Senin, 29 September 2025
spot_img
spot_img

Hong Kong Memanas, Pemerintah Pertimbangkan Moratorium Pengiriman Pekerja Migran

HONGKONG (RIAUPOS.CO) —  Pemerintah mempertimbangkan penundaan pengiriman pekerja migran ke Hong Kong. Pasalnya, demonstrasi tak berkesudahan membuat situasi di wilayah otonomi khsusus Tiongkok itu tidak kondusif.

“KJRI yang memiliki mata dan telinga, mereka memiliki penilaian awal atas kondisi lapangan, mereka jugalah yang bisa memberikan masukan ke Jakarta pada titik mana kita bisa mengurangi pengiriman tenaga kerja kita,” tutur pelaksana tugas juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (15/8).

Saat ini terdapat 174 ribu pekerja migran Indonesia yang di Hong Kong. Secara garis besar, kata Faizasyah, pekerja migran Indonesia di Hong Kong tidak mengalami permasalahan atau terdampak demonstrasi.

Baca Juga:  Kapolres Rohil: Wujudkan Pelayanan bagi Masyarakat Secara Prima

“Mereka masih bisa melakukan kegiatannya dengan tetap meningkatkan kehati-hatian untuk tidak berkegiatan di wilayah di mana ada demonstrasi,” kata Faizasyah.

Sejak demonstrasi merebak, KJRI Hong Kong selalu mengingatkan pekerja migran Indonesia untuk tidak ikut serta dalam kegiatan demonstrasi. Alasannya, tindakan itu akan berimplikasi pada status mereka sebagai pekerja asing yang tidak boleh ikut dalam aktivitas yang bersifat politik di suatu negara.

Disampaikan Faizasyah, jika terdapat WNI yang ikut serta dalam kegiatan yang bersifat politik atau demonstrasi, imbasnya akan ditanggung oleh yang bersangkutan.

“Dari sisi perwakilan, kita sudah mengingatkan dan memberi imbauan agar WNI tidak ikut-ikutan dalam kegiatan demonstrasi di Hong Kong. Cukup mereka fokus pada pekerjaan dan mencari nafkah untuk keluarga,” ujar Faizasyah.
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Baca Juga:  Kepergian yang Terlalu Cepat

HONGKONG (RIAUPOS.CO) —  Pemerintah mempertimbangkan penundaan pengiriman pekerja migran ke Hong Kong. Pasalnya, demonstrasi tak berkesudahan membuat situasi di wilayah otonomi khsusus Tiongkok itu tidak kondusif.

“KJRI yang memiliki mata dan telinga, mereka memiliki penilaian awal atas kondisi lapangan, mereka jugalah yang bisa memberikan masukan ke Jakarta pada titik mana kita bisa mengurangi pengiriman tenaga kerja kita,” tutur pelaksana tugas juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (15/8).

Saat ini terdapat 174 ribu pekerja migran Indonesia yang di Hong Kong. Secara garis besar, kata Faizasyah, pekerja migran Indonesia di Hong Kong tidak mengalami permasalahan atau terdampak demonstrasi.

Baca Juga:  Kepergian yang Terlalu Cepat

“Mereka masih bisa melakukan kegiatannya dengan tetap meningkatkan kehati-hatian untuk tidak berkegiatan di wilayah di mana ada demonstrasi,” kata Faizasyah.

Sejak demonstrasi merebak, KJRI Hong Kong selalu mengingatkan pekerja migran Indonesia untuk tidak ikut serta dalam kegiatan demonstrasi. Alasannya, tindakan itu akan berimplikasi pada status mereka sebagai pekerja asing yang tidak boleh ikut dalam aktivitas yang bersifat politik di suatu negara.

- Advertisement -

Disampaikan Faizasyah, jika terdapat WNI yang ikut serta dalam kegiatan yang bersifat politik atau demonstrasi, imbasnya akan ditanggung oleh yang bersangkutan.

“Dari sisi perwakilan, kita sudah mengingatkan dan memberi imbauan agar WNI tidak ikut-ikutan dalam kegiatan demonstrasi di Hong Kong. Cukup mereka fokus pada pekerjaan dan mencari nafkah untuk keluarga,” ujar Faizasyah.
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Baca Juga:  Korban Pembunuhan Sadis Satu Keluarga di Solo Belum Diotopsi
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

HONGKONG (RIAUPOS.CO) —  Pemerintah mempertimbangkan penundaan pengiriman pekerja migran ke Hong Kong. Pasalnya, demonstrasi tak berkesudahan membuat situasi di wilayah otonomi khsusus Tiongkok itu tidak kondusif.

“KJRI yang memiliki mata dan telinga, mereka memiliki penilaian awal atas kondisi lapangan, mereka jugalah yang bisa memberikan masukan ke Jakarta pada titik mana kita bisa mengurangi pengiriman tenaga kerja kita,” tutur pelaksana tugas juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (15/8).

Saat ini terdapat 174 ribu pekerja migran Indonesia yang di Hong Kong. Secara garis besar, kata Faizasyah, pekerja migran Indonesia di Hong Kong tidak mengalami permasalahan atau terdampak demonstrasi.

Baca Juga:  Ini Daftar Pabrikan Otomotif yang Berhenti Produksi Sementara

“Mereka masih bisa melakukan kegiatannya dengan tetap meningkatkan kehati-hatian untuk tidak berkegiatan di wilayah di mana ada demonstrasi,” kata Faizasyah.

Sejak demonstrasi merebak, KJRI Hong Kong selalu mengingatkan pekerja migran Indonesia untuk tidak ikut serta dalam kegiatan demonstrasi. Alasannya, tindakan itu akan berimplikasi pada status mereka sebagai pekerja asing yang tidak boleh ikut dalam aktivitas yang bersifat politik di suatu negara.

Disampaikan Faizasyah, jika terdapat WNI yang ikut serta dalam kegiatan yang bersifat politik atau demonstrasi, imbasnya akan ditanggung oleh yang bersangkutan.

“Dari sisi perwakilan, kita sudah mengingatkan dan memberi imbauan agar WNI tidak ikut-ikutan dalam kegiatan demonstrasi di Hong Kong. Cukup mereka fokus pada pekerjaan dan mencari nafkah untuk keluarga,” ujar Faizasyah.
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Baca Juga:  DPRD Dorong Pemerintah Terapkan Pembangunan Berkeadilan

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari