JAKARTA (RIAUPOS.CO) — ”Istirahat” Martin Hikuku Alukoye terganggu. Gara-garanya soal seragam. Pria 31 tahun itu meninggal 7 Agustus lalu.
Penyakit epilepsinya kambuh saat dia berusaha menyeberangi Sungai Eburinde di Kakamega, Kenya. Alukoye tenggelam.
Setelah melalui beberapa ritual, dia akhirnya dikebumikan Ahad (11/8/2019) lalu lengkap dengan seragam saat bekerja di Badan Layanan Kepemudaan Kakamega.
Keesokan harinya, petugas pemerintahan setempat mendatangi keluarga Alukoye untuk meminta kembali seragamnya.
Mereka kemudian menggali kuburan Alukoye dan melucuti bajunya. Keluarga Alukoye shock. Mereka pun memprotes. Begitu berita tersebut membesar, keluarga Alukoye akhirnya diberi satu set seragam baru.
Jasad Alukoye dimakamkan lagi, Senin (12/8). Seragam lamanya masih tergantung di atas pohon. Belum ada petugas yang mengambil. Entah siapa yang mau memakai baju bekas jenazah Alukoye itu.
Sumber : Batampos.co.id
Editor : Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — ”Istirahat” Martin Hikuku Alukoye terganggu. Gara-garanya soal seragam. Pria 31 tahun itu meninggal 7 Agustus lalu.
Penyakit epilepsinya kambuh saat dia berusaha menyeberangi Sungai Eburinde di Kakamega, Kenya. Alukoye tenggelam.
- Advertisement -
Setelah melalui beberapa ritual, dia akhirnya dikebumikan Ahad (11/8/2019) lalu lengkap dengan seragam saat bekerja di Badan Layanan Kepemudaan Kakamega.
Keesokan harinya, petugas pemerintahan setempat mendatangi keluarga Alukoye untuk meminta kembali seragamnya.
- Advertisement -
Mereka kemudian menggali kuburan Alukoye dan melucuti bajunya. Keluarga Alukoye shock. Mereka pun memprotes. Begitu berita tersebut membesar, keluarga Alukoye akhirnya diberi satu set seragam baru.
Jasad Alukoye dimakamkan lagi, Senin (12/8). Seragam lamanya masih tergantung di atas pohon. Belum ada petugas yang mengambil. Entah siapa yang mau memakai baju bekas jenazah Alukoye itu.
Sumber : Batampos.co.id
Editor : Rinaldi