BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — Setelah melalui proses yang berliku bahkan sempat dianggap proyek mangkrak, akhirnya Intregrated Cold Storage (ICS) atau gedung beku terintegrasi beroperasi.
Pabrik pengolahan ikan air tawar yang berada di Koto Perambahan, Kecamatan Kampa itu dikelola oleh pengusaha berpengalaman, Yusuf. Saat ini pabrik tersebut mulai mengolah 5 ton ikan segar per hari.
Untuk memastikan kapasitas Yusuf dalam menjalankan pabrik fillet ikan itu, Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, Ketua DPRD Kampar Muhammad Faisal, Kepala Bappeda Azwa dan sejumlah pejabat melihat langsung pabrik miliki Yusuf yang sejenis di Jakarta Utara. Setelah melihatnya, Catur yakin, ICS mampu menjadi pabrik pengelolaan ikan air terbesar di Indonesia.
"Kami berkeyakinan, dengan pengelola yang sangat berpengalaman seperti Pak Yusuf, kita akan dapat mewujudkan Kampar sebagai sentra industri pengelolaan perikanan air tawar di Riau bahkan di Indonesia," kata Catur Sugeng.
Catur yakin, dengan dukungan penuh dari Ketua DPRD Kampar sejumlah OPD terkait dan juga masyarakat, pabrik pengelolaan ikan yang dibangun dengan APBN tersebut dapat mengangkat ekonomi masyarakat.(kom)
Laporan : HENDRAWAN KARIMAN
BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — Setelah melalui proses yang berliku bahkan sempat dianggap proyek mangkrak, akhirnya Intregrated Cold Storage (ICS) atau gedung beku terintegrasi beroperasi.
Pabrik pengolahan ikan air tawar yang berada di Koto Perambahan, Kecamatan Kampa itu dikelola oleh pengusaha berpengalaman, Yusuf. Saat ini pabrik tersebut mulai mengolah 5 ton ikan segar per hari.
- Advertisement -
Untuk memastikan kapasitas Yusuf dalam menjalankan pabrik fillet ikan itu, Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, Ketua DPRD Kampar Muhammad Faisal, Kepala Bappeda Azwa dan sejumlah pejabat melihat langsung pabrik miliki Yusuf yang sejenis di Jakarta Utara. Setelah melihatnya, Catur yakin, ICS mampu menjadi pabrik pengelolaan ikan air terbesar di Indonesia.
"Kami berkeyakinan, dengan pengelola yang sangat berpengalaman seperti Pak Yusuf, kita akan dapat mewujudkan Kampar sebagai sentra industri pengelolaan perikanan air tawar di Riau bahkan di Indonesia," kata Catur Sugeng.
- Advertisement -
Catur yakin, dengan dukungan penuh dari Ketua DPRD Kampar sejumlah OPD terkait dan juga masyarakat, pabrik pengelolaan ikan yang dibangun dengan APBN tersebut dapat mengangkat ekonomi masyarakat.(kom)
Laporan : HENDRAWAN KARIMAN