JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi salah satu pendonor plasma konvalesen di Palang Merah Indonesia (PMI), Jakarta, Selasa (19/1). Hal ini menjadi polemik, karena Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu merahasiakan dirinya tertular virus korona.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih mengatakan setiap orang perlu melindungi dirinya sendiri dan orang lain. Apalagi saat ini sedang adanya pandemi Covid-19.
â€Semua rakyat memiliki tanggung jawab untuk menyelamatkan diri dan untuk menyelematkan orang-orang yang sudah berhubungan,†ujar Daeng dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (19/1).
Menurut Daeng, ketika seseorang tertular Covid-19 dan orang tersebut terbuka kepada publik. Maka akan memudahkan petugas Covid-19 akan dalam melakukan penelusuran kontak.
â€Kalau pelacakan itu dilakukan dengan baik, cepat ditemukan, karena pelacakaan itu pasti diiringi dengan testing. Jadi membantu proses pelacakan itu sebenernya pekerjaan mulia,†beber dia.
Diketahui, Airlangga hadir dalam acara pencanangan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen di Gedung PMI, Jakarta, Senin (18/1). Ketua Umum Partai Golkar itu hadir dan menjadi salah satu pendonor yang menyumbangkan plasma darah konvalesen.
Plasma konvalesen didonorkan oleh para penyintas Covid-19 untuk membantu kesembuhan para pasien yang masih berjuang melawan penyakit yang disebabkan virus Korona itu. Airlangga maupun Kemenko Perekonomian selama ini tidak pernah mengumumkan pernah tertular Covid-19.
Sumber : JawaPos.com
Editor : M Ali Nurman