Rabu, 18 September 2024

Ramah Lingkungan Pestisida Berbahan Rempah

(RIAUPOS.CO) – HAMA tanaman adalah musuh para petani. Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk dapat mengusir hama tanaman, salah satunya dengan penggunaan pestisida. Tak jarang, pestisida yang digunakan adalah pestisida kimia yang kerap menimbulkan masalah baru bagi lingkungan, selain harganya yang mahal.

Kendati demikian, saat ini sudah ada solusi alternatif untuk para petani atau pun pencinta tanaman untuk dapat mengusir hama tanaman, yaitu dengan menggunakan pestisida organik berbahan rempah. “Konsep pestisida organik adalah pengendalian hama dan penyakit tanaman palawija dengan menggunakan bahan-bahan herbal, sehingga aman dan ramah terhadap lingkungan dan manusia,” kata Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru Eni Suhesti S Hut M Si, Sabtu (17/7).

Dijelaskannya, pestisida organik berbahan  rempah lebih aman bagi manusia dan ramah lingkungan, terlebih dalam proses pembuatannya tidak menggunakan bahan kimia sama sekali, tentu saja dengan bahan yang mudah dijumpai sehari-hari.

Baca Juga:  Khasiat Minum Air Kelapa saat Pandemi, Pakar Ini Ungkap Manfaatnya

Eni juga memaparkan untuk pembuatan pestisida berbahan rempah, bahan yang diperlukan yaitu, selembar daun pepaya, lima siung bawang putih, sepuluh lembar daun sirsak, sebatang serai, dan satu lembar lidah buaya.

- Advertisement -

Selanjutnya, bahan-bahan tersebut di potong kecil-kecil, kemudian dihaluskan dengan mengguanakan blender. Setelah itu, bahan tinggal ditamahkan dengan satu liter air. “Kemudian campuran bahan tersebut disimpan dalam wadah tertutup selama dua hari. Senyawa-senyawa aktif di dala masing-masing bahan akan keluar dan berfungsi untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman,” paparnya.

Setelah dua hari, dikatakan Eni, pestisida berbahan rempah sudah siap digunakan. Penggunaannya, satu liter pestisida diencerkan dengan 10 liter air. Pestisida siap disemprotkan pada tanaman dan tanah tempat tanaman itu tumbuh.

- Advertisement -
Baca Juga:  Ular Mainan

“Dampak negatif terhadap lingkungan relatif tidak ada. Karena menggunakan bahan organik, tentu tidak akan mengancam kesehatan manusia dan lingkungan. Penggunaan pestisida berbahan rempah ini juga akan lebih menghemat pengeluaran dibandingkan jika membeli pestisida kimia,” tukasnya.

Ia menyarankan, pengaplikasian terhadap tanaman bisa dilakukan selama satu hari dalam satu pekan, yaitu pagi dan sore untuk pencegahan, atau diberikan saat tanaman terkena hama.

Eni menambahkan, pihaknya juga telah memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan pestisida berbahan rempah ini. menurutnya, hal tersebut adalah bagian dari Tri Darma perguruan tinggi, yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada maasyarakat.(anf)

 

Laporan MUJAWAROH ANNAFI, Pekanbaru

 

(RIAUPOS.CO) – HAMA tanaman adalah musuh para petani. Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk dapat mengusir hama tanaman, salah satunya dengan penggunaan pestisida. Tak jarang, pestisida yang digunakan adalah pestisida kimia yang kerap menimbulkan masalah baru bagi lingkungan, selain harganya yang mahal.

Kendati demikian, saat ini sudah ada solusi alternatif untuk para petani atau pun pencinta tanaman untuk dapat mengusir hama tanaman, yaitu dengan menggunakan pestisida organik berbahan rempah. “Konsep pestisida organik adalah pengendalian hama dan penyakit tanaman palawija dengan menggunakan bahan-bahan herbal, sehingga aman dan ramah terhadap lingkungan dan manusia,” kata Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru Eni Suhesti S Hut M Si, Sabtu (17/7).

Dijelaskannya, pestisida organik berbahan  rempah lebih aman bagi manusia dan ramah lingkungan, terlebih dalam proses pembuatannya tidak menggunakan bahan kimia sama sekali, tentu saja dengan bahan yang mudah dijumpai sehari-hari.

Baca Juga:  Terduga Kurir Sabu 3 Kg Ditangkap

Eni juga memaparkan untuk pembuatan pestisida berbahan rempah, bahan yang diperlukan yaitu, selembar daun pepaya, lima siung bawang putih, sepuluh lembar daun sirsak, sebatang serai, dan satu lembar lidah buaya.

Selanjutnya, bahan-bahan tersebut di potong kecil-kecil, kemudian dihaluskan dengan mengguanakan blender. Setelah itu, bahan tinggal ditamahkan dengan satu liter air. “Kemudian campuran bahan tersebut disimpan dalam wadah tertutup selama dua hari. Senyawa-senyawa aktif di dala masing-masing bahan akan keluar dan berfungsi untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman,” paparnya.

Setelah dua hari, dikatakan Eni, pestisida berbahan rempah sudah siap digunakan. Penggunaannya, satu liter pestisida diencerkan dengan 10 liter air. Pestisida siap disemprotkan pada tanaman dan tanah tempat tanaman itu tumbuh.

Baca Juga:  Merapi Erupsi, Bandara Adi Soemarmo Ditutup 6 Jam

“Dampak negatif terhadap lingkungan relatif tidak ada. Karena menggunakan bahan organik, tentu tidak akan mengancam kesehatan manusia dan lingkungan. Penggunaan pestisida berbahan rempah ini juga akan lebih menghemat pengeluaran dibandingkan jika membeli pestisida kimia,” tukasnya.

Ia menyarankan, pengaplikasian terhadap tanaman bisa dilakukan selama satu hari dalam satu pekan, yaitu pagi dan sore untuk pencegahan, atau diberikan saat tanaman terkena hama.

Eni menambahkan, pihaknya juga telah memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan pestisida berbahan rempah ini. menurutnya, hal tersebut adalah bagian dari Tri Darma perguruan tinggi, yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada maasyarakat.(anf)

 

Laporan MUJAWAROH ANNAFI, Pekanbaru

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari