JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) kembali menyalurkan dana bantuan sosial untuk penanganan dampak wabah Covid-19. Kali ini bantuan disalurkan melalui satgas Covid-19 Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kepala BPKH Anggito Abimanyu mengatakan mereka mengalokasikan anggaran Rp100 miliar untuk bantuan. Anggito menuturkan sebelumnya BPKH sudah menyalurkan beragam bantuan. Baik itu bantuan sembako untuk rumah tangga (RT) terdampak.
Kemudian juga bantuan perlengkapan medis untuk tenaga kesehatan maupun rumah sakit. "Kira-kira sudah 35 persen dari dananya sudah disalurkan," kata Anggito di kantor MUI, Jumat (15/5).
Bantuan yang disalurkan melalui MUI terdiri dari dua jenis. Pertama adalah paket sembako sebanyak 5.000 paket. Kedua adalah paket bantuan langsung tunai (BLT) kepada da'i, ustad, dan imam masjid sebanyak 1.000 paket. Di mana masing-masing paket BLT itu berupa uang tunai Rp250 ribu.
Anggito menuturkan bantuan sembako yang sudah dislaurkan sekitar 100 ribu paket. Kemudian yang dititipkan melalui MUI ada lima ribu paket. Dia mengatakan masih akan disalurkan kembali 50 ribu paket. Penyalurannya melalui mitra amil zakat. Seperti Baznas dan lainnya. Anggito percaya para mitra amil itu memiliki data valid tentang orang-orang atau rumah tangga terdampak Covid-19.
Dia memperkirakan bantuan dari BPKH itu tuntas dalam sepekan ke depan. Kemudian dia berharap pemberian bantuan kepada para rumah tangga itu dilanjutkan oleh pemerintah. Anggito menuturkan BPKH akan terus menyalurkan bantuan sampai pemerintah menyentuh kelompok masyarakat itu.
"Kita ini meminta supaya yang diberikan (bantuan, Red) ini tidak hanya sekali. Kami (BPKH, Red) jadi bridging," tuturnya.
Dia mengakui sampai saat ini bantuan sosial dari pemerintah belum bisa menjangkau secara penuh atau full. Dia berharap untuk berikutnya jangkauan bantuan sosial dari pemerintah bisa penuh atau luas.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) kembali menyalurkan dana bantuan sosial untuk penanganan dampak wabah Covid-19. Kali ini bantuan disalurkan melalui satgas Covid-19 Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kepala BPKH Anggito Abimanyu mengatakan mereka mengalokasikan anggaran Rp100 miliar untuk bantuan. Anggito menuturkan sebelumnya BPKH sudah menyalurkan beragam bantuan. Baik itu bantuan sembako untuk rumah tangga (RT) terdampak.
- Advertisement -
Kemudian juga bantuan perlengkapan medis untuk tenaga kesehatan maupun rumah sakit. "Kira-kira sudah 35 persen dari dananya sudah disalurkan," kata Anggito di kantor MUI, Jumat (15/5).
Bantuan yang disalurkan melalui MUI terdiri dari dua jenis. Pertama adalah paket sembako sebanyak 5.000 paket. Kedua adalah paket bantuan langsung tunai (BLT) kepada da'i, ustad, dan imam masjid sebanyak 1.000 paket. Di mana masing-masing paket BLT itu berupa uang tunai Rp250 ribu.
- Advertisement -
Anggito menuturkan bantuan sembako yang sudah dislaurkan sekitar 100 ribu paket. Kemudian yang dititipkan melalui MUI ada lima ribu paket. Dia mengatakan masih akan disalurkan kembali 50 ribu paket. Penyalurannya melalui mitra amil zakat. Seperti Baznas dan lainnya. Anggito percaya para mitra amil itu memiliki data valid tentang orang-orang atau rumah tangga terdampak Covid-19.
Dia memperkirakan bantuan dari BPKH itu tuntas dalam sepekan ke depan. Kemudian dia berharap pemberian bantuan kepada para rumah tangga itu dilanjutkan oleh pemerintah. Anggito menuturkan BPKH akan terus menyalurkan bantuan sampai pemerintah menyentuh kelompok masyarakat itu.
"Kita ini meminta supaya yang diberikan (bantuan, Red) ini tidak hanya sekali. Kami (BPKH, Red) jadi bridging," tuturnya.
Dia mengakui sampai saat ini bantuan sosial dari pemerintah belum bisa menjangkau secara penuh atau full. Dia berharap untuk berikutnya jangkauan bantuan sosial dari pemerintah bisa penuh atau luas.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi