Sabtu, 23 November 2024
spot_img

PT Palma Inti Lestari Bantu Bibit Peremajaan Sawit Rakyat

KAMPAR (RIAUPOS.CO) — Dalam upaya mendukung program peremajaan sawit rakyat (PSR), PT Palma Inti Lestari menyatakan kesediaan membantu bibit. Bantuan itu melalui dana hibah dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) PT Palma Inti Lestari. Sebagai salah satu produsen benih unggul kelapa sawit yang berada di Riau, tepatnya di Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar telah mampu mewujudkan pelepasan dan penanaman perdana bibit kelapa sawit unggul untuk Gapoktan Pandan Jaya yang berlokasi di Kampung Empang Pandan Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak Provinsi Riau pada Jumat 14 Februari 2020.

Menurut Direktur PT Palma Inti Lestari, Reza Indriadi bahwa perusahaan yang dia pimpin mempunyai visi membuat petani/pekebun "melek sawit", istilah ini sejak tahun 2013-2014 telah dilakukan dengan kegiatan mengedukasi para petani/pekebun tentang bagaimana mengelola perkebunan secara Good Agricultural Practices.

"Jadi kita masuk ke petani/pekebun yang ada di daerah-daerah terutama di Provinsi Riau dan Sumatera Barat itu mengedepankan edukasi tentang kelapa sawit, mulai dari penggunaan bahan tanam (kecambah/bibit) yang legitimed, perawatan tanaman, pemupukan dan manajemen pemupukan," ujarnya. Ia juga mengimbau agar petani/pekebun membuat wadah perkumpulan, karena dengan terbentuknya wadah tersebut petani/pekebun mempunyai nilai tawar yang cukup baik sewaktu menjual produk TBS mereka ke Pabrik pengolahan minyak kelapa sawit (PKS).

Baca Juga:  Jadikan Balap Motor Salah Satu Iven Wisata Siak

Lebih lanjut Reza menjelaskan bahwa perusahaan yang dipimpinnya selalu terbuka bagi petani/pekebun yang ingin mengetahui tentang bagaimana proses pembuatan benih unggul kelapa sawit, mulai dari proses penyerbukan hingga nantinya berakhir diprose perkecambahan, serta tentunya untuk manajemen perkebunannya sendiri. "Kebun induk dan blok percobaan kami sangat sering dikunjungi oleh para petani/pekebun, sudah seperti showroom lah begitu kira-kira ujar Reza".

Sementara itu terutama untuk program PSR-BPDPKS bagi petani/pekebun yang meremajakan perkebunan mereka secara swakelola mandiri, PT Palma Inti Lestari bertujuan tidak hanya sukses dalam peremajaannya saja tapi lebih jauh adalah hendaknya nanti berhasil dalam membuat perkebunan bagi masyarakat.

"Bagi saya kegiatan PSR ini sangat bersifat teknis dan perlu adanya seorang leader dari petani/pekebun yang harus dibentuk," ujar Reza menjelaskan.  Menurutnya mereka coba hadir dan mendampingi para petani/pekebun mulai dari membimbing perihal penyusunan rencana anggaran, jenis-jenis pekerjaan yang nanti dilakukan mulai dari penumbangan, perawatan tanaman belum menghasilkan hingga nantinya tanaman sudah menghasilkan lalu bagaimana cara pengorganisasian pekerjaan.

Baca Juga:  Wapres Berharap Ramadan Menjadi Momentum Feleksi Secara Menyeluruh

Untuk program PSR ini, bahan tanam yang disalurkan merupakan reproduksi dari DxP varietas Simalungun. Varietas ini berciri khas yaitu quick starter dimana pada tahun-tahun pada fase awal tanaman menghasilkan mampu menghasilkan 8-10 ton TBS/Ha/Tahun pada usia 3 tahun, jadi dengan menggunakan varietas ini diharapkan petani/pekebun dapat berproduksi lebih cepat 1 tahun sehingga masa tenggang atau masa tunggu menjadi lebih cepat 1 tahun. Dari biasanya 4  tahun menjadi 3 tahun.

"Alhamdulillah, akhirnya melalui Gapoktan Pandan Jaya, kami telah melepas bibit pada 07 Februari 2020 dan penanaman perdana yang dilakukan oleh Bupati Kabupaten Siak Drs H Alfedri MSi pada jumat, 23 Februari 2020. Dan Insya Allah nantinya akan diikuti oleh Gapoktan atau KUD lainnya yang berada di Riau yang mempunyai visi yang sama yaitu membangun kebun," ujarnya.(ilo/adv)

KAMPAR (RIAUPOS.CO) — Dalam upaya mendukung program peremajaan sawit rakyat (PSR), PT Palma Inti Lestari menyatakan kesediaan membantu bibit. Bantuan itu melalui dana hibah dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) PT Palma Inti Lestari. Sebagai salah satu produsen benih unggul kelapa sawit yang berada di Riau, tepatnya di Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar telah mampu mewujudkan pelepasan dan penanaman perdana bibit kelapa sawit unggul untuk Gapoktan Pandan Jaya yang berlokasi di Kampung Empang Pandan Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak Provinsi Riau pada Jumat 14 Februari 2020.

Menurut Direktur PT Palma Inti Lestari, Reza Indriadi bahwa perusahaan yang dia pimpin mempunyai visi membuat petani/pekebun "melek sawit", istilah ini sejak tahun 2013-2014 telah dilakukan dengan kegiatan mengedukasi para petani/pekebun tentang bagaimana mengelola perkebunan secara Good Agricultural Practices.

- Advertisement -

"Jadi kita masuk ke petani/pekebun yang ada di daerah-daerah terutama di Provinsi Riau dan Sumatera Barat itu mengedepankan edukasi tentang kelapa sawit, mulai dari penggunaan bahan tanam (kecambah/bibit) yang legitimed, perawatan tanaman, pemupukan dan manajemen pemupukan," ujarnya. Ia juga mengimbau agar petani/pekebun membuat wadah perkumpulan, karena dengan terbentuknya wadah tersebut petani/pekebun mempunyai nilai tawar yang cukup baik sewaktu menjual produk TBS mereka ke Pabrik pengolahan minyak kelapa sawit (PKS).

Baca Juga:  URP CPI Beri Peluang Mahasiswi UIR ke Korsel

Lebih lanjut Reza menjelaskan bahwa perusahaan yang dipimpinnya selalu terbuka bagi petani/pekebun yang ingin mengetahui tentang bagaimana proses pembuatan benih unggul kelapa sawit, mulai dari proses penyerbukan hingga nantinya berakhir diprose perkecambahan, serta tentunya untuk manajemen perkebunannya sendiri. "Kebun induk dan blok percobaan kami sangat sering dikunjungi oleh para petani/pekebun, sudah seperti showroom lah begitu kira-kira ujar Reza".

- Advertisement -

Sementara itu terutama untuk program PSR-BPDPKS bagi petani/pekebun yang meremajakan perkebunan mereka secara swakelola mandiri, PT Palma Inti Lestari bertujuan tidak hanya sukses dalam peremajaannya saja tapi lebih jauh adalah hendaknya nanti berhasil dalam membuat perkebunan bagi masyarakat.

"Bagi saya kegiatan PSR ini sangat bersifat teknis dan perlu adanya seorang leader dari petani/pekebun yang harus dibentuk," ujar Reza menjelaskan.  Menurutnya mereka coba hadir dan mendampingi para petani/pekebun mulai dari membimbing perihal penyusunan rencana anggaran, jenis-jenis pekerjaan yang nanti dilakukan mulai dari penumbangan, perawatan tanaman belum menghasilkan hingga nantinya tanaman sudah menghasilkan lalu bagaimana cara pengorganisasian pekerjaan.

Baca Juga:  Wapres Berharap Ramadan Menjadi Momentum Feleksi Secara Menyeluruh

Untuk program PSR ini, bahan tanam yang disalurkan merupakan reproduksi dari DxP varietas Simalungun. Varietas ini berciri khas yaitu quick starter dimana pada tahun-tahun pada fase awal tanaman menghasilkan mampu menghasilkan 8-10 ton TBS/Ha/Tahun pada usia 3 tahun, jadi dengan menggunakan varietas ini diharapkan petani/pekebun dapat berproduksi lebih cepat 1 tahun sehingga masa tenggang atau masa tunggu menjadi lebih cepat 1 tahun. Dari biasanya 4  tahun menjadi 3 tahun.

"Alhamdulillah, akhirnya melalui Gapoktan Pandan Jaya, kami telah melepas bibit pada 07 Februari 2020 dan penanaman perdana yang dilakukan oleh Bupati Kabupaten Siak Drs H Alfedri MSi pada jumat, 23 Februari 2020. Dan Insya Allah nantinya akan diikuti oleh Gapoktan atau KUD lainnya yang berada di Riau yang mempunyai visi yang sama yaitu membangun kebun," ujarnya.(ilo/adv)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari