JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Jangan anggap remeh sakit tenggorokan pada era pandemi Covid-19. Apalagi saat varian Omicron sedang menyebar. Sebab sakit tenggorokan menjadi gejala awal paling sering yang dirasakan pasien Omicron.
Komisaris Departemen Kesehatan Masyarakat Chicago Allison Arwady menjelaskan. sakit tenggorokan terus menerus atau berlanjut menjadi gejala yang paling banyak dilaporkan. Terutama pada mereka yang terkena infeksi gejala ringan.
”Khususnya pada orang-orang yang kita lihat infeksinya lebih ringan, pasti melihat sakit tenggorokan menjadi prediktor dalam kelompok itu,” kata Arwady seperti dilansir dari NBC Chicago, Ahad (16/1).
Dia mengingatkan untuk orang-orang yang memiliki gejala seperti flu atau pilek untuk menganggap menderita Covid-19 sampai terbukti sebaliknya. Mereka diminta segera lakukan tes jika mengalami gejala tersebut.
”Bahkan jika itu sakit tenggorokan, anggap terkena Omicron. Anggap sedang sakit, tetap di rumah. Lakukan tes,” tutur Allison Arwady.
Apa saja gejala lain yang harus diperhatikan setelah terpapar Omicron? Arwady mengatakan, saat ini, mereka yang divaksinasi lengkap umumnya mengalami penyakit yang lebih ringan jika terinfeksi. Misalnya hanya demam ringan atau flu.
”Itu tentu baik karena mereka tidak sakit parah. Mereka tidak mengancam sistem perawatan kesehatan. Tapi ini tentu menjadi perhatian karena mereka berpotensi menularkan ke orang lain,” jelas Allison Arwady.
Spesialis penyakit menular dan anggota Komite Penasihat Praktik Imunisasi AS Katherine Poehling mengatakan kepada NBC News bahwa batuk, hidung tersumbat, pilek, dan kelelahan, merupakan gejala yang menonjol dengan varian Omicron. Tetapi tidak seperti Delta, banyak pasien tidak kehilangan rasa atau penciumannya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Jangan anggap remeh sakit tenggorokan pada era pandemi Covid-19. Apalagi saat varian Omicron sedang menyebar. Sebab sakit tenggorokan menjadi gejala awal paling sering yang dirasakan pasien Omicron.
Komisaris Departemen Kesehatan Masyarakat Chicago Allison Arwady menjelaskan. sakit tenggorokan terus menerus atau berlanjut menjadi gejala yang paling banyak dilaporkan. Terutama pada mereka yang terkena infeksi gejala ringan.
- Advertisement -
”Khususnya pada orang-orang yang kita lihat infeksinya lebih ringan, pasti melihat sakit tenggorokan menjadi prediktor dalam kelompok itu,” kata Arwady seperti dilansir dari NBC Chicago, Ahad (16/1).
Dia mengingatkan untuk orang-orang yang memiliki gejala seperti flu atau pilek untuk menganggap menderita Covid-19 sampai terbukti sebaliknya. Mereka diminta segera lakukan tes jika mengalami gejala tersebut.
- Advertisement -
”Bahkan jika itu sakit tenggorokan, anggap terkena Omicron. Anggap sedang sakit, tetap di rumah. Lakukan tes,” tutur Allison Arwady.
Apa saja gejala lain yang harus diperhatikan setelah terpapar Omicron? Arwady mengatakan, saat ini, mereka yang divaksinasi lengkap umumnya mengalami penyakit yang lebih ringan jika terinfeksi. Misalnya hanya demam ringan atau flu.
”Itu tentu baik karena mereka tidak sakit parah. Mereka tidak mengancam sistem perawatan kesehatan. Tapi ini tentu menjadi perhatian karena mereka berpotensi menularkan ke orang lain,” jelas Allison Arwady.
Spesialis penyakit menular dan anggota Komite Penasihat Praktik Imunisasi AS Katherine Poehling mengatakan kepada NBC News bahwa batuk, hidung tersumbat, pilek, dan kelelahan, merupakan gejala yang menonjol dengan varian Omicron. Tetapi tidak seperti Delta, banyak pasien tidak kehilangan rasa atau penciumannya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman