Sabtu, 23 November 2024
spot_img

AS Ragukan Klaim Rusia soal Penarikan Pasukan dari Ukraina

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Amerika Serikat memperkuat pernyataan NATO bahwa Rusia belum menarik mundur pasukan dari Ukraina. Justru Rusia disebut AS menambah 7 ribu lagi pasukan di perbatasan Ukraina.

Sebanyak 7.000 tentara ditambah ke perbatasan dalam beberapa hari terakhir, termasuk beberapa yang tiba pada Rabu (16/2). Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat senior dalam pemerintahan Presiden AS Joe Biden tanpa memberikan bukti.

Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya pada Rabu (16/2) mengumumkan berakhirnya latihan militer Krimea, tulis kantor berita AFP. Kementerian pertahanan Rusia membagikan video peralatan dan pasukan militer Rusia yang meninggalkan Krimea. Langkah itu dilakukan setelah Moskow mengatakan bahwa beberapa pasukannya kembali ke pangkalan. Itu menunjukkan pendinginan ketegangan mengenai masalah Ukraina.

Akan tetapi, AS mengungkapkan bahwa Rusia justru menambah 7 ribu tentara lagi di dekat perbatasan Ukraina. AS memperingatkan itu meski Kremlin mengumumkan bahwa pasukan ditarik kembali dari wilayah tersebut.

Baca Juga:  Terlibat Korupsi, 1.906 PNS Dipecat

Rusia telah memobilisasi lebih dari 150 ribu tentara di timur, utara dan selatan Ukraina, menurut perkiraan Barat. Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan negara Barat mendeteksi bahwa Rusia telah meningkatkan kekuatannya di dekat Ukraina sebanyak 7.000 tentara.

AS mengatakan Rusia sengaja mengarang cerita untuk digunakan sebagai dalih invasi. Selama dua hari terakhir, Rusia telah mengatakan bahwa mereka menarik kembali pasukan dari perbatasan Ukraina.

Akan tetapi, klaim itu ditolak oleh NATO dan Barat sebagai alasan tidak berdasar. "Ini bisa terjadi, kami khawatir, kapan saja dan dunia harus siap untuk itu. Ini bisa melibatkan klaim tentang aktivitas militer Ukraina di Donbas, klaim palsu tentang aktivitas AS atau NATO di darat di laut atau udara, bahkan klaim serangan Ukraina atau NATO ke wilayah Rusia," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.

Baca Juga:  Jumat Besok, PSBB Diberlakukan di Jakarta

Sebelumnya, NATO meragukan sikap Rusia yang mengklaim sudah menarik mundur pasukannya dari perbatasan dengan Ukraina. NATO mendesak Rusia untuk membuktikan bahwa Rusia memang benar menarik kembali pasukan dari sekitar perbatasan Ukraina.

Sekjen aliansi militer itu justru melihat ada tanda-tanda bahwa Moskow mengumpulkan lebih banyak pasukan di dekat tetangganya meski ada klaim penarikan mundur. Maka bukan hanya klaim sepihak saja.

"Masih harus dilihat apakah ada penarikan mundur oleh Rusia. Apa yang kita lihat adalah bahwa mereka telah meningkatkan jumlah pasukan, dan lebih banyak pasukan sedang dalam perjalanan," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg seperti laporan Al Jazeera.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Amerika Serikat memperkuat pernyataan NATO bahwa Rusia belum menarik mundur pasukan dari Ukraina. Justru Rusia disebut AS menambah 7 ribu lagi pasukan di perbatasan Ukraina.

Sebanyak 7.000 tentara ditambah ke perbatasan dalam beberapa hari terakhir, termasuk beberapa yang tiba pada Rabu (16/2). Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat senior dalam pemerintahan Presiden AS Joe Biden tanpa memberikan bukti.

- Advertisement -

Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya pada Rabu (16/2) mengumumkan berakhirnya latihan militer Krimea, tulis kantor berita AFP. Kementerian pertahanan Rusia membagikan video peralatan dan pasukan militer Rusia yang meninggalkan Krimea. Langkah itu dilakukan setelah Moskow mengatakan bahwa beberapa pasukannya kembali ke pangkalan. Itu menunjukkan pendinginan ketegangan mengenai masalah Ukraina.

Akan tetapi, AS mengungkapkan bahwa Rusia justru menambah 7 ribu tentara lagi di dekat perbatasan Ukraina. AS memperingatkan itu meski Kremlin mengumumkan bahwa pasukan ditarik kembali dari wilayah tersebut.

- Advertisement -
Baca Juga:  Terlibat Korupsi, 1.906 PNS Dipecat

Rusia telah memobilisasi lebih dari 150 ribu tentara di timur, utara dan selatan Ukraina, menurut perkiraan Barat. Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan negara Barat mendeteksi bahwa Rusia telah meningkatkan kekuatannya di dekat Ukraina sebanyak 7.000 tentara.

AS mengatakan Rusia sengaja mengarang cerita untuk digunakan sebagai dalih invasi. Selama dua hari terakhir, Rusia telah mengatakan bahwa mereka menarik kembali pasukan dari perbatasan Ukraina.

Akan tetapi, klaim itu ditolak oleh NATO dan Barat sebagai alasan tidak berdasar. "Ini bisa terjadi, kami khawatir, kapan saja dan dunia harus siap untuk itu. Ini bisa melibatkan klaim tentang aktivitas militer Ukraina di Donbas, klaim palsu tentang aktivitas AS atau NATO di darat di laut atau udara, bahkan klaim serangan Ukraina atau NATO ke wilayah Rusia," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.

Baca Juga:  Ayus Sabyan-Ririe Fairus Resmi Bercerai

Sebelumnya, NATO meragukan sikap Rusia yang mengklaim sudah menarik mundur pasukannya dari perbatasan dengan Ukraina. NATO mendesak Rusia untuk membuktikan bahwa Rusia memang benar menarik kembali pasukan dari sekitar perbatasan Ukraina.

Sekjen aliansi militer itu justru melihat ada tanda-tanda bahwa Moskow mengumpulkan lebih banyak pasukan di dekat tetangganya meski ada klaim penarikan mundur. Maka bukan hanya klaim sepihak saja.

"Masih harus dilihat apakah ada penarikan mundur oleh Rusia. Apa yang kita lihat adalah bahwa mereka telah meningkatkan jumlah pasukan, dan lebih banyak pasukan sedang dalam perjalanan," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg seperti laporan Al Jazeera.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari