PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Pendidikan (Disdik) meminta pemerintah kabupaten/kota untuk segera mempersiapkan usulan pencairan gaji guru bantu (GGB) untuk tahap kedua. Pasalnya, anggaran untuk gaji guru bantu tersebut sudah tersedia pada APBD Riau 2022.
Kepala Dinas Pendidikan Riau, DR Kamsol mengatakan, seperti pada tahap awal, pencairan gaji guru bantu bisa dilakukan setelah tahapan verifikasi faktual selesai dilaksanakan, termasuk petunjuk teknis yang sudah juga disampaikan ke kabupaten/kota.
"Untuk pencairan gaji guru bantu tahap pertama, yakni periode Januari-Juni sudah selesai dilaksanakan. Uangnya juga sudah ditransfer ke masing-masing kabupaten/kota," katanya.
Karena itu, agar nantinya para guru bantu bisa mendapatkan gaji tepat waktu, pihaknya berharap usulan pencairan gaji bisa dilakukan sebelum jatuh tempo. Karena setelah diusulkan, harus ada proses administrasi terlebih dahulu.
"Untuk pencairan gaji guru bantu tahap kedua, yakni periode bulan Juli-Desember. Jadi sebelum itu, hendaknya diusulkan terlebih dahulu. Minimal awal bulan Juni sudah diajukan," ujarnya.
Setelah nantinya ada pengajuan dari kabupaten/kota, masih ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Karena itu pihaknya berharap agar pengajuan dapat segera dilaksanakan.
"Pencairan gaji guru bantu langsung dikakukan untuk enam bulan, hal ini agat kedepannya tidak ada lagi kendala dalam pembayaran. Total anggaran yang disiapkan sebanyak Rp90 miliar lebih melalui Bantuan Keuangan Khsusus," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKAD) Riau Indra SE mengatakan Pemerintah provinsi (Pemprov) Riau tahun ini kembali memberikan bantuan keuangan (Bankeu) khusus bagi pemerintah 12 kabupaten/kota di Riau.
Bankeu tersebut bersumber pada APBD Riau tahun 2022. Bankeu khusus tersebut diberikan kepada pemerintah kabupaten/kota dengan total Rp185.514.000.000 yang diperuntukan untuk lima pembiayaan kegitan.
"Bankeu khusus tersebut untuk pembiayaan gaji guru bantu, bantuan keuangan ke kecamatan, bantuan rumah layak huni, pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi di Kuantan Singingi dan bantuan pembiayaan kegiatan MTQ di Rokan Hilir," katanya.
Dipaparkan Indra, khusus untuk gaji guru bantu, Kabupaten Kampar tahun ini yang paling banyak mendapatkan Bankeu khusus tersebut yakni senilai Rp15.312.000.000. Di mana total guru bantu di Kampar sebanyak 638 orang.
"Bankeu khusus tersebut disesuaikan dengan jumlah guru bantu yang ada di kabupaten/kota. Tahun ini Kampar yang terbanyak yakni mencapai Rp15,312 miliar lebih," ujarnya.
Kabupaten selanjutnya yang mendapatkan Bankeu khusus terbanyak yakni Kuantan Singingi mencapai Rp12.192.000.000 yang diperuntukan bagi 508 orang guru bantu. Kemudian Kabupaten Indragiri Hilir sebesar Rp10.128.000.000 yang diperuntukan bagi 422 orang guru bantu.
"Kemudian Rokan Hulu Rp9.120.000.000 untuk 380 guru bantu. Indragiri Hulu Rp8.376.000.000 untuk 349 guru bantu. Kota Dumai Rp7.296.000.000 untuk 304 guru bantu. Kota Pekanbaru Rp7.152 000.000 untuk 298 guru bantu," paparnya.
Untuk Kabupaten Bengkalis mendapatkan Bankeu sebesar Rp6.936.000.000 yang diperuntukan bagi 289 orang guru bantu. Kabupaten Pelalawan Rp5.640.000.000 untuk 235 orang guru bantu. Kabupaten Siak Rp4.512.000.000 untuk 188 orang guru bantu. Kabupaten Rokan Hilir Rp2.520.000.000 untuk 105 guru bantu dan Kepulauan Meranti Rp1.560.000.000 untuk 65 guru bantu.
"Alokasi Bankeu khsusus tersebut untuk selama 12 bulan. Di mana masing-masing guru mendapatkan Rp2 juta setiap bulannya. Total Bankeu gaji guru bantu sebesar Rp90.744.000.000," jelasnya.(gem)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru