Jumat, 20 September 2024

Disanksi AS dan Uni Eropa, Turki Tetap Ogah Gencatan Senjata

ANKARA (RIAUPOS.CO) — Sanksi Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) tidak membuat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berubah pikiran. Invasi militer ke kawasan utara Syria yang dihuni kaum Kurdi lanjut terus. Selasa waktu setempat (15/10), dia juga mengabaikan seruan gencatan senjata. Dia bahkan menanggapi dingin rencana kunjungan Wakil Presiden AS Mike Pence ke Ankara.

Di hadapan parlemen, Erdogan menegaskan bahwa Turki tidak akan menghentikan serangan atas wilayah Kurdi yang bermula pekan lalu. Dia bersikeras untuk menuntaskan operasi militer Peace Spring yang tujuan utamanya adalah menciptakan zona aman di perbatasan Syria dan Turki. Selanjutnya, Turki akan memindahkan sekitar 3 juta pengungsi Syria ke sana. Selama ini, para pengungsi itu mereka tampung di kamp-kamp pengungsian Turki.

Baca Juga:  Dipastikan, Abu Rara Penusuk Wiranto Jaringan JAD Pimpinan Abu Zee

”Kami tidak akan duduk semeja dengan organisasi teror,” kata Erdogan sebagaimana dilansir CNN. Dia juga menyatakan niatnya untuk tidak menyambut Pence.

Menurut dia, wakil Trump itu hanya berhak menemui Wakil Presiden Turki Fuat Oktay. Jika ingin membahas situasi Syria dan Turki dengannya, dia meminta Trump yang datang.

- Advertisement -

Dalam kesempatan itu, Erdogan menegaskan bahwa invasi militer Turki hanya bisa dihentikan kelompok Kurdi. Tepatnya, Syrian Democratic Force (SDF). Jika SDF mau menyerah, Turki akan menyetop Peace Spring. Aksi militer lantas akan diganti dengan memindahkan para pengungsi dari Turki ke perbatasan Syria.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

ANKARA (RIAUPOS.CO) — Sanksi Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) tidak membuat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berubah pikiran. Invasi militer ke kawasan utara Syria yang dihuni kaum Kurdi lanjut terus. Selasa waktu setempat (15/10), dia juga mengabaikan seruan gencatan senjata. Dia bahkan menanggapi dingin rencana kunjungan Wakil Presiden AS Mike Pence ke Ankara.

Di hadapan parlemen, Erdogan menegaskan bahwa Turki tidak akan menghentikan serangan atas wilayah Kurdi yang bermula pekan lalu. Dia bersikeras untuk menuntaskan operasi militer Peace Spring yang tujuan utamanya adalah menciptakan zona aman di perbatasan Syria dan Turki. Selanjutnya, Turki akan memindahkan sekitar 3 juta pengungsi Syria ke sana. Selama ini, para pengungsi itu mereka tampung di kamp-kamp pengungsian Turki.

Baca Juga:  Putri Politikus PDIP Diduga Terlibat Kasus Impor Bawang Putih

”Kami tidak akan duduk semeja dengan organisasi teror,” kata Erdogan sebagaimana dilansir CNN. Dia juga menyatakan niatnya untuk tidak menyambut Pence.

Menurut dia, wakil Trump itu hanya berhak menemui Wakil Presiden Turki Fuat Oktay. Jika ingin membahas situasi Syria dan Turki dengannya, dia meminta Trump yang datang.

Dalam kesempatan itu, Erdogan menegaskan bahwa invasi militer Turki hanya bisa dihentikan kelompok Kurdi. Tepatnya, Syrian Democratic Force (SDF). Jika SDF mau menyerah, Turki akan menyetop Peace Spring. Aksi militer lantas akan diganti dengan memindahkan para pengungsi dari Turki ke perbatasan Syria.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari