Jika berkunjung ke Lumajang, para pencinta durian tak cuma diajak untuk berburu aneka buah lokal. Ada sajian lain yang bisa dinikmati. Salah satunya, berwisata ke pohon durian raksasa.
DALAM rubrik Belah Durian edisi sebelumnya, Jawa Pos menyajikan keragaman hingga sensasi durian lokal asal Lumajang, terutama di kampung durian Dusun Gencono.
Nah, dalam edisi kali ini, yang diulas adalah daya tarik lain dari kampung durian di Desa Jambekumbu, Kecamatan Pasrujambe, itu. Jika berkunjung ke sana, para penggemar durian yang tengah berburu tidak hanya melulu mendapat sajian aneka durian lokal yang khas. Di sana, pengunjung bisa menikmati satu suguhan lainnya. Yakni, berwisata ke sebuah pohon durian raksasa yang penuh keunikan.
Pohon raksasa tersebut menjadi destinasi tambahan bagi para pencinta durian saat berada di dusun itu. Biasanya, setelah berburu durian, para pengunjung diberi kesempatan untuk mampir ke pohon itu. Untuk menuju ke sana, pengunjung melewati jalan setapak sepanjang 500 meter dari Jalan Raya Dusun Gencono.
Pengunjung harus berhati-hati saat berjalan ke sana. Sebab, jalannya masih berupa tanah 100 persen. Tidak ada aspal atau paving. Saat musim hujan, jalanan cukup licin. Tidak hanya itu, wisatawan juga harus menembus rimbunnya deretan pohon kopi.
Namun, jangan khawatir. Di sepanjang perjalanan, pengunjung bisa menikmati deretan pohon durian yang lebih muda, tapi sudah tinggi. Cukup bisa menjadi hiburan kala berjalan menuju lokasi.
Setelah melalui perjalanan yang cukup menantang, mata para pengunjung langsung bisa terpuaskan dengan sebuah pohon tinggi yang menakjubkan. Ada sekitar delapan cabang di pohon itu.
Sekilas, pengunjung mungkin tidak akan mengira bahwa itu adalah pohon durian. Baru, ketika melihat deretan buah yang tumbuh di setiap batangnya, ”identitas” pohon tersebut terjawab.
Pohon itu memang terbilang raksasa. Tingginya diperkirakan 50 meter dengan diameter 2,3 meter. Butuh sedikitnya empat orang untuk bisa memeluk keseluruhan batang pohon.
”Usia pohon itu lebih dari 200 tahun. Tiap panen rata-rata menghasilkan hingga seribu buah,” ujar Inggit Eka Subarja, pegiat durian Dusun Gencono.
Dia menyatakan, keberadaan pohon itu menjadi paket tur tambahan saat para pemburu durian datang ke kampung durian itu. Selain ukurannya yang raksasa, ada sejumlah keunikan lain dari pohon tersebut.
Salah satu sisi pohon memiliki rongga yang cukup untuk dimasuki orang. Area itu menjadi spot favorit para pengunjung. Mereka bisa masuk dan berfoto di sana. ”Mayoritas, kalau ada yang beli durian di sini, mereka minta diantar ke sini sekalian untuk melihat pohon itu,” jelasnya.
Di sana, cukup banyak pohon yang usianya sangat tua. Ada kelebihan tersendiri dari pohon-pohon tersebut. ”Karena sudah tua, pohon itu bisa menghasilkan nutrisi lebih maksimal ke buah,” kata pria yang juga pengajar di salah satu sekolah dasar di Gencono itu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman