JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menjelang akhir tahun 2025, pemerintah kembali menyalurkan berbagai program bantuan sosial (bansos) bagi jutaan masyarakat berpenghasilan rendah. Langkah ini menjadi upaya menjaga daya beli sekaligus wujud kehadiran negara di tengah kondisi ekonomi dan harga pangan yang belum sepenuhnya stabil.
Beragam bantuan disalurkan sepanjang Oktober ini, mulai dari uang tunai, sembako, hingga beras gratis. Kementerian Sosial bersama sejumlah lembaga penyalur tengah mengebut pencairan di seluruh daerah.
Salah satu program utama adalah Program Keluarga Harapan (PKH) yang menyasar kelompok rentan seperti ibu hamil, anak usia dini, pelajar, lansia, hingga penyandang disabilitas berat. Besaran bantuannya bervariasi — ibu hamil menerima Rp3 juta per tahun, siswa sekolah Rp900 ribu hingga Rp2 juta, dan lansia Rp2,4 juta per tahun. Dana tersebut dicairkan setiap tiga bulan melalui rekening bank yang terdaftar di sistem Kemensos.
Selain itu, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) juga kembali disalurkan untuk membantu keluarga menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok. Setiap penerima manfaat mendapat Rp200 ribu per bulan, yang bisa digunakan untuk membeli bahan pangan seperti beras, telur, sayur, dan daging ayam di e-warong terdekat. Dana disalurkan melalui bank-bank Himbara (BRI, BNI, Mandiri, dan BTN) dengan total Rp600 ribu untuk kuartal IV.
Tak hanya itu, bantuan beras 10 kilogram per keluarga juga kembali digulirkan pada Oktober hingga November 2025. Penyalurannya dilakukan oleh Bulog bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) kepada jutaan keluarga penerima manfaat (KPM) dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Program ini diharapkan membantu menstabilkan harga beras menjelang akhir tahun.
Pemerintah juga tetap menjalankan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk mendukung biaya pendidikan anak-anak dari keluarga prasejahtera. Siswa SD mendapatkan Rp450 ribu per tahun, SMP Rp750 ribu, dan SMA/SMK hingga Rp1,8 juta. Dana ini dapat digunakan untuk membeli buku, seragam, alat tulis, atau ongkos sekolah.
Bersamaan dengan penyaluran bantuan, Kemensos mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan program bansos. Warga diminta mengecek status penerimaan hanya melalui situs resmi cekbansos.kemensos.go.id, bukan lewat tautan mencurigakan di pesan WhatsApp atau media sosial.