PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — PT Bank Riau Kepri (BRK) saat ini masih terus menggesa proses konversi dari bank konvensional menuju bank syariah. Meskipun masih dalam tahap konversi, namun sebenarnya PT BRK sudah memiliki unit usaha syariah sejak tahun 2004 lalu.
Ketua Project Manager Office (PMO) Konversi BRK, Hendra Buana mengatakan, dari perjalanannya sejak tahun 2004 hingga 2021. Perkembangan unit usaha syariah di BRK tersebut terus menunjukkan perkembangan yang signifikan.
"Selama kurun waktu 17 tahun yakni sejak 2004 hingga 2021, perkembangan unit usaha syariah ini sangat luar biasa. Asetnya sudah Rp5 triliun lebih," katanya.
Dengan perkembangan unit usaha syariah yang cukup menjanjikan tersebut, hal tersebut lah salah satu yang menjadi dasar pihaknya untuk melakukan konversi. Selain tentunya keinginan pemilik saham, dan dukungan dari masyarakat baik nasabah maupun non nasabah.
"Dalam rapat pemegang saham pada 22 April 2019, gubernur Riau dan para pemegang saham lainnya setuju untuk melakukan konversi PT BRK dari konvensional ke syariah. Hal tersebut yang juga menjadi dasar konversi ini, karena para pemilik sudah menyetujui," ujarnya.
Dijelaskan Hendra, banyaknya dukungan untuk melakukan konversi tersebut tidak terlepas dari manfaat yang akan didapatkan masyarakat jika nantinya BRK sudah sepenuhnya menjadi bank syariah. Pasalnya, banyak layanan yang bisa dilakukan di bank syariah yang tidak bisa dilakukan oleh bank konvensional.
"Pelayanan yang bisa dilakukan bank syariah itu lebih banyak jika dibandingkan dengan bank konvensional. Karena aktivitas bank konvensional itu betul-betul berkaitan dengan apa saja yang sudah ditetapkan, seperti menerima simpanan, memberi pinjaman yang sifatnya memang benar-benar konvensional," sebutnya.
Sementara itu, lanjut Hendra, untuk bank syariah akan lebih banyak. Seperti bisa memberi pinjaman dalam bentuk jual beli, anjak piutang, gadai dan beberapa produk pelayanan lainnya. Sehingga, dengan konversi tersebut, justru akan memperluas atau menambah aktivitas pelayanan diluar yang sebelumnya hanya dilakukan bank konvensional.
"Hal tersebut tentunya menjadi peluang bagi BRK untuk tambah besar. Mulai dari sisi aset, penambahan nasabah, dan lainnya. Karena tidak hanya dari sisi konvensional saja, namun juga pada pelayanan lainnya," katanya.
Dengan berbagai layanan tambahan tersebut, diharapkan masyarakat yang datang ke BRK, akan banyak mendapat pilihan pelayanan dan lebih komplit. Dan berdasarkan survei independen yang dilakukan kepada nasabah dan non nasabah, lebih dari 90 persen mendukung konversi tersebut.
"Secara independen telah dilakukan survei baik kepada nasabah dan non nasabah terkait konversi ini. Hasilnya dari dua survei tersebut, mengeluarkan rekomendasi yang hampir mirip yakni 97 persen mereka mendukung BRK jadi syariah dan tidak sabar menunggu BRK menjadi syariah," ujar Hendra di ruang Sekretariat Perusahaan Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri.(sol)