PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau Prof Dr H Nazir Karim meminta pemerintah untuk ikut serta memberikan rasa aman kepada ulama. Hal ini disampaikan terkait peristiwa penganiayaan terhadap ulama Syekh Ali Jabber saat berceramah di Masjid Falahudin yang berada di Jalan Tamin, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Ahad (13/9) lalu.
Sebelumnya, di Kota Pekanbaru juga pernah terjadi imam masjid mengalami penganiayaan saat menjadi imam di Masjid Al Falah Darul Muttaqin di Jalan Sumatera, Kecamatan Pekanbaru Kota pada 23 Juli lalu.
‘’Agar kejadian serupa tidak terulang lagi, MUI Riau meminta kepada seluruh ulama atau kepada penceramah-penceramah untuk tetap waspada terkait maraknya kasus penganiayaan terhadap ulama. MUI Riau juga meminta kepada pemerintah harus ikut serta dalam menjaga keamanan ulama atau penceramah-penceramah,’’ sebutnya, kemarin.
Nazir Karim mengatakan, tidak hanya meminta kepada pemerintah saja, MUI juga meminta kepada lembaga atau organisasi masyarakat (ormas), masyarakat dan pihak-pihak keamanan dilingkungan masjid atau tempat-tempat dimana dilaksanakannya kegiatan ulama tersebut mengantisipasi orang-orang yang tidak berkepentingan, atau ada orang-orang dicurigai akan melakukan tindakan yang akan membahayakan ulama atau penceramah. Tidak hanya itu, pentingnya kewaspadaan panitia atau pengurus harus ditingkatkan.
Kekerasan yang terjadi terhadap ulama sudah terjadi beberapa kali. Dan meminta kepada aparat penegak hukum agar menindak tegas dan transparan dalam mengungkap kasus kekerasan yang terjadi terhadap ulama. Jika pelaku atau tersangkanya berhasil ditangkap, biarkan pihak pengadilan yang memutuskan apakah tersangka itu gila atau tidak,» ujar Nazir Karim.
Ia juga menambahka, terkait maraknya kejadian kekerasan terhadap ulama, MUI saat ini tengah melakukan rapat bersama dan merumuskan bersama-sama untuk mengimbau agar pemerintah ikut serta dalam menjaga keamanan ulama.(dof)
PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau Prof Dr H Nazir Karim meminta pemerintah untuk ikut serta memberikan rasa aman kepada ulama. Hal ini disampaikan terkait peristiwa penganiayaan terhadap ulama Syekh Ali Jabber saat berceramah di Masjid Falahudin yang berada di Jalan Tamin, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Ahad (13/9) lalu.
Sebelumnya, di Kota Pekanbaru juga pernah terjadi imam masjid mengalami penganiayaan saat menjadi imam di Masjid Al Falah Darul Muttaqin di Jalan Sumatera, Kecamatan Pekanbaru Kota pada 23 Juli lalu.
- Advertisement -
‘’Agar kejadian serupa tidak terulang lagi, MUI Riau meminta kepada seluruh ulama atau kepada penceramah-penceramah untuk tetap waspada terkait maraknya kasus penganiayaan terhadap ulama. MUI Riau juga meminta kepada pemerintah harus ikut serta dalam menjaga keamanan ulama atau penceramah-penceramah,’’ sebutnya, kemarin.
Nazir Karim mengatakan, tidak hanya meminta kepada pemerintah saja, MUI juga meminta kepada lembaga atau organisasi masyarakat (ormas), masyarakat dan pihak-pihak keamanan dilingkungan masjid atau tempat-tempat dimana dilaksanakannya kegiatan ulama tersebut mengantisipasi orang-orang yang tidak berkepentingan, atau ada orang-orang dicurigai akan melakukan tindakan yang akan membahayakan ulama atau penceramah. Tidak hanya itu, pentingnya kewaspadaan panitia atau pengurus harus ditingkatkan.
- Advertisement -
Kekerasan yang terjadi terhadap ulama sudah terjadi beberapa kali. Dan meminta kepada aparat penegak hukum agar menindak tegas dan transparan dalam mengungkap kasus kekerasan yang terjadi terhadap ulama. Jika pelaku atau tersangkanya berhasil ditangkap, biarkan pihak pengadilan yang memutuskan apakah tersangka itu gila atau tidak,» ujar Nazir Karim.
Ia juga menambahka, terkait maraknya kejadian kekerasan terhadap ulama, MUI saat ini tengah melakukan rapat bersama dan merumuskan bersama-sama untuk mengimbau agar pemerintah ikut serta dalam menjaga keamanan ulama.(dof)