Selasa, 8 April 2025
spot_img

Restoran Italia di Inggris Tak Diminati Lagi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Mantan pelatih Inggris berdarah Italia Fabio Capello menyatakan sebelum final Euro 2020 bahwa kemenangan Gli Azzurri bakal menyenangkan sekitar 20 ribu pelayan restoran Italia yang ada di Inggris. Memang, harapan itu kemudian menjadi kenyataan. Tetapi, euforia hanya sesaat.

Pada kenyataannya, belum genap sepekan final yang dihelat di Wembley Stadium tersebut, restoran Italia merasakan getah akibat kemenangan Gli Azzurri. Ya, restoran Italia di Inggris mulai kehilangan para pelanggan.

Seperti dilansir platform reservasi restoran terkemuka Eropa, TheFork UK, jumlah pengunjung restoran Italia pada pekan ini anjlok di angka 55 persen. Sebaliknya, restoran asli Inggris rata-rata menjadi lebih ramai pengunjung.

Baca Juga:  Saifuddin Ibrahim Jadi Tersangka Penistaan Agama

Lebih parahnya lagi, meski sudah masuk ke restoran Italia, rata-rata menu yang dipesan kemudian diganti. Semisal focaccia dengan fish and chips. Atau ada juga pizza menjadi pie and mash. Guyonan bek tengah Italia Leonardo Bonucci agar lebih banyak makan pasta malah semakin dijauhi.

"Masyarakat Inggris masih sakit hati (dengan kekalahan di final Euro 2020, red). Italia memang telah memenangi perang footie (sepak bola, red), tetapi Inggris memenangi perang foodie (makanan, red) pekan ini," papar Direktur Manajer TheFork Patrick Hooykaas seperti dilansir The Sun.

Tanda-tanda restoran Italia jadi sasaran kemarahan fans Inggris sejatinya sudah terlihat hanya beberapa jam setelah final. Beberapa restoran Italia di wilayah London jadi korban vandalisme.

Baca Juga:  1.500 Peserta Siap Meriahkan Festival Kota Pusaka Indonesia 2020

Salah satunya Tiamo di Sleaford. Beberapa bagian restoran seperti meja dan gazebo rusak akibat amukan suporter The Three Lions.

Itu hanya segelintir kerusuhan pascafinal. Di London Barat, ada 19 polisi yang terluka karena mengamankan bentrokan antara suporter Inggris dan Italia. Bahkan, sampai ada 49 orang yang ditangkap buntut insiden tersebut.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Mantan pelatih Inggris berdarah Italia Fabio Capello menyatakan sebelum final Euro 2020 bahwa kemenangan Gli Azzurri bakal menyenangkan sekitar 20 ribu pelayan restoran Italia yang ada di Inggris. Memang, harapan itu kemudian menjadi kenyataan. Tetapi, euforia hanya sesaat.

Pada kenyataannya, belum genap sepekan final yang dihelat di Wembley Stadium tersebut, restoran Italia merasakan getah akibat kemenangan Gli Azzurri. Ya, restoran Italia di Inggris mulai kehilangan para pelanggan.

Seperti dilansir platform reservasi restoran terkemuka Eropa, TheFork UK, jumlah pengunjung restoran Italia pada pekan ini anjlok di angka 55 persen. Sebaliknya, restoran asli Inggris rata-rata menjadi lebih ramai pengunjung.

Baca Juga:  Peretas Internasional Bisnis Ventilator Terungkap

Lebih parahnya lagi, meski sudah masuk ke restoran Italia, rata-rata menu yang dipesan kemudian diganti. Semisal focaccia dengan fish and chips. Atau ada juga pizza menjadi pie and mash. Guyonan bek tengah Italia Leonardo Bonucci agar lebih banyak makan pasta malah semakin dijauhi.

"Masyarakat Inggris masih sakit hati (dengan kekalahan di final Euro 2020, red). Italia memang telah memenangi perang footie (sepak bola, red), tetapi Inggris memenangi perang foodie (makanan, red) pekan ini," papar Direktur Manajer TheFork Patrick Hooykaas seperti dilansir The Sun.

Tanda-tanda restoran Italia jadi sasaran kemarahan fans Inggris sejatinya sudah terlihat hanya beberapa jam setelah final. Beberapa restoran Italia di wilayah London jadi korban vandalisme.

Baca Juga:  Polres Rayakan Rangkaian HUT Bhayangkara bersama PWI Siak

Salah satunya Tiamo di Sleaford. Beberapa bagian restoran seperti meja dan gazebo rusak akibat amukan suporter The Three Lions.

Itu hanya segelintir kerusuhan pascafinal. Di London Barat, ada 19 polisi yang terluka karena mengamankan bentrokan antara suporter Inggris dan Italia. Bahkan, sampai ada 49 orang yang ditangkap buntut insiden tersebut.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Restoran Italia di Inggris Tak Diminati Lagi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Mantan pelatih Inggris berdarah Italia Fabio Capello menyatakan sebelum final Euro 2020 bahwa kemenangan Gli Azzurri bakal menyenangkan sekitar 20 ribu pelayan restoran Italia yang ada di Inggris. Memang, harapan itu kemudian menjadi kenyataan. Tetapi, euforia hanya sesaat.

Pada kenyataannya, belum genap sepekan final yang dihelat di Wembley Stadium tersebut, restoran Italia merasakan getah akibat kemenangan Gli Azzurri. Ya, restoran Italia di Inggris mulai kehilangan para pelanggan.

Seperti dilansir platform reservasi restoran terkemuka Eropa, TheFork UK, jumlah pengunjung restoran Italia pada pekan ini anjlok di angka 55 persen. Sebaliknya, restoran asli Inggris rata-rata menjadi lebih ramai pengunjung.

Baca Juga:  Saifuddin Ibrahim Jadi Tersangka Penistaan Agama

Lebih parahnya lagi, meski sudah masuk ke restoran Italia, rata-rata menu yang dipesan kemudian diganti. Semisal focaccia dengan fish and chips. Atau ada juga pizza menjadi pie and mash. Guyonan bek tengah Italia Leonardo Bonucci agar lebih banyak makan pasta malah semakin dijauhi.

"Masyarakat Inggris masih sakit hati (dengan kekalahan di final Euro 2020, red). Italia memang telah memenangi perang footie (sepak bola, red), tetapi Inggris memenangi perang foodie (makanan, red) pekan ini," papar Direktur Manajer TheFork Patrick Hooykaas seperti dilansir The Sun.

Tanda-tanda restoran Italia jadi sasaran kemarahan fans Inggris sejatinya sudah terlihat hanya beberapa jam setelah final. Beberapa restoran Italia di wilayah London jadi korban vandalisme.

Baca Juga:  Cak Imin Sebut PKI Itu Masa Lalu

Salah satunya Tiamo di Sleaford. Beberapa bagian restoran seperti meja dan gazebo rusak akibat amukan suporter The Three Lions.

Itu hanya segelintir kerusuhan pascafinal. Di London Barat, ada 19 polisi yang terluka karena mengamankan bentrokan antara suporter Inggris dan Italia. Bahkan, sampai ada 49 orang yang ditangkap buntut insiden tersebut.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Mantan pelatih Inggris berdarah Italia Fabio Capello menyatakan sebelum final Euro 2020 bahwa kemenangan Gli Azzurri bakal menyenangkan sekitar 20 ribu pelayan restoran Italia yang ada di Inggris. Memang, harapan itu kemudian menjadi kenyataan. Tetapi, euforia hanya sesaat.

Pada kenyataannya, belum genap sepekan final yang dihelat di Wembley Stadium tersebut, restoran Italia merasakan getah akibat kemenangan Gli Azzurri. Ya, restoran Italia di Inggris mulai kehilangan para pelanggan.

Seperti dilansir platform reservasi restoran terkemuka Eropa, TheFork UK, jumlah pengunjung restoran Italia pada pekan ini anjlok di angka 55 persen. Sebaliknya, restoran asli Inggris rata-rata menjadi lebih ramai pengunjung.

Baca Juga:  Peretas Internasional Bisnis Ventilator Terungkap

Lebih parahnya lagi, meski sudah masuk ke restoran Italia, rata-rata menu yang dipesan kemudian diganti. Semisal focaccia dengan fish and chips. Atau ada juga pizza menjadi pie and mash. Guyonan bek tengah Italia Leonardo Bonucci agar lebih banyak makan pasta malah semakin dijauhi.

"Masyarakat Inggris masih sakit hati (dengan kekalahan di final Euro 2020, red). Italia memang telah memenangi perang footie (sepak bola, red), tetapi Inggris memenangi perang foodie (makanan, red) pekan ini," papar Direktur Manajer TheFork Patrick Hooykaas seperti dilansir The Sun.

Tanda-tanda restoran Italia jadi sasaran kemarahan fans Inggris sejatinya sudah terlihat hanya beberapa jam setelah final. Beberapa restoran Italia di wilayah London jadi korban vandalisme.

Baca Juga:  Polres Rayakan Rangkaian HUT Bhayangkara bersama PWI Siak

Salah satunya Tiamo di Sleaford. Beberapa bagian restoran seperti meja dan gazebo rusak akibat amukan suporter The Three Lions.

Itu hanya segelintir kerusuhan pascafinal. Di London Barat, ada 19 polisi yang terluka karena mengamankan bentrokan antara suporter Inggris dan Italia. Bahkan, sampai ada 49 orang yang ditangkap buntut insiden tersebut.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari