JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Korlantas Polri memperkirakan arus mudik bakal mulai Rabu (19/3) lusa. Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) pun memberikan sejumlah rekomendasi berdasarkan hasil investigasi berbagai kasus kecelakaan. Diharapkan, rekomendasi tersebut bisa mendukung arus mudik yang aman dan nyaman.
KNKT merekomendasikan agar dilakukan ramp check, baik pada bus reguler, bus pariwisata, maupun bus mudik gratis. “Agar bus dan truk dapat dilakukan perawatan besar, khususnya untuk sistem remnya. Rem blong, berdasarkan data investigasi yang ada di KNKT sebagian besar merupakan kegagalan mekanik akibat tidak dilakukan perawatan dengan baik,” ujarnya.
Selanjutnya perlu dilakukan pengawasan dan pembatasan pada jam kerja dan istirahat sopir kendaraan umum. Ini untuk menjamin para pengemudi tidak mengalami kelelahan berlebihan.
“Berdasarkan hasil sampel penelitian, sebagian besar mereka (pengemudi, red) memiliki masalah penyakit yang berkaitan dengan metabolisme, seperti kolesterol, darah tinggi, diabetes, dan sebagainya. Keadaan ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan mengemudi dan dapat membahayakan keselamatan,” paparnya.

Jelang arus mudik dimulai, perbaikan jalan pun telah dan masih dilakukan dari sisi barat sampai belahan timur Jawa, terutama di kawasan pantai utara (pantura). Di pantura Jawa Barat, misalnya, mulai dari perbatasan Karawang-Patokbesi sampai perbatasan Indramayu. Di sepanjang jalur itu masih banyak ruas jalan berlubang.
“Diperkirakan ada 21 satu titik jalan yang berlubang, dari perbatasan Karawang-Patokbesi sampai perbatasan Indramayu, butuh perbaikan segera. Di jalur ini juga sangat minim lampu penerangan jalan sehingga pengguna jalan perlu lebih hati-hati saat melintas,” ungkap Kasatlantas Polres Subang AKP Sudiriyanto seusai Satlantas Polres Subang melaksanakan patroli di kawasan jalur pantura.
Di Karawang, yang menjadi jalur mudik meliputi Jalan Raya Tanjungpura, Johar, Lamaran, Telagasari, Wadas, Cilamaya, Krasak, Cikalong dan tembus ke jalur pantura. Mengutip Antara, perbaikan di titik jalan tersebut kini sudah mulai dilakukan. Namun, secara bertahap. “Kami sudah komunikasikan ke Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait dengan perbaikan jalur mudik di wilayah Karawang,” kata Bupati Karawang Aep Syaepuloh.
Sementara untuk jalan nasional yang menjadi jalur mudik Lebaran di Karawang adalah jalan arteri, mulai dari Tanjungpura, Klari, Purwasari, Cikampek, hingga jalur pantura. Perbaikan oleh pemerintah pusat mulai Rabu (12/3) pekan lalu.
Di Jawa Timur (Jatim), sejak Sabtu (15/3), Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau sejumlah ruas jalan nasional. Selain jalan tol, Dody juga mengecek kondisi infrastruktur di jalur utama Jombang-Mojokerto-Surabaya. Termasuk Jalan Mastrip di Jombang yang menjadi salah satu titik perbaikan prioritas.
Berdasarkan data Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali per 14 Maret 2025, perbaikan jalan berlubang di ruas jalan nasional Jatim telah dilakukan sejak 1 Januari 2025 dan telah mencapai 11.775 titik dari total 11.868 titik yang diidentifikasi. “Sisa 93 titik lainnya masih dalam proses perbaikan dan ditargetkan rampung pada H-10 Idulfitri,” paparnya.
Kepala BBPJN Jawa Timur-Bali Gunadi Antariksa menambahkan, dalam proses perbaikan, pihaknya menggunakan material tambalan cepat mantap serta bongkaran aspal dengan metode Cold Milling Machine dan hotmix. Selain itu, beberapa perbaikan juga mendapatkan dukungan dari program corporate social responbility sebagai langkah percepatan di tengah keterbatasan anggaran.
“Melalui berbagai upaya percepatan perbaikan jalan yang dilakukan BBPJN Jawa Timur-Bali ini, diharapkan jalur-jalur nasional di Jatim siap digunakan secara optimal saat arus mudik Lebaran 2025,” kata Gunadi.(idr/ttg/das)