PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Suatu hari Nadya dan Rahmi singgah ke masjid untuk melaksanakan Salat Isya berjamaah. Saat itu, imam masjid membacakan surah-surah yang cukup panjang dan bersuara lirih.
Saat sujud di rekaat kedua, Nadya merasa, imam sangat lama dan tidak kunjung memberi mengucapkan Allahuakbar untuk meneruskan gerakan salat selanjutnya.
Nadya tetap berupaya untuk fokus, tetapi pikirannya kemana-mana dan khawatir sesuatu yang buruk terjadi kepada imam.
Akhirnya Nadya berinisiatif untuk mengintip orang di sebelah kanan dan kirinya. Tidak ada kejanggalan, karena jemaah pun masih sujud seperti dirinya.
Nadya lega setelah imam mengucapkan Allahuakbar. Setelah salat, Nadya mengobrol kepada Rahmi dan menanyakan, apa hanya dia yang merasa jika Salat Isya tadi hanya tiga rakaat.
"Alamaaak…! Mana ada tiga rakaat. Kamu aja tadi sujud kelamaan. Dari rakaat kedua sampai ketiga gak bangkit-bangkit," kata Rahmi sambil tertawa.(anf)
PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Suatu hari Nadya dan Rahmi singgah ke masjid untuk melaksanakan Salat Isya berjamaah. Saat itu, imam masjid membacakan surah-surah yang cukup panjang dan bersuara lirih.
Saat sujud di rekaat kedua, Nadya merasa, imam sangat lama dan tidak kunjung memberi mengucapkan Allahuakbar untuk meneruskan gerakan salat selanjutnya.
Nadya tetap berupaya untuk fokus, tetapi pikirannya kemana-mana dan khawatir sesuatu yang buruk terjadi kepada imam.
- Advertisement -
Akhirnya Nadya berinisiatif untuk mengintip orang di sebelah kanan dan kirinya. Tidak ada kejanggalan, karena jemaah pun masih sujud seperti dirinya.
Nadya lega setelah imam mengucapkan Allahuakbar. Setelah salat, Nadya mengobrol kepada Rahmi dan menanyakan, apa hanya dia yang merasa jika Salat Isya tadi hanya tiga rakaat.
"Alamaaak…! Mana ada tiga rakaat. Kamu aja tadi sujud kelamaan. Dari rakaat kedua sampai ketiga gak bangkit-bangkit," kata Rahmi sambil tertawa.(anf)