PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Untuk pertama kalinya, Politeknik Caltex Riau (PCR) meluncurkan aplikasi sistem e-Konseling untuk guru bimbingan dan konseling (BK) SMA/SMK yang ada di Pekanbaru, Selasa (19/10/2021). Aplikasi ini secara resmi diluncurkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Riau, Zul Ikram.
Zul Ikram mengapresiasi PCR yang telah menginisiasi munculnya layanan bimbingan dan konseling berbasis elektronik.
"Karena ini merupakan basis layanan konseling untuk guru BK SMA/SMK di Kota Pekanbaru, harapannya dapat ditularkan juga kepada kabupaten/kota yang lain," ujar Zul Ikram.
Dikatakannya, ada beberapa hal yang mendasar yang perlu disampaikan dalam e-Konseling ini. Yang pertama saat ini masih di basis pandemi Covid-19. Gerak guru BK dan anak-anak untuk dilakukan bimbingan dan seterusnya ada keterbatasan.
"Dengan munculnya e-Konseling ini, tentu ini akan dapat mempermudah akses layanan itu sendiri," sebutnya.
Yang kedua adalah, ini juga sejalan dengan program Pemprov Riau, yakni menuju Riau digital. Menurut Zul Ikram, hal ini juga akan sangat berkontribusi terhadap layanan-layanan yang lebih khusus ini adalah layanan pendidikan.
"Untuk itu atas nama Dinas Pendidikan Riau saya menyambut baik gagasan yang telah dilakukan PCR," sebutnya.
Direktur PCR Dr Mohammad Yanuar Hariyawan ST MT menjelaskan, awal diluncurkannya aplikasi ini adalah terlebih dahulu pihaknya berdiskusi dengan para guru BK terkait apa permasalahan yang dihadapi.
"Ternyata ada kondisi yang mungkin tidak tercatat dengan baik untuk masalah konseling. Itu salah satu permasalahan yang disampaikan. Akhirnya kami mencoba untuk memberikan solusi itu, yakni membuat aplikasi e-Konseling," ujar Yanuar.
Dijelaskan Yanuar, dengan e-Konseling ini antara guru BK dan murid bisa berkomunikasi melalui satu sistem yaitu aplikasi e-Konseling. Jadi nanti semua permasalahan akan terekam di aplikasi tersebut.
"Permasalahannya apa, kemudian solusi dari guru BK-nya apa, semua nampak di aplikasi itu," ungkapnya.
Disampaikan Yanuar, untuk sistem aplikasi ini berbasis website. Jadi segala pencatatan aktivitas dilakukan di aplikasi tersebut.
"Jadi semua aktivitas konseling itu dicatat melalui sistem itu. Pertemuannya dicatat, diskusi dicatat dan semua hasilnya juga. Termasuk kalau dijadwalkan untuk konseling lanjutan maka akan tercatat semuanya di sana. Jadi semua aktivitas yang dilakukan guru konseling dengan siswa tercatat di sistem tersebut, sehingga guru gampang untuk menelusuri. Jadi anak ini pernah konseling terkait apa, semua bisa dilihat disana," ungkapnya.
Namun sebenarnya aturan ini sudah ada di panduan konseling yang dimiliki oleh SMA/SMK. Berdasarkan dokumen-dokumen tersebut diubah menjadi digital. Itulah yang disebut e-Konseling.
"Saat ini kita fokus untuk SMA/SMK yang ada di Pekanbaru. Harapannya ini akan bisa semakin luas ke daerah-daerah lainnya," pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan MoU dan perjanjian kerja sama dengan sekolah untuk penggunakan aplikasi e-Konseling.
Laporan: Heny Elyati (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun