KUALALUMPUR (RIAUPOS.CO) – Hari ini lawan, besok bisa jadi kawan. Situasi itu biasa dalam politik, termasuk di Malaysia. Pada pemilu sebelumnya, Partai Keadilan Rakyat (PKR) menggandeng Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) untuk menggulingkan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO). Namun, kini PKR menjajaki kerja sama dengan UMNO demi memenangi pemilu ke-15 Malaysia mendatang.
Presiden PKR Anwar Ibrahim dalam sesi konferensi pers Selasa (16/3/2021) mengakui, ada diskusi untuk kerja sama dengan UMNO. Namun, saat ini baru penjajakan awal. Belum ada pertemuan formal maupun kesepakatan yang diambil. Dia hanya menjelaskan bahwa PKR dan UMNO memiliki kesamaan. Yaitu, terkait dengan keistimewaan bumiputra serta menghormati institusi penguasa dan agama.
”Ini masih terlalu dini. Belum ada (kesepakatan) yang diformulasikan. Pada tahap ini, kami masih berdiskusi saja,” terang Anwar.
Masalah ekonomi, pemerintahan yang jujur, serta independensi peradilan menjadi bahan dalam diskusi awal dengan UMNO.
Ketika ditanya bertemu dengan para legislator UMNO, termasuk mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak, tokoh oposisi 73 tahun itu memilih menjawab diplomatis. Dia menyatakan bertemu dengan legislator mana pun. Dia bahkan mendiskusikan kerja sama dengan mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad.
”Jadi, kenapa saya tidak boleh berdiskusi dengan yang lain?” tanyanya seperti dikutip Malay Mail.
Anwar mengungkapkan, beberapa legislator UMNO mendukung diskusi awal tersebut. Namun, belum ada keputusan institusi partai. Isu kerja sama PKR dengan UMNO mencuat setelah beredar kabar bahwa tokoh kedua partai bertemu secara informal akhir pekan lalu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra
KUALALUMPUR (RIAUPOS.CO) – Hari ini lawan, besok bisa jadi kawan. Situasi itu biasa dalam politik, termasuk di Malaysia. Pada pemilu sebelumnya, Partai Keadilan Rakyat (PKR) menggandeng Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) untuk menggulingkan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO). Namun, kini PKR menjajaki kerja sama dengan UMNO demi memenangi pemilu ke-15 Malaysia mendatang.
Presiden PKR Anwar Ibrahim dalam sesi konferensi pers Selasa (16/3/2021) mengakui, ada diskusi untuk kerja sama dengan UMNO. Namun, saat ini baru penjajakan awal. Belum ada pertemuan formal maupun kesepakatan yang diambil. Dia hanya menjelaskan bahwa PKR dan UMNO memiliki kesamaan. Yaitu, terkait dengan keistimewaan bumiputra serta menghormati institusi penguasa dan agama.
- Advertisement -
”Ini masih terlalu dini. Belum ada (kesepakatan) yang diformulasikan. Pada tahap ini, kami masih berdiskusi saja,” terang Anwar.
Masalah ekonomi, pemerintahan yang jujur, serta independensi peradilan menjadi bahan dalam diskusi awal dengan UMNO.
- Advertisement -
Ketika ditanya bertemu dengan para legislator UMNO, termasuk mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak, tokoh oposisi 73 tahun itu memilih menjawab diplomatis. Dia menyatakan bertemu dengan legislator mana pun. Dia bahkan mendiskusikan kerja sama dengan mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad.
”Jadi, kenapa saya tidak boleh berdiskusi dengan yang lain?” tanyanya seperti dikutip Malay Mail.
Anwar mengungkapkan, beberapa legislator UMNO mendukung diskusi awal tersebut. Namun, belum ada keputusan institusi partai. Isu kerja sama PKR dengan UMNO mencuat setelah beredar kabar bahwa tokoh kedua partai bertemu secara informal akhir pekan lalu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra