(RIAUPOS.CO) — Mulai Rabu (17/7) lalu, The Lion King tayang di bioskop. Film itu jelas familier bagi banyak orang lantaran merupakan adaptasi versi animasi yang rilis 25 tahun lalu. Meski merupakan reboot, penggarapannya tidak setengah-setengah.
Mereka menggandeng Jon Favreau, sutradara remake The Jungle Book (2016). Buat pengisi suaranya, para selebriti kelas A Hollywood dilibatkan. Mulai Seth Rogen, Chiwetel Ejiofor, Donald Glover, hingga Beyonce.
Buat penggarapannya, Favreau meng-upgrade teknologi yang dipakainya di The Jungle Book. Tidak heran, untuk menggarap The Lion King, Disney merogoh kocek dalam. Mencapai 250 juta dolar AS atau setara Rp3,48 triliun.
Dengan cast dan teknologi penggarapan keren, fans menaruh ekspektasi tinggi kepada film tersebut. Namun, di situs Rotten Tomatoes, rating-nya masih 61 persen.
Banyak yang menilai film tersebut punya visual yang mengesankan. Cast-nya juga apik. Namun, lemah di penuturan cerita.
Bahkan, menurut kritikus di situs tersebut, film yang mengisahkan singa Simba ini tidak menyuguhkan gebrakan baru. Tapi, itu pendapat kritikus. Penonton mungkin punya pendapat berbeda. Nah, sebelum mulai nonton, ada baiknya menyimak rumitnya ’’dapur’’ The Lion King.(jpnn/fed)
(RIAUPOS.CO) — Mulai Rabu (17/7) lalu, The Lion King tayang di bioskop. Film itu jelas familier bagi banyak orang lantaran merupakan adaptasi versi animasi yang rilis 25 tahun lalu. Meski merupakan reboot, penggarapannya tidak setengah-setengah.
Mereka menggandeng Jon Favreau, sutradara remake The Jungle Book (2016). Buat pengisi suaranya, para selebriti kelas A Hollywood dilibatkan. Mulai Seth Rogen, Chiwetel Ejiofor, Donald Glover, hingga Beyonce.
- Advertisement -
Buat penggarapannya, Favreau meng-upgrade teknologi yang dipakainya di The Jungle Book. Tidak heran, untuk menggarap The Lion King, Disney merogoh kocek dalam. Mencapai 250 juta dolar AS atau setara Rp3,48 triliun.
Dengan cast dan teknologi penggarapan keren, fans menaruh ekspektasi tinggi kepada film tersebut. Namun, di situs Rotten Tomatoes, rating-nya masih 61 persen.
- Advertisement -
Banyak yang menilai film tersebut punya visual yang mengesankan. Cast-nya juga apik. Namun, lemah di penuturan cerita.
Bahkan, menurut kritikus di situs tersebut, film yang mengisahkan singa Simba ini tidak menyuguhkan gebrakan baru. Tapi, itu pendapat kritikus. Penonton mungkin punya pendapat berbeda. Nah, sebelum mulai nonton, ada baiknya menyimak rumitnya ’’dapur’’ The Lion King.(jpnn/fed)