Rabu, 18 September 2024

Bos Televisi India Ditangkap Polisi karena Manipulasi Rating

MUMBAI (RIAUPOS.CO)  – Polisi di Kota Mumbai menangkap Vikas Khanchandani, Ahad (13/12/2020). Kepala eksekutif televisi berita sayap kanan India itu ditangkap karena dicurigai memanipulasi rating media yang dia pimpin. 

Khanchandani mengepalai ARG Outlier Media, salah satu konsorsium pemilik Republic TV. Stasiun televisi yang dipimpinnya terkenal sebagai media partisan di India lantaran keberpihakannya pada Bharatiya Janata Party (BJP) —partai Hindu garis keras pendukung Perdana Menteri Narendra Modi. 

Polisi menyatakan, mereka telah menangkap Khanchandani di rumahnya yang berada di Kota Mumbai. Republic TV adalah jaringan berita yang menyiarkan dalam Bahasa Inggris dan Hindi. Peringkat televisi itu tiba-tiba melonjak drastis karena simpatinya terhadap Modi dan berbagai kebijakan nasionalis pro-Hindu sang perdana menteri. 

Pihak berwenang, yang telah dua kali menanyai Khanchandani, menyebut ada cukup bukti untuk menunjukkan bahwa dia memiliki pengetahuan langsung tentang memanipulasi rating Republic TV.  

- Advertisement -
Baca Juga:  Xiaomi Luncurkan Dua Smartphone Terbaru Tutup 2020, Ini Harganya

Saat ini, belum ada tuntutan secara resmi terhadap Khanchandani. Akan tetapi, para penyelidik mengatakan, mereka terpaksa menangkap Khanchandani setelah lelaki itu menolak untuk bekerja sama. 

Salah satu pendiri Republic TV, Arnab Goswami memprotes penangkapan koleganya itu.

- Advertisement -

“Itu adalah penangkapan ilegal, karena tidak ada surat perintah penangkapan yang ditunjukkan,” kata Goswami, Ahad (13/12/2020), dikutip New York Times. 

“Saya meminta semua orang di seluruh negeri untuk bersuara menentang metode yang dipakai polisi Mumbai ini,” ujarnya. 

Penangkapan Khanchandani terjadi di saat media berita India tergelincir ke dalam atmosfer yang semakin terpolarisasi. Republic TV adalah salah satu dari sejumlah media yang menjadi “makmur” di bawah pemerintahan Modi dan BJP yang berkuasa. 

Sejumlah outlet berita di India kini menjadi semakin konservatif. Program-program di jaringan mereka secara teratur mengecam atau membungkam kritik terhadap pemerintah. 

Baca Juga:  Terjangkit Virus Mematikan, Malaysia Larang Impor Babi Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir, Republic TV telah membuat namanya terkenal dengan mendukung pemerintahan Modi. Akan tetapi, hubungan stasiun televisi itu dengan pemerintah daerah di Mumbai justru tidak semanis dengan pemerintah federal atau BJP. 

Pemerintahan Negara Bagian Maharashtra —tempat Kota Mumbai berada— dijalankan oleh koalisi partai-partai yang menetang kebijakan BJP. Sejak itulah, persaingan antara Modi dan Pemerintah Daerah Maharashtra yang dikuasai oposisi terus meningkat. Kedua belah pihak kerap menggunakan media untuk saling menyerang. 

Tuduhan manipulasi rating terhadap media partisan pun mewarnai konflik tersebut. Polisi Mumbai menyatakan, Republic TV menaikkan rating alias peringkat pemirsanya dengan membayar orang-orang untuk menonton kanal tersebut dan membiarkan televisi mereka tetap menyala sepanjang waktu. 

Sumber: New York Times/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

MUMBAI (RIAUPOS.CO)  – Polisi di Kota Mumbai menangkap Vikas Khanchandani, Ahad (13/12/2020). Kepala eksekutif televisi berita sayap kanan India itu ditangkap karena dicurigai memanipulasi rating media yang dia pimpin. 

Khanchandani mengepalai ARG Outlier Media, salah satu konsorsium pemilik Republic TV. Stasiun televisi yang dipimpinnya terkenal sebagai media partisan di India lantaran keberpihakannya pada Bharatiya Janata Party (BJP) —partai Hindu garis keras pendukung Perdana Menteri Narendra Modi. 

Polisi menyatakan, mereka telah menangkap Khanchandani di rumahnya yang berada di Kota Mumbai. Republic TV adalah jaringan berita yang menyiarkan dalam Bahasa Inggris dan Hindi. Peringkat televisi itu tiba-tiba melonjak drastis karena simpatinya terhadap Modi dan berbagai kebijakan nasionalis pro-Hindu sang perdana menteri. 

Pihak berwenang, yang telah dua kali menanyai Khanchandani, menyebut ada cukup bukti untuk menunjukkan bahwa dia memiliki pengetahuan langsung tentang memanipulasi rating Republic TV.  

Baca Juga:  Salah Minum

Saat ini, belum ada tuntutan secara resmi terhadap Khanchandani. Akan tetapi, para penyelidik mengatakan, mereka terpaksa menangkap Khanchandani setelah lelaki itu menolak untuk bekerja sama. 

Salah satu pendiri Republic TV, Arnab Goswami memprotes penangkapan koleganya itu.

“Itu adalah penangkapan ilegal, karena tidak ada surat perintah penangkapan yang ditunjukkan,” kata Goswami, Ahad (13/12/2020), dikutip New York Times. 

“Saya meminta semua orang di seluruh negeri untuk bersuara menentang metode yang dipakai polisi Mumbai ini,” ujarnya. 

Penangkapan Khanchandani terjadi di saat media berita India tergelincir ke dalam atmosfer yang semakin terpolarisasi. Republic TV adalah salah satu dari sejumlah media yang menjadi “makmur” di bawah pemerintahan Modi dan BJP yang berkuasa. 

Sejumlah outlet berita di India kini menjadi semakin konservatif. Program-program di jaringan mereka secara teratur mengecam atau membungkam kritik terhadap pemerintah. 

Baca Juga:  Toyota Kembangkan Kijang Innova Bertenaga Listrik

Dalam beberapa tahun terakhir, Republic TV telah membuat namanya terkenal dengan mendukung pemerintahan Modi. Akan tetapi, hubungan stasiun televisi itu dengan pemerintah daerah di Mumbai justru tidak semanis dengan pemerintah federal atau BJP. 

Pemerintahan Negara Bagian Maharashtra —tempat Kota Mumbai berada— dijalankan oleh koalisi partai-partai yang menetang kebijakan BJP. Sejak itulah, persaingan antara Modi dan Pemerintah Daerah Maharashtra yang dikuasai oposisi terus meningkat. Kedua belah pihak kerap menggunakan media untuk saling menyerang. 

Tuduhan manipulasi rating terhadap media partisan pun mewarnai konflik tersebut. Polisi Mumbai menyatakan, Republic TV menaikkan rating alias peringkat pemirsanya dengan membayar orang-orang untuk menonton kanal tersebut dan membiarkan televisi mereka tetap menyala sepanjang waktu. 

Sumber: New York Times/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari