Selasa, 17 September 2024

Operasional Kendaraan Barang di Sitinjaulauik Dibatasi

Pengungsi Galodo Dipindahkan

PADANG (RIAUPOS.CO) – Para korban galado atau banjir bandang bercampur batu dan kayu, di Bukik Batabuah dan Parambahan harus pindah dari pengungsian yang mereka tempati dalam beberapa hari terakhir. Pasalnya, dua lokasi ini berada di jalur lahar dingin yang berhulu di Gunung Marapi.

Seperti diketahui, pengungsian di Bukik Batabuah dipusatkan di SD 08 Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam. Sedangkan di Parambahan, Kecamatan Limokaum, Kabupaten Tanahdatar, dipusatkan di Masjid Ubudiyah.

Wali Nagari Parambahan Robbi Yasdi mengatakan, saat ini setidaknya terdapat lebih dari 1.300 pengungsi di Nagari Parambahan. Mereka berasal dari empat jorong yang berada di dekat aliran sungai. Selain di Masjid Ubudiyah, ada juga warga yang mengungsi di rumah tetangga, dan rumah kerabat lainnya yang dirasa lebih aman dari jangkauan air.

Lokasi pengungsian pun kemarin sudah mulai dipindahkan ke SMP 4 Parambahan. Jaraknya satu kilometer ke arah timur dari Masjid Ubudiyah. ”Saat ini dalam proses pemindahan,” ujar Robbi Yasdi kepada Padang Ekspres (RPG), selepas magrib kemarin.

- Advertisement -

Terpisah, Bupati Agam Andri Warman menyatakan akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menentukan lokasi pengungsian baru. ”Kami juga akan menyiapkan lokasi baru yang siap untuk jangka menengah,” sebutnya.

Wali Nagari Bukik Batabuah Firdaus menyebutkan, terdapat ratusan warga yang disiapkan untuk mengungsi apabila proses pemindahan lokasi pengungsian dilaksankan. ”Pertama kita akan edukasi dan sosialisasi terlebih dahulu. Di sepanjang bibir sungai terdapat 365 orang yang berada di area 100 meter di arah kiri dan 50 meter di arah kanan sungai,” sebutnya.

- Advertisement -

Pemindahan lokasi pengungsian tersebut mencuat dalam kunjungan Menteri Sosial Tri Rismaharini ke lokasi pengungsian, kemarin. ”Saya mempelajari jalur aliran lahar dingin sebelumnya. Kemudian ketika melihat langsung, saya menilai bahwa lokasi pengungsian ini masih berada di jalur bahaya,” ucapnya.

Karena alasan ini ia meminta kepala daerah dan unsur terkait untuk mengkaji ulang lokasi pengungsian baru yang siap untuk menjadi lokasi penampungan jangka menengah. Namun ia mengingatkan, unsur terkait harus secepatnya menyosialisasikan kepindahan agar tidak ada kepanikan.

”Prioritas kita tentu anak-anak dan lansia. Fasilitas pengungsian baru mesti ramah lansia dan anak-anak. Untuk anak-anak juga mesti di siapkan lokasi trauma healing dan sekolah darurat,” tekannya.

Saat mengunjungi lokasi di pengungsian di Parambahan, Risma juga menyebut, selain jalur lahar dingin, terdapat sejumlah titik likuifaksi di Tanahdatar. ”Kalau lihat peta dari vulkanologi, ada beberapa titik likuifaksi. Ini harus dihindari dari penduduk,” katanya.

Lebih lanjut Risma menyebut, pihaknya bersama pemerintah daerah akan menyiapkan peta rawan bencana juga jalur evakuasi. ”PR kita belum selesai. Kita harus menyiapkan peta rawan longsor dan banjir, supaya masyarakat tidak mudah mendirikan bangunan dekat daerah rawan. Hal ini perlu melibatkan warga, biar masyarakat juga mengerti. Kita buatkan simulasi, kita latih masyarakat untuk kecepatan. Ada piket jaga malam. Jadi sewaktu-waktu ada kejadian, tahu apa yang harus dilakukan,” ujar mantan wali kota Surabaya itu.

PVMBG-Posko Harus Komunikatif

Selain ke Agam dan Tanahdatar, Risma juga memantau lokasi pengungsian di Kota Padangpanjang. Di sini dia meminta, agar semua pihak lebih komunikatif. Menurutnya, banjir yang melanda daerah di sekitar Gunung Marapi sudah kejadian berulang. Sebab itu dia menilai, ada keabaian yang terjadi, sehingga kewaspadaan tidak maksimal.

Baca Juga:  Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di Rohil Tinggi

”Dari beberapa lokasi yang saya kunjungi sebelum ke Padangpanjang, di sana saat kejadian tidak terjadi hujan. Artinya banjir bandang akibat hujan lebat yang terjadi di kawasan gunung,” sebutnya.

Pada kesempatan itu, ia pun langsung menghubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi dan meminta untuk senantiasa berkoordinasi dengan pihak-pihak atau petugas posko lokasi bencana.

”Karena gunung itu bapak yang memantau, situasinya tentu bisa diketahui hujan atau tidak. Jika ada potensi hujan seperti sudah direlis BMKG, dan ternyata betul tejadi, segera informasikan langsung. Jangan pakai pesan WA. Harus langsung,” pinta Risma.

Selain itu, ia mengarahkan untuk mengimbau dan mengedukasi warga yang masih bertahan di rumah sekitar lokasi terdampak. Melalui staf ahli yang menyertai kunjungan ini, dia mengumpulkan personel Satgas Padangpanjang untuk memahami jalur-jalur aliran sungai dari gunung yang sudah dipetakan.

”Bapak-bapak harus pahami ini untuk memberikan edukasi pada masyarakat. Nanti yang dari TNI dan Polri yang akan mendampingi agar masyarakat lebih bisa diarahkan. Link navigasi ini nanti kita bagikan, agar bisa menerangkan dengan baik ke masyarakat,” tutunya.

Bersama Pulihkan Kondisi

Bencana alam yang menimpa enam kabupaten dan kota di Sumbar baru-baru ini juga mendapat perhatian dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Dia juga menyatakan akan terus memantau kondisi korban bencana dan juga menyatakan kesiapannya untuk membantu yang dibutuhkan.

Hal tersebut disampaikannya saat melepas bantuan untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) kemarin. Ia berharap seluruh elemen terkait dan masyarakat untuk bersama-sama bekerja keras memulihkan kondisi ranah Minang, serta memastikan bahwa warga yang mengungsi tertangani dengan baik, terpenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan konsumsi, ketersediaan air bersih, fasilitas kesehatan, seperti obat-obatan dan tenaga kesehatan.

Selain itu, juga keamanan relokasi pengungsian khususnya untuk anak-anak dan orang tua yang lanjut usia. ”Kami akan pantau terus apa yang bisa kita bantu,” ungkapnya.

Mulai Senin, Operasional Kendaraan Barang Dibatasi

Menyikapi putusnya akses jalan nasional di kawasan Lembah Anai, Kabupetan Tanahdatar, Gebernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengeluarkan pengumuman tentang pengalihan jam operasional kendaraan angkutan barang pada Jalur Sitinjaulauik.

Jalur itu merupakan akses jalan nasional Padang-Solok. Kebijakan tersebut diambil sebagai upaya mitigasi risiko bagi pengendara yang melewati jalur tersebut. ”Pengalihan itu mulai berlaku Senin depan,” ungkap Gubernur Mahyeldi di Padang, Kamis (16/5).

Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Dedi Diantolani menyebut, pengumuman yang disampaikan Gubernur melalui surat nomor: 550/384/DISHUB-SB/V/2024 itu berlaku bagi kendaraan barang yang mengangkut Batu Bara, Crude Palm Oil (CPO), Semen, dan Sirtukil (Pasir, Batu,dan Kerikil) serta bahan bangunan lainnya.

Kendaraan yang termasuk dalam objek pengumuman, baru diperbolehkan melewati jalur sitinjau lauik mulai pukul 18.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB. Di luar jam tersebut mereka diminta untuk parkir terlebih dahulu di tempat yang telah disediakan. ”Parkirnya pun jangan sembarangan. Jangan di badan jalan,” tegas Mahyeldi

Kendati demikian, pengalihan itu tidak berlaku untuk semua kendaraan barang. Kendaraan pengangkut BBM, kebutuhan pokok dan gas elpiji serta kendaraan proyek yang membawa bahan perbaikan jalan tetap diizinkan melintas. ”Khusus kendaraan proyek nanti akan ditandai dengan stiker khusus, agar mudah dikenali,” jelasnya.

Baca Juga:  Polsek Sei Sembilan Gelar Vaksinasi Massal Covid-19

Ia menegaskan pengalihan jam operasional kendaraan barang itu berlaku sampai ruas jalan Padang-Bukittinggi via Lembah Anai dibuka kembali. ”Para pemilik usaha dan pengemudi diminta untuk bisa memaklumi,” imbau Dedi.

Selain itu, ia meminta pihak perusahaan dan pengemudi angkutan barang agar memastikan kendaraan yang dioperasionalkannya layak jalan dan tidak melanggar ketentuan Over Dimension dan Over Loading (ODOL).

Terpisah, Pengamat Trasnportasi Yostrizal mengatakan, pengalihan jam operasional kendaraan angkutan barang di Sitinjaulauik bertujuan untuk keselamatan bersama. ”Sebab jika tidak diberlakukan bisa menyebabkan terjadinya kemacetan hingga terjadinya kecelakaan di jalur Sitinjaulauik itu,” ujarnya kepada Padang Ekpres.

Ia mengatakan, pasca terjadinya bencana alam di sejumlah daerah hingga menyebabkan jalan terputus, jalur Sitinjaulauik menuju Solok merupakan jalur satu-satunya yang bisa dilalui saat ini. ”Maka kalau kendaraan angkutan barang sudah dipisahkan akan menjadi lancar, karena mobil pribadi jarang di perjalanan malam hari,” ungkapnya.

Namun, dia mengingatkan, keputusan ini akan berdampak terhadap biaya oprasional kendaraan angkutan barang. Karena jam jalannya hanya diperbolehkan malam hari yang menambah waktu perjalanan.

Dengan bertambahnya biaya oprasional itu, bisa menyebabkan terjadinya kenaikan harga barang-barang dari angkutan barang tersebut di pasaran nantinya. ”Barang yang dibawa mobil angkutan ini dipastikan naik akibat lambatnya perjalanan pengantaran tersebut, karena biaya perjalanan menjadi besar,” ucapnya.

Sementara itu Pemprov Sumbar juga menyiapkan upaya meredam kenaikan harga kebutuhan pokok. Salah satunya memasok kebutuhan pangan strategis dari luar daerah jika ada sinyal kenaikan harga.

”Jika diperlukan, kita berencana untuk mendatangkan produk hortikultura dari Jambi dan Jawa Tengah,” ungkap Mahyeldi, mengingat daerah terdampak bencana merupakan wilayah sentra hortikultura.

Kepala Dinas Pangan Sumbar Syaiful Bahri mengaku sudah melakukan mitigasi ketersediaan pasokan tiga komoditas strategis. Masing-masing beras, cabai merah, dan bawang merah. Jika terjadi kenaikan harga beras, Bulog diminta melakukan operasi pasar.

Sementara untuk cabai merah, telah dilakukan kerja sama dengan perantau Minang yang berkecimpung dalam asosiasi petani dan pengusaha cabai merah Indonesia. Mereka mendatangkan cabai merah dari Magelang, Jawa Tengah dan Sleman, Yogyakarta. Kemudian juga ada kerja sama antar pedagang dari Berastagi, Sumatera Utara.

Cabai Merah Rp72 Ribu per Kg

Sementara itu, harga bahan pokok di Pekanbaru, mulai naik di Pekanbaru pasca- banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah Sumbar. Pantauan Riau Pos di Pasar Agus Salim, , Kamis (16/5), harga cabai merah dari Bukittinggi mulai mengalami kenaikan harga akibat pasokan yang mulai terganggu.

Padahal pekan lalu harganya sudah mulai mengalami penurunan dari sebelumnya Rp70.000 per kg menjadi Rp68.000 per kg. “Sampai hari ini (kemarin, red) harga (cabai merah Bukittinggi) masih sama dengan sehari sebelumnya yakni Rp72.000 per kilogram,’’ ujar salah seorang pedagang cabai merah di Pasar Agus Salim Muratman, Kamis (16/5).

‘’Tapi mungkin akhir pekan ini harganya (cabai merah Bukittinggi) bakalan naik karena memang stoknya yang terganggu. Barang yang ada sekarang sedikit dan kualitasnya juga mulai berkurang karena sudah banyak dipilih oleh pembeli,” tambahnya.(r/stg/wrd/zul/wni/cr2/das)

Laporan RPG dan PRAPTI DWI LESTARI, Padang dan Pekanbaru

PADANG (RIAUPOS.CO) – Para korban galado atau banjir bandang bercampur batu dan kayu, di Bukik Batabuah dan Parambahan harus pindah dari pengungsian yang mereka tempati dalam beberapa hari terakhir. Pasalnya, dua lokasi ini berada di jalur lahar dingin yang berhulu di Gunung Marapi.

Seperti diketahui, pengungsian di Bukik Batabuah dipusatkan di SD 08 Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam. Sedangkan di Parambahan, Kecamatan Limokaum, Kabupaten Tanahdatar, dipusatkan di Masjid Ubudiyah.

Wali Nagari Parambahan Robbi Yasdi mengatakan, saat ini setidaknya terdapat lebih dari 1.300 pengungsi di Nagari Parambahan. Mereka berasal dari empat jorong yang berada di dekat aliran sungai. Selain di Masjid Ubudiyah, ada juga warga yang mengungsi di rumah tetangga, dan rumah kerabat lainnya yang dirasa lebih aman dari jangkauan air.

Lokasi pengungsian pun kemarin sudah mulai dipindahkan ke SMP 4 Parambahan. Jaraknya satu kilometer ke arah timur dari Masjid Ubudiyah. ”Saat ini dalam proses pemindahan,” ujar Robbi Yasdi kepada Padang Ekspres (RPG), selepas magrib kemarin.

Terpisah, Bupati Agam Andri Warman menyatakan akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menentukan lokasi pengungsian baru. ”Kami juga akan menyiapkan lokasi baru yang siap untuk jangka menengah,” sebutnya.

Wali Nagari Bukik Batabuah Firdaus menyebutkan, terdapat ratusan warga yang disiapkan untuk mengungsi apabila proses pemindahan lokasi pengungsian dilaksankan. ”Pertama kita akan edukasi dan sosialisasi terlebih dahulu. Di sepanjang bibir sungai terdapat 365 orang yang berada di area 100 meter di arah kiri dan 50 meter di arah kanan sungai,” sebutnya.

Pemindahan lokasi pengungsian tersebut mencuat dalam kunjungan Menteri Sosial Tri Rismaharini ke lokasi pengungsian, kemarin. ”Saya mempelajari jalur aliran lahar dingin sebelumnya. Kemudian ketika melihat langsung, saya menilai bahwa lokasi pengungsian ini masih berada di jalur bahaya,” ucapnya.

Karena alasan ini ia meminta kepala daerah dan unsur terkait untuk mengkaji ulang lokasi pengungsian baru yang siap untuk menjadi lokasi penampungan jangka menengah. Namun ia mengingatkan, unsur terkait harus secepatnya menyosialisasikan kepindahan agar tidak ada kepanikan.

”Prioritas kita tentu anak-anak dan lansia. Fasilitas pengungsian baru mesti ramah lansia dan anak-anak. Untuk anak-anak juga mesti di siapkan lokasi trauma healing dan sekolah darurat,” tekannya.

Saat mengunjungi lokasi di pengungsian di Parambahan, Risma juga menyebut, selain jalur lahar dingin, terdapat sejumlah titik likuifaksi di Tanahdatar. ”Kalau lihat peta dari vulkanologi, ada beberapa titik likuifaksi. Ini harus dihindari dari penduduk,” katanya.

Lebih lanjut Risma menyebut, pihaknya bersama pemerintah daerah akan menyiapkan peta rawan bencana juga jalur evakuasi. ”PR kita belum selesai. Kita harus menyiapkan peta rawan longsor dan banjir, supaya masyarakat tidak mudah mendirikan bangunan dekat daerah rawan. Hal ini perlu melibatkan warga, biar masyarakat juga mengerti. Kita buatkan simulasi, kita latih masyarakat untuk kecepatan. Ada piket jaga malam. Jadi sewaktu-waktu ada kejadian, tahu apa yang harus dilakukan,” ujar mantan wali kota Surabaya itu.

PVMBG-Posko Harus Komunikatif

Selain ke Agam dan Tanahdatar, Risma juga memantau lokasi pengungsian di Kota Padangpanjang. Di sini dia meminta, agar semua pihak lebih komunikatif. Menurutnya, banjir yang melanda daerah di sekitar Gunung Marapi sudah kejadian berulang. Sebab itu dia menilai, ada keabaian yang terjadi, sehingga kewaspadaan tidak maksimal.

Baca Juga:  Dispar Beberkan Agenda Budaya Kuansing 2022

”Dari beberapa lokasi yang saya kunjungi sebelum ke Padangpanjang, di sana saat kejadian tidak terjadi hujan. Artinya banjir bandang akibat hujan lebat yang terjadi di kawasan gunung,” sebutnya.

Pada kesempatan itu, ia pun langsung menghubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi dan meminta untuk senantiasa berkoordinasi dengan pihak-pihak atau petugas posko lokasi bencana.

”Karena gunung itu bapak yang memantau, situasinya tentu bisa diketahui hujan atau tidak. Jika ada potensi hujan seperti sudah direlis BMKG, dan ternyata betul tejadi, segera informasikan langsung. Jangan pakai pesan WA. Harus langsung,” pinta Risma.

Selain itu, ia mengarahkan untuk mengimbau dan mengedukasi warga yang masih bertahan di rumah sekitar lokasi terdampak. Melalui staf ahli yang menyertai kunjungan ini, dia mengumpulkan personel Satgas Padangpanjang untuk memahami jalur-jalur aliran sungai dari gunung yang sudah dipetakan.

”Bapak-bapak harus pahami ini untuk memberikan edukasi pada masyarakat. Nanti yang dari TNI dan Polri yang akan mendampingi agar masyarakat lebih bisa diarahkan. Link navigasi ini nanti kita bagikan, agar bisa menerangkan dengan baik ke masyarakat,” tutunya.

Bersama Pulihkan Kondisi

Bencana alam yang menimpa enam kabupaten dan kota di Sumbar baru-baru ini juga mendapat perhatian dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Dia juga menyatakan akan terus memantau kondisi korban bencana dan juga menyatakan kesiapannya untuk membantu yang dibutuhkan.

Hal tersebut disampaikannya saat melepas bantuan untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) kemarin. Ia berharap seluruh elemen terkait dan masyarakat untuk bersama-sama bekerja keras memulihkan kondisi ranah Minang, serta memastikan bahwa warga yang mengungsi tertangani dengan baik, terpenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan konsumsi, ketersediaan air bersih, fasilitas kesehatan, seperti obat-obatan dan tenaga kesehatan.

Selain itu, juga keamanan relokasi pengungsian khususnya untuk anak-anak dan orang tua yang lanjut usia. ”Kami akan pantau terus apa yang bisa kita bantu,” ungkapnya.

Mulai Senin, Operasional Kendaraan Barang Dibatasi

Menyikapi putusnya akses jalan nasional di kawasan Lembah Anai, Kabupetan Tanahdatar, Gebernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengeluarkan pengumuman tentang pengalihan jam operasional kendaraan angkutan barang pada Jalur Sitinjaulauik.

Jalur itu merupakan akses jalan nasional Padang-Solok. Kebijakan tersebut diambil sebagai upaya mitigasi risiko bagi pengendara yang melewati jalur tersebut. ”Pengalihan itu mulai berlaku Senin depan,” ungkap Gubernur Mahyeldi di Padang, Kamis (16/5).

Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Dedi Diantolani menyebut, pengumuman yang disampaikan Gubernur melalui surat nomor: 550/384/DISHUB-SB/V/2024 itu berlaku bagi kendaraan barang yang mengangkut Batu Bara, Crude Palm Oil (CPO), Semen, dan Sirtukil (Pasir, Batu,dan Kerikil) serta bahan bangunan lainnya.

Kendaraan yang termasuk dalam objek pengumuman, baru diperbolehkan melewati jalur sitinjau lauik mulai pukul 18.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB. Di luar jam tersebut mereka diminta untuk parkir terlebih dahulu di tempat yang telah disediakan. ”Parkirnya pun jangan sembarangan. Jangan di badan jalan,” tegas Mahyeldi

Kendati demikian, pengalihan itu tidak berlaku untuk semua kendaraan barang. Kendaraan pengangkut BBM, kebutuhan pokok dan gas elpiji serta kendaraan proyek yang membawa bahan perbaikan jalan tetap diizinkan melintas. ”Khusus kendaraan proyek nanti akan ditandai dengan stiker khusus, agar mudah dikenali,” jelasnya.

Baca Juga:  Polsek Sei Sembilan Gelar Vaksinasi Massal Covid-19

Ia menegaskan pengalihan jam operasional kendaraan barang itu berlaku sampai ruas jalan Padang-Bukittinggi via Lembah Anai dibuka kembali. ”Para pemilik usaha dan pengemudi diminta untuk bisa memaklumi,” imbau Dedi.

Selain itu, ia meminta pihak perusahaan dan pengemudi angkutan barang agar memastikan kendaraan yang dioperasionalkannya layak jalan dan tidak melanggar ketentuan Over Dimension dan Over Loading (ODOL).

Terpisah, Pengamat Trasnportasi Yostrizal mengatakan, pengalihan jam operasional kendaraan angkutan barang di Sitinjaulauik bertujuan untuk keselamatan bersama. ”Sebab jika tidak diberlakukan bisa menyebabkan terjadinya kemacetan hingga terjadinya kecelakaan di jalur Sitinjaulauik itu,” ujarnya kepada Padang Ekpres.

Ia mengatakan, pasca terjadinya bencana alam di sejumlah daerah hingga menyebabkan jalan terputus, jalur Sitinjaulauik menuju Solok merupakan jalur satu-satunya yang bisa dilalui saat ini. ”Maka kalau kendaraan angkutan barang sudah dipisahkan akan menjadi lancar, karena mobil pribadi jarang di perjalanan malam hari,” ungkapnya.

Namun, dia mengingatkan, keputusan ini akan berdampak terhadap biaya oprasional kendaraan angkutan barang. Karena jam jalannya hanya diperbolehkan malam hari yang menambah waktu perjalanan.

Dengan bertambahnya biaya oprasional itu, bisa menyebabkan terjadinya kenaikan harga barang-barang dari angkutan barang tersebut di pasaran nantinya. ”Barang yang dibawa mobil angkutan ini dipastikan naik akibat lambatnya perjalanan pengantaran tersebut, karena biaya perjalanan menjadi besar,” ucapnya.

Sementara itu Pemprov Sumbar juga menyiapkan upaya meredam kenaikan harga kebutuhan pokok. Salah satunya memasok kebutuhan pangan strategis dari luar daerah jika ada sinyal kenaikan harga.

”Jika diperlukan, kita berencana untuk mendatangkan produk hortikultura dari Jambi dan Jawa Tengah,” ungkap Mahyeldi, mengingat daerah terdampak bencana merupakan wilayah sentra hortikultura.

Kepala Dinas Pangan Sumbar Syaiful Bahri mengaku sudah melakukan mitigasi ketersediaan pasokan tiga komoditas strategis. Masing-masing beras, cabai merah, dan bawang merah. Jika terjadi kenaikan harga beras, Bulog diminta melakukan operasi pasar.

Sementara untuk cabai merah, telah dilakukan kerja sama dengan perantau Minang yang berkecimpung dalam asosiasi petani dan pengusaha cabai merah Indonesia. Mereka mendatangkan cabai merah dari Magelang, Jawa Tengah dan Sleman, Yogyakarta. Kemudian juga ada kerja sama antar pedagang dari Berastagi, Sumatera Utara.

Cabai Merah Rp72 Ribu per Kg

Sementara itu, harga bahan pokok di Pekanbaru, mulai naik di Pekanbaru pasca- banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah Sumbar. Pantauan Riau Pos di Pasar Agus Salim, , Kamis (16/5), harga cabai merah dari Bukittinggi mulai mengalami kenaikan harga akibat pasokan yang mulai terganggu.

Padahal pekan lalu harganya sudah mulai mengalami penurunan dari sebelumnya Rp70.000 per kg menjadi Rp68.000 per kg. “Sampai hari ini (kemarin, red) harga (cabai merah Bukittinggi) masih sama dengan sehari sebelumnya yakni Rp72.000 per kilogram,’’ ujar salah seorang pedagang cabai merah di Pasar Agus Salim Muratman, Kamis (16/5).

‘’Tapi mungkin akhir pekan ini harganya (cabai merah Bukittinggi) bakalan naik karena memang stoknya yang terganggu. Barang yang ada sekarang sedikit dan kualitasnya juga mulai berkurang karena sudah banyak dipilih oleh pembeli,” tambahnya.(r/stg/wrd/zul/wni/cr2/das)

Laporan RPG dan PRAPTI DWI LESTARI, Padang dan Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari