Kamis, 19 September 2024

Banjir Luwu Utara Sudah Tewaskan 16 Korban Jiwa

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Korban jiwa akibat banjir bandang di sebagian wilayah Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, bertambah menjadi 16 orang.

Kepala Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Makassar Mustari menjelaskan, sebanyak 12 dari 16 jenazah warga yang meninggal dunia itu sudah berhasil diidentifikasi. Empat lainnya masih dalam proses.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, bencana banjir bandang juga mengakibatkan 10 orang terluka dan harus menjalani perawatan di RSUD Andi Djemma di Masamba.

”Petugas masih mencari 23 orang yang dilaporkan hilang. Hari ini tim akan kembali melakukan pencarian korban dan berkoordinasi dengan tim gabungan penanggulangan bencana di Luwu Utara,” kata Mustari Rabu (15/7/2020) dikutip dari JPG.

- Advertisement -
Baca Juga:  Sule: Allah Sayang Sama Dia Daripada Tersiksa Terus-terusan

Menurut BPBD Kabupaten Luwu Utara, hujan deras menyebabkan air Sungai Masamba, Sungai Rongkang, dan Sungai Radda meluap dan menimbulkan banjir pada Senin (13/7) malam. Banjir menyebabkan permukiman warga tergenang di Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke, dan Malangke Barat.

Sementara itu, sebanyak 223 unit rumah parah akibat banjir bandang menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. 

- Advertisement -

”Data sementara, jumlah rumah hanyut sebanyak 10 unit dan rumah yang tertimbun pasir bercampur lumpur dan air sebanyak 213 unit,” sebut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan, Ni’mal Lahamang di Makassar.

Dia menjelaskan, sisa timbunan lumpur disertai pasir yang mengering usai kejadian di Kecamatan Masamba, daerah ibu kota Kabupaten Luwu Utara mencapai 1–2 meter, selanjutnya di Desa Rada (Kecamatan Baebunta) 3–4 meter, begitupun di Desa Malimbu dan Salama (Kecamatan Sabbang) ketinggian lumpur mencapai 3–4 meter.

Baca Juga:  Angka Terakhir, 30 Ribu Ruta Meranti Masuk DBT

Selain korban meninggal sebanyak 16 orang, jumlah kepala keluarga terdampak sebanyak 4.202 KK atau 15.944 jiwa.

”Mengenai pengungsi sementara dilakukan pendataan di titik-titik pengungsian oleh tim, ada tiga posko induk di lapangan yang sudah didirikan dalam penanggulangan bencana,” kata Ni’mal.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Korban jiwa akibat banjir bandang di sebagian wilayah Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, bertambah menjadi 16 orang.

Kepala Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Makassar Mustari menjelaskan, sebanyak 12 dari 16 jenazah warga yang meninggal dunia itu sudah berhasil diidentifikasi. Empat lainnya masih dalam proses.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, bencana banjir bandang juga mengakibatkan 10 orang terluka dan harus menjalani perawatan di RSUD Andi Djemma di Masamba.

”Petugas masih mencari 23 orang yang dilaporkan hilang. Hari ini tim akan kembali melakukan pencarian korban dan berkoordinasi dengan tim gabungan penanggulangan bencana di Luwu Utara,” kata Mustari Rabu (15/7/2020) dikutip dari JPG.

Baca Juga:  Menkes Terawan Tegaskan Bali Aman dari Corona

Menurut BPBD Kabupaten Luwu Utara, hujan deras menyebabkan air Sungai Masamba, Sungai Rongkang, dan Sungai Radda meluap dan menimbulkan banjir pada Senin (13/7) malam. Banjir menyebabkan permukiman warga tergenang di Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke, dan Malangke Barat.

Sementara itu, sebanyak 223 unit rumah parah akibat banjir bandang menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. 

”Data sementara, jumlah rumah hanyut sebanyak 10 unit dan rumah yang tertimbun pasir bercampur lumpur dan air sebanyak 213 unit,” sebut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan, Ni’mal Lahamang di Makassar.

Dia menjelaskan, sisa timbunan lumpur disertai pasir yang mengering usai kejadian di Kecamatan Masamba, daerah ibu kota Kabupaten Luwu Utara mencapai 1–2 meter, selanjutnya di Desa Rada (Kecamatan Baebunta) 3–4 meter, begitupun di Desa Malimbu dan Salama (Kecamatan Sabbang) ketinggian lumpur mencapai 3–4 meter.

Baca Juga:  NIP PPPK Belum Bisa Diproses

Selain korban meninggal sebanyak 16 orang, jumlah kepala keluarga terdampak sebanyak 4.202 KK atau 15.944 jiwa.

”Mengenai pengungsi sementara dilakukan pendataan di titik-titik pengungsian oleh tim, ada tiga posko induk di lapangan yang sudah didirikan dalam penanggulangan bencana,” kata Ni’mal.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari