Kamis, 19 September 2024

Gaza Kembali Saling Serang, Sehari hanya Gencatan Senjata

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Situasi damai di Gaza tak bertahan lama. Baru saja gencatan senjata antara Islamic Jihad dan pemerintah Israel diberlakukan Kamis pagi (14/11), dua pihak kembali bertukar misil dan roket pada Jumat dini hari (15/11).

Angkatan bersenjata Israel mengatakan bahwa mereka melancarkan serangan udara untuk membalas roket yang ditembakkan dari Gaza menuju Israel. Dua dari tujuh roket tersebut dapat dilumpuhkan sistem pertahanan Israel.

“Kami siap melakukan segala cara untuk menangkal upaya melukai warga Israel,” ungkap jubir militer Israel Jonathan Conricus kepada Agence France-Presse.

Kementerian Kesehatan di Gaza menuturkan, dua warga Palestina harus dilarikan ke rumah sakit akibat serangan tersebut. Hal itu membuktikan bahwa kesepakatan yang dicapai berkat pemerintah Mesir dan PBB masih rapuh.

- Advertisement -
Baca Juga:  18 Kasus Penimbunan APD, Polri Tetapkan 33 Orang Tersangka

Konflik antara milisi Gaza dan Israel dimulai pada Selasa lalu (12/11). Saat itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengabarkan kematian Baha Abu Al Ata. Ata merupakan salah satu komandan tinggi Islamic Jihad, kelompok militan terbesar di Gaza setelah Hamas.

“Kami harap musuh kami dapat pesan ini. Kami bisa meraih semua orang, termasuk di tempat tidur mereka,” tutur Netanyahu.

- Advertisement -

Hal tersebut memicu protes penduduk Gaza dan serangan roket oleh Islamic Jihad. Ketegangan itu berbuah pertempuran misil dan roket. Sebanyak 34 warga Gaza meninggal akibat konflik tersebut. Termasuk 8 anak dan 3 perempuan.

“Ini namanya kejahatan perang. Anda menyerang anak yang sedang terlelap di rumah mereka,” ujar Adan Abu Abdallah, seorang warga, menurut Al Jazeera.

Conricus pun mengatakan, semua target serangan Israel merupakan sarang Islamic Jihad. Mengenai kematian anak-anak, dia menuturkan bahwa yang mereka incar adalah pria yang berada satu rumah. Menurut dia, rumah tersebut digunakan sebagai tempat penyimpanan amunisi dan peralatan militer lainnya.

Baca Juga:  Jokowi Tak Hadiri Hakordia KPK, Ini Jawabannya

“Mereka masih menggunakan taktik untuk menyembunyikan amunisi di rumah pribadi,” jelasnya.

Di sisi Israel, 63 penduduk dilarikan ke rumah sakit karena serangan roket. Namun, belum ada korban jiwa dari serangan Islamic Jihad. Israel Katz, menteri luar negeri Israel, menegaskan bahwa pihaknya pasti menghormati kesepakatan gencata senjata selama Gaza tak melakukan serangan lebih dulu.

“Diam akan kami balas diam. Namun, kami tak akan diam jika ada yang berusaha melukai kami,” ungkapnya.

Editor :Deslina
Sumber: jawapos.com
 

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Situasi damai di Gaza tak bertahan lama. Baru saja gencatan senjata antara Islamic Jihad dan pemerintah Israel diberlakukan Kamis pagi (14/11), dua pihak kembali bertukar misil dan roket pada Jumat dini hari (15/11).

Angkatan bersenjata Israel mengatakan bahwa mereka melancarkan serangan udara untuk membalas roket yang ditembakkan dari Gaza menuju Israel. Dua dari tujuh roket tersebut dapat dilumpuhkan sistem pertahanan Israel.

“Kami siap melakukan segala cara untuk menangkal upaya melukai warga Israel,” ungkap jubir militer Israel Jonathan Conricus kepada Agence France-Presse.

Kementerian Kesehatan di Gaza menuturkan, dua warga Palestina harus dilarikan ke rumah sakit akibat serangan tersebut. Hal itu membuktikan bahwa kesepakatan yang dicapai berkat pemerintah Mesir dan PBB masih rapuh.

Baca Juga:  Sempat Mau Dijemput Paksa, Nikita Mirzani Datangi Polresta Serang Kota

Konflik antara milisi Gaza dan Israel dimulai pada Selasa lalu (12/11). Saat itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengabarkan kematian Baha Abu Al Ata. Ata merupakan salah satu komandan tinggi Islamic Jihad, kelompok militan terbesar di Gaza setelah Hamas.

“Kami harap musuh kami dapat pesan ini. Kami bisa meraih semua orang, termasuk di tempat tidur mereka,” tutur Netanyahu.

Hal tersebut memicu protes penduduk Gaza dan serangan roket oleh Islamic Jihad. Ketegangan itu berbuah pertempuran misil dan roket. Sebanyak 34 warga Gaza meninggal akibat konflik tersebut. Termasuk 8 anak dan 3 perempuan.

“Ini namanya kejahatan perang. Anda menyerang anak yang sedang terlelap di rumah mereka,” ujar Adan Abu Abdallah, seorang warga, menurut Al Jazeera.

Conricus pun mengatakan, semua target serangan Israel merupakan sarang Islamic Jihad. Mengenai kematian anak-anak, dia menuturkan bahwa yang mereka incar adalah pria yang berada satu rumah. Menurut dia, rumah tersebut digunakan sebagai tempat penyimpanan amunisi dan peralatan militer lainnya.

Baca Juga:  Diisukan Jadi Dewan Pengawas KPK, Begini Tanggapan Ahok dan Antasari

“Mereka masih menggunakan taktik untuk menyembunyikan amunisi di rumah pribadi,” jelasnya.

Di sisi Israel, 63 penduduk dilarikan ke rumah sakit karena serangan roket. Namun, belum ada korban jiwa dari serangan Islamic Jihad. Israel Katz, menteri luar negeri Israel, menegaskan bahwa pihaknya pasti menghormati kesepakatan gencata senjata selama Gaza tak melakukan serangan lebih dulu.

“Diam akan kami balas diam. Namun, kami tak akan diam jika ada yang berusaha melukai kami,” ungkapnya.

Editor :Deslina
Sumber: jawapos.com
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari