta guru dan siswanya.

- Advertisement -

"Kami ingin menyediakan pusat informasi sederhana yang dapat membantu menghubungkan orang-orang di saat yang penuh kewaspadaan ini. Kami juga akan terus bekerja sama secara langsung dengan kementerian kesehatan di seluruh dunia agar mereka dapat memberikan informasi terkini secara langsung melalui WhatsApp," ujar Will melalui keterangan tertulisnya kepada JawaPos.com.

Baca Juga:  Prioritaskan Pengembalian Dana Nasabah Jiwasraya

Selain mengumumkan inisiatifnya, WhatsApp juga meminta masyarakat untuk tak mudah terpengaruh oleh kabar bohong atau hoaks yang beredar di platformnya. Terkait dengan hal tersebut, berikut adalah cara untuk mencegah penyebaran misinformasi terkait Covid-19 dalam WhatsApp.

- Advertisement -

1. Kenali Berita Palsu
Perhatikan tanda-tanda yang dapat membantu Anda memutuskan apakah informasi itu palsu. Misalnya, pesan yang diteruskan tanpa sumber atau tanpa bukti. Foto, video, bahkan rekaman suara dapat direkayasa untuk menyesatkan Anda.

2. Berhenti dan Pikirkan Lagi Sebelum Membagikan Pesan yang Diteruskan
Pesan dengan label "Diteruskan" (Forwarded) membantu Anda untuk mengetahui apakah pesan tersebut ditulis oleh teman atau kerabat, atau apakah pesan tersebut sebenarnya berasal dari orang lain. Ketika pesan diteruskan dari satu pengguna ke pengguna lain lebih dari lima kali, pesan ini akan ditandai dengan ikon "panah ganda" untuk menunjukan bahwa pesan tergolong "Banyak Diteruskan" (Highly Forwarded), dan mungkin berpotensi mengandung misinformasi.

Baca Juga:  Kecurangan Klaim BPJS Masih Ditemukan

3. Bantu Hentikan Penyebaran
Jika Anda menyadari bahwa sebuah informasi tidak terlihat benar atau membuat klaim medis tidak resmi, tanyakan kepada pengirim apakah mereka dapat memverifikasi informasi tersebut. Jangan teruskan pesan hanya karena orang lain meminta Anda untuk melakukannya, meskipun orang tersebut merupakan teman Anda.

4. Verifikasi dengan Sumber Lain
Cari faktanya secara online dan periksa situs yang dapat dipercaya seperti WHO, kementerian kesehatan di negara Anda, atau situs berita terpercaya untuk mengetahui dari mana cerita itu berasal.

5. Laporkan Pesan atau Akun Pengguna yang Terbukti Membagikan Informasi Tidak Akurat
Kami mendorong pengguna agar melaporkan konten, kontak, grup yang bermasalah kepada kami. Anda dapat melaporkan segala informasi dalam aplikasi WhatsApp dengan mengunjungi "Pengaturan/Setelah > Bantuan > Hubungi Kami."

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Platform perpesanan instan WhatsApp kini menjadi salah satu layanan yang paling dibutuhkan di tengah situasi darurat wabah virus corona jenis baru di banyak negara termasuk Indonesia. Namun sayang, di tengah peran krusialnya sebagai layanan perpesanan instan, WhatsApp kadang dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk menyebarkan hoaks terkait Covid-19.

Terkait dengan penanganan Covid-19 sendiri, WhatsApp telah melakukan sejumlah langkah. WhatsApp secara serentak mengumumkan inisiatifnya untuk mendukung upaya global dalam melawan pandemi Covid-19.

WhatsApp meluncurkan secara global Pusat Informasi Covid-19, yang bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak-anak (UNICEF), dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP).

Will Cathcart, Head of WhatsApp, mengungkapkan, pentingnya pusat informasi yang akurat di masa seperti ini. Dirinya menyebut, selama periode ini banyak yang mengandalkan WhatsApp. Baik dalam komunikasi antar teman dan orang yang dicintai. Maupun antara dokter dan pasiennya, serta guru dan siswanya.

"Kami ingin menyediakan pusat informasi sederhana yang dapat membantu menghubungkan orang-orang di saat yang penuh kewaspadaan ini. Kami juga akan terus bekerja sama secara langsung dengan kementerian kesehatan di seluruh dunia agar mereka dapat memberikan informasi terkini secara langsung melalui WhatsApp," ujar Will melalui keterangan tertulisnya kepada JawaPos.com.

Baca Juga:  Prioritaskan Pengembalian Dana Nasabah Jiwasraya

Selain mengumumkan inisiatifnya, WhatsApp juga meminta masyarakat untuk tak mudah terpengaruh oleh kabar bohong atau hoaks yang beredar di platformnya. Terkait dengan hal tersebut, berikut adalah cara untuk mencegah penyebaran misinformasi terkait Covid-19 dalam WhatsApp.

1. Kenali Berita Palsu
Perhatikan tanda-tanda yang dapat membantu Anda memutuskan apakah informasi itu palsu. Misalnya, pesan yang diteruskan tanpa sumber atau tanpa bukti. Foto, video, bahkan rekaman suara dapat direkayasa untuk menyesatkan Anda.

2. Berhenti dan Pikirkan Lagi Sebelum Membagikan Pesan yang Diteruskan
Pesan dengan label "Diteruskan" (Forwarded) membantu Anda untuk mengetahui apakah pesan tersebut ditulis oleh teman atau kerabat, atau apakah pesan tersebut sebenarnya berasal dari orang lain. Ketika pesan diteruskan dari satu pengguna ke pengguna lain lebih dari lima kali, pesan ini akan ditandai dengan ikon "panah ganda" untuk menunjukan bahwa pesan tergolong "Banyak Diteruskan" (Highly Forwarded), dan mungkin berpotensi mengandung misinformasi.

Baca Juga:  Positif Narkoba

3. Bantu Hentikan Penyebaran
Jika Anda menyadari bahwa sebuah informasi tidak terlihat benar atau membuat klaim medis tidak resmi, tanyakan kepada pengirim apakah mereka dapat memverifikasi informasi tersebut. Jangan teruskan pesan hanya karena orang lain meminta Anda untuk melakukannya, meskipun orang tersebut merupakan teman Anda.

4. Verifikasi dengan Sumber Lain
Cari faktanya secara online dan periksa situs yang dapat dipercaya seperti WHO, kementerian kesehatan di negara Anda, atau situs berita terpercaya untuk mengetahui dari mana cerita itu berasal.

5. Laporkan Pesan atau Akun Pengguna yang Terbukti Membagikan Informasi Tidak Akurat
Kami mendorong pengguna agar melaporkan konten, kontak, grup yang bermasalah kepada kami. Anda dapat melaporkan segala informasi dalam aplikasi WhatsApp dengan mengunjungi "Pengaturan/Setelah > Bantuan > Hubungi Kami."

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari