KUALA LUMPUR (RIAUPOS.CO) – Ketua Biro Hukum dan Komunitas Wanita Keadilan, Fadhlina Siddiq, meminta fitnah sodomi terhadap tokoh oposisi senior Malaysia, Datok Sri Anwar Ibrahim dihentikan.
"Dato Sri Anwar Ibrahim telah dipanggil ke Bukit Aman (Polisi Diraja Malaysia, red) untuk membantu penyelidikan semalam. Apa yang menimbulkan persoalan adalah, mengapa isu sodomi juga dilibatkan sekaligus dalam satu penyelidikan," katanya di Kuala Lumpur, Sabtu (17/10/2020).
Sebagai warga negara, kata Fadhlina, masyarakat menjunjung tinggi keluhuran peraturan negara dan kedaulatan undang-undang. Dia menilai wajar jika rakyat mempersoalkan keperluan menyeret fitnah sodomi saat ini.
"Saya yakin dan percaya pihak polisi dan jaksa berusaha segala daya melaksanakan tugas mengikuti legislatif, eksekutif dan kehakiman," lanjutnya.
Malaysia kini masih bertarung dengan musuh yang tak terlihat yakni Covid-19 serta dampak yang ditimbulkan pada perekonomian.
"Yang di-Pertuan Agong (Raja Malaysia, red) telah memberi mandat agar perkara ini diselesaikan dalam kalangan ketua partai," ujarnya.
Dia menyerukan agar tidak menyebarkan lagi info ke publik mengenai fitnah sodomi yang memberi implikasi negatif bukan hanya kepada individu tetapi juga masyarakat secara luas.
"Harus berapa banyak kebejatan sosial dan istilah menjijikan yang dipamerkan hanya karena ingin terus kekal di tampuk kuasa?" katanya.
"Berhujahlah dengan matang dalam ruang demokrasi yang ada. Fokus untuk merawat kesejahteraan hidup dan ekonomi rakyat. Bukan meraih perhatian melalui fitnah sodomi akibat kegagalan memimpin negara," pungkasnya.
Sumber: Bernama/Antara/Straits Time
Editor: Hary B Koriun