PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ari bekerja sebagai graphic designer di salah satu percetakan, yang melayani cetak spanduk, banner, dan lain-lain.
Suatu hari datang seorang client yang ingin mencetak spanduk. Namun, belum memiliki desain, sehingga meminta bantuan pihak percetakan untuk membuat desainnya.
Client tersebut memiliki usaha bakso. Karena tidak memiliki foto, ia meminta tolong mencarikan saja foto bakso dari mesin telusur.
Selang beberapa lama, Ari dan client itu tak kunjung menemukan bakso yang menurut sang client tepat. Setelah satu setengah jam mencari-cari gambar bakso, akhirnya client menemukan gambar bakso yang sesuai dengan keinginannya.
Segera Ari memasukkan gambar bakso tersebut ke dalam aplikasi untuk mengedit gambar, menambahkan tulisan-tulisan yang diperlukan, dan menyesuaikan warna agar menarik untuk dilihat.
Client tersebut memerhatikan kerja Ari. Setelah selesai, ia meminta untuk sedikit diedit agar lebih menarik.
"Itu pentol baksonya dijadiin lima, mi-nya dibanyakin, sekalian dikasih daun,"katanya serius sambil menunjuk ke arah monitor.
Mendengar ucapan client tersebut, Ari kesal. Permintaannya sangat banyak, dan terkesan cerewet. Ari merasa seperti sedang berjualan bakso melayani pembeli.
"Alamak, sebenarnya yang jualan bakso, saya apa Bapak sih? Ambil aja pentolnya sendiri, Pak! Itu cabainya di atas meja,"tukas Ari sarkas.(anf)