Sabtu, 9 November 2024

Catat, Ini 4 Panduan Puasa Aman bagi Pasien Diabetes

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Orang dengan diabetes harus berkonsultasi terlebih dahulu saat hendak berpuasa Ramadan. Hal itu agar gula darah stabil dan terkendali.

Diabetes UK telah mengeluarkan panduan untuk orang yang hidup dengan diabetes yang sedang mempertimbangkan untuk berpuasa Ramadan. Salah satunya penting untuk bicara dulu dengan tim dokter untuk mengatur pola makan yang tepat saat berpuasa bagi pasien diabetes.

- Advertisement -

“Penting untuk mendiskusikan dengan tim kesehatan Anda bagaimana hidup dengan diabetes. Memahami risiko akan bergantung pada jenis diabetes yang Anda jalani apakah terkontrol atau tidak, lalu jenis obat yang Anda gunakan untuk mengelola diabetes dan apakah disertai komplikasi penyakit lain,” kata pernyataan resmi Diabetes UK.

Misalnya, pengidap diabetes tipe 2 yang mengatur pola makan dan gaya hidup saja, atau yang mengonsumsi satu obat diabetes, akan memiliki risiko lebih rendah saat berpuasa jika mereka sudah menjaga kadar gula darah rata-rata (HbA1c) dalam kisaran yang sehat.

Jika sudah diizinkan berpuasa oleh dokter, umumnya terdapat 4 panduan sehat bagi pasien diabetes untuk berpuasa.

- Advertisement -

Profesor Diabetes dan Endokrinologi, Dokter Konsultan, dan Direktur Klinis Diabetes di University Hospital Birmingham, Profesor Wasim Hanif, menyarankan orang untuk mengikuti saran yang diajukan oleh Diabetes UK. Menurutnya Ramadan adalah waktu yang sangat penting bagi umat Islam di seluruh dunia.

Baca Juga:  Batalin Janji

“Penting untuk memastikan bahwa orang yang hidup dengan diabetes hanya berpuasa setelah mendiskusikannya terlebih dahulu dengan tim diabetes mereka,” ujarnya seperti dilansir dari Birmingham Mail, Ahad (17/4).

1. Periksa gula darah lebih sering
Jika berpuasa dan menderita diabetes, maka perlu memeriksa kadar gula darah lebih sering dan memiliki strip tes yang cukup untuk melakukannya. Jika gula darah turun, maka Anda harus berbuka puasa dan minum beberapa cairan manis diikuti dengan perhatian medis. Sebaliknya, Diabetes UK memperingatkan gula darah yang tinggi dapat meningkatkan risiko dehidrasi, yang dapat membuat Anda merasa pusing dan lelah. Jika gula darah tak stabil dan Anda tidak membatalkan puasa, kondisi ini dapat menyebabkan ketoasidosis diabetik (DKA) atau kondisi serius yang memerlukan perawatan di rumah sakit.

2. Pastikan obat yang sesuai
Selama puasa Ramadan, pasuen mungkin perlu melakukan perubahan pada tablet diabetes Anda seperti beralih ke jenis atau dosis yang berbeda. Jadi pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter. Juga, jenis insulin mungkin perlu diubah.

Baca Juga:  Resepsi Dilarang, Nikah Maksimal Dihadiri 10 Orang

3. Jangan melewatkan sahur
Penting untuk tidak melewatkan sahur di pagi hari sebelum puasa dimulai. Makanan berserat tinggi seperti sereal atau gandum, atau beras merah adalah pilihan ideal karena lebih lambat diserap dan akan membantu menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang aman saat berpuasa..Lentil, buncis dan kacang-kacangan adalah sumber protein yang baik dan juga tinggi serat. Makanlah dengan buah dan sayuran untuk mencegah sembelit dan menjaga kesehatan jantung.

4. Buka puasa dengan cara yang benar
Puasa diakhiri dengan makan malam. Sebelum itu, biasanya makan kurma segera setelah puasa berakhir karena kaya akan gula alami dan serat untuk mengisi kembali tubuh. Dua buah kurma besar dapat menyediakan sekitar 20g karbohidrat, yang hampir sama dengan sepotong roti sedang. Penderita diabetes disarankan untuk makan satu buah kurma saja dengan minuman bebas gula seperti segelas air putih.

Hindari minuman bersoda atau jus buah karena ini akan meningkatkan gula darah dan membuat Anda merasa lebih haus.

Batasi makanan yang digoreng atau berminyak karena ini dapat menyebabkan penambahan berat badan dan meningkatkan kolesterol darah dan tekanan darah.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Orang dengan diabetes harus berkonsultasi terlebih dahulu saat hendak berpuasa Ramadan. Hal itu agar gula darah stabil dan terkendali.

Diabetes UK telah mengeluarkan panduan untuk orang yang hidup dengan diabetes yang sedang mempertimbangkan untuk berpuasa Ramadan. Salah satunya penting untuk bicara dulu dengan tim dokter untuk mengatur pola makan yang tepat saat berpuasa bagi pasien diabetes.

“Penting untuk mendiskusikan dengan tim kesehatan Anda bagaimana hidup dengan diabetes. Memahami risiko akan bergantung pada jenis diabetes yang Anda jalani apakah terkontrol atau tidak, lalu jenis obat yang Anda gunakan untuk mengelola diabetes dan apakah disertai komplikasi penyakit lain,” kata pernyataan resmi Diabetes UK.

- Advertisement -

Misalnya, pengidap diabetes tipe 2 yang mengatur pola makan dan gaya hidup saja, atau yang mengonsumsi satu obat diabetes, akan memiliki risiko lebih rendah saat berpuasa jika mereka sudah menjaga kadar gula darah rata-rata (HbA1c) dalam kisaran yang sehat.

Jika sudah diizinkan berpuasa oleh dokter, umumnya terdapat 4 panduan sehat bagi pasien diabetes untuk berpuasa.

Profesor Diabetes dan Endokrinologi, Dokter Konsultan, dan Direktur Klinis Diabetes di University Hospital Birmingham, Profesor Wasim Hanif, menyarankan orang untuk mengikuti saran yang diajukan oleh Diabetes UK. Menurutnya Ramadan adalah waktu yang sangat penting bagi umat Islam di seluruh dunia.

Baca Juga:  Pencuri Ternak Lintas Provinsi Ditangkap

“Penting untuk memastikan bahwa orang yang hidup dengan diabetes hanya berpuasa setelah mendiskusikannya terlebih dahulu dengan tim diabetes mereka,” ujarnya seperti dilansir dari Birmingham Mail, Ahad (17/4).

1. Periksa gula darah lebih sering
Jika berpuasa dan menderita diabetes, maka perlu memeriksa kadar gula darah lebih sering dan memiliki strip tes yang cukup untuk melakukannya. Jika gula darah turun, maka Anda harus berbuka puasa dan minum beberapa cairan manis diikuti dengan perhatian medis. Sebaliknya, Diabetes UK memperingatkan gula darah yang tinggi dapat meningkatkan risiko dehidrasi, yang dapat membuat Anda merasa pusing dan lelah. Jika gula darah tak stabil dan Anda tidak membatalkan puasa, kondisi ini dapat menyebabkan ketoasidosis diabetik (DKA) atau kondisi serius yang memerlukan perawatan di rumah sakit.

2. Pastikan obat yang sesuai
Selama puasa Ramadan, pasuen mungkin perlu melakukan perubahan pada tablet diabetes Anda seperti beralih ke jenis atau dosis yang berbeda. Jadi pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter. Juga, jenis insulin mungkin perlu diubah.

Baca Juga:  Batalin Janji

3. Jangan melewatkan sahur
Penting untuk tidak melewatkan sahur di pagi hari sebelum puasa dimulai. Makanan berserat tinggi seperti sereal atau gandum, atau beras merah adalah pilihan ideal karena lebih lambat diserap dan akan membantu menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang aman saat berpuasa..Lentil, buncis dan kacang-kacangan adalah sumber protein yang baik dan juga tinggi serat. Makanlah dengan buah dan sayuran untuk mencegah sembelit dan menjaga kesehatan jantung.

4. Buka puasa dengan cara yang benar
Puasa diakhiri dengan makan malam. Sebelum itu, biasanya makan kurma segera setelah puasa berakhir karena kaya akan gula alami dan serat untuk mengisi kembali tubuh. Dua buah kurma besar dapat menyediakan sekitar 20g karbohidrat, yang hampir sama dengan sepotong roti sedang. Penderita diabetes disarankan untuk makan satu buah kurma saja dengan minuman bebas gula seperti segelas air putih.

Hindari minuman bersoda atau jus buah karena ini akan meningkatkan gula darah dan membuat Anda merasa lebih haus.

Batasi makanan yang digoreng atau berminyak karena ini dapat menyebabkan penambahan berat badan dan meningkatkan kolesterol darah dan tekanan darah.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari