Rabu, 9 April 2025

51 Jemaah Haji Harus Tanazul karena Sakit

MAKKAH (RIAUPOS.CO) – Sebagian jemaah haji Indonesia yang masih dirawat karena sakit akan dipulangkan terpisah dari kelompok terbang (kloter) saat keberangkat. Data sementara, 51 jemaah Indonesia direncanakan mengikuti tanazul dengan catatan memenuhi kriteria laik terbang.

Tanazul merupakan pemulangan jemaah haji melalui kloter yang berbeda dengan keberangkatan karena alasan sakit. ’’Kami akan lihat skala urgensi untuk jemaah yang ditanazulkan,’’ kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana, Senin (11/5).

Hingga Senin (11/7) malam, 188 jemaah Indonesia masih dirawat. Perinciannya, 173 orang di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dan 15 jemaah di rumah sakit Arab Saudi. ’’Kondisi pasien akan terus dievaluasi dan dilihat perkembangannya, mana yang akan ditanazulkan," terangnya.

Baca Juga:  Jika Serang Ukraina, Begini Ancaman G7 kepada Rusia

Tak tertutup kemungkinan jemaah dipulangkan mendahului kloter asal atau dipulangkan lebih lambat dari kloternya.

Tanazul diprioritaskan bagi jemaah yang saat dipulangkan tidak memperberat kondisi fisiknya. Juga, tak berpotensi menimbulkan kecacatan atau mengancam keselamatan jemaah haji. ’’Kami mengusulkan berdasar pertimbangan medis," ujar Budi.

Sementara itu, satu jemaah haji Riau asal Pekanbaru sakit saat menjalani ibadah di Arafah, Senin (11/7). Diduga jemaah atas nama Munapi bin Muhammad Nur kelelahan akibat cuaca ekstrem di Arab Saudi.

Ketua Kloter 6 BTH, Fahmi Wahyudi mengatakan, jemaah tersebut mengalami demam tinggi dan lemas. Namun, pihaknya langsung melakukan pertolongan pertama dengan melakukan pemberian cairan melalui infus.  

"Setelah 12 jam diinfus jemaah atas nama Munapi bin Muhammad Nur asal Kota Pekanbaru sudah mulai membaik. Pasien sudah tidak demam dan bisa makan minum seperti biasanya dan infus pun dilepas," katanya.

Baca Juga:  Perbankan Bantu Pemulihan Ekonomi Masyarakat

Kemarin sebagian jemaah Indonesia mulai kembali beraktivitas di Makkah. Yakni, mereka yang memilih keluar dari Mina pada 12 Zulhijah sebelum terbenamnya matahari atau disebut nafar awal. Jemaah lainnya, yang memilih nafar sani, tetap menginap sampai 13 Zulhijah.(wan/c18/oni/jpg)

MAKKAH (RIAUPOS.CO) – Sebagian jemaah haji Indonesia yang masih dirawat karena sakit akan dipulangkan terpisah dari kelompok terbang (kloter) saat keberangkat. Data sementara, 51 jemaah Indonesia direncanakan mengikuti tanazul dengan catatan memenuhi kriteria laik terbang.

Tanazul merupakan pemulangan jemaah haji melalui kloter yang berbeda dengan keberangkatan karena alasan sakit. ’’Kami akan lihat skala urgensi untuk jemaah yang ditanazulkan,’’ kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana, Senin (11/5).

Hingga Senin (11/7) malam, 188 jemaah Indonesia masih dirawat. Perinciannya, 173 orang di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dan 15 jemaah di rumah sakit Arab Saudi. ’’Kondisi pasien akan terus dievaluasi dan dilihat perkembangannya, mana yang akan ditanazulkan," terangnya.

Baca Juga:  Bupati Minta Tenaga Pendidik Cetak Generasi Unggul

Tak tertutup kemungkinan jemaah dipulangkan mendahului kloter asal atau dipulangkan lebih lambat dari kloternya.

Tanazul diprioritaskan bagi jemaah yang saat dipulangkan tidak memperberat kondisi fisiknya. Juga, tak berpotensi menimbulkan kecacatan atau mengancam keselamatan jemaah haji. ’’Kami mengusulkan berdasar pertimbangan medis," ujar Budi.

Sementara itu, satu jemaah haji Riau asal Pekanbaru sakit saat menjalani ibadah di Arafah, Senin (11/7). Diduga jemaah atas nama Munapi bin Muhammad Nur kelelahan akibat cuaca ekstrem di Arab Saudi.

Ketua Kloter 6 BTH, Fahmi Wahyudi mengatakan, jemaah tersebut mengalami demam tinggi dan lemas. Namun, pihaknya langsung melakukan pertolongan pertama dengan melakukan pemberian cairan melalui infus.  

"Setelah 12 jam diinfus jemaah atas nama Munapi bin Muhammad Nur asal Kota Pekanbaru sudah mulai membaik. Pasien sudah tidak demam dan bisa makan minum seperti biasanya dan infus pun dilepas," katanya.

Baca Juga:  Jadikan Kegagalan sebagai Pelajaran

Kemarin sebagian jemaah Indonesia mulai kembali beraktivitas di Makkah. Yakni, mereka yang memilih keluar dari Mina pada 12 Zulhijah sebelum terbenamnya matahari atau disebut nafar awal. Jemaah lainnya, yang memilih nafar sani, tetap menginap sampai 13 Zulhijah.(wan/c18/oni/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

51 Jemaah Haji Harus Tanazul karena Sakit

MAKKAH (RIAUPOS.CO) – Sebagian jemaah haji Indonesia yang masih dirawat karena sakit akan dipulangkan terpisah dari kelompok terbang (kloter) saat keberangkat. Data sementara, 51 jemaah Indonesia direncanakan mengikuti tanazul dengan catatan memenuhi kriteria laik terbang.

Tanazul merupakan pemulangan jemaah haji melalui kloter yang berbeda dengan keberangkatan karena alasan sakit. ’’Kami akan lihat skala urgensi untuk jemaah yang ditanazulkan,’’ kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana, Senin (11/5).

Hingga Senin (11/7) malam, 188 jemaah Indonesia masih dirawat. Perinciannya, 173 orang di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dan 15 jemaah di rumah sakit Arab Saudi. ’’Kondisi pasien akan terus dievaluasi dan dilihat perkembangannya, mana yang akan ditanazulkan," terangnya.

Baca Juga:  Akhirnya Cina Ucapkan Selamat kepada Biden 

Tak tertutup kemungkinan jemaah dipulangkan mendahului kloter asal atau dipulangkan lebih lambat dari kloternya.

Tanazul diprioritaskan bagi jemaah yang saat dipulangkan tidak memperberat kondisi fisiknya. Juga, tak berpotensi menimbulkan kecacatan atau mengancam keselamatan jemaah haji. ’’Kami mengusulkan berdasar pertimbangan medis," ujar Budi.

Sementara itu, satu jemaah haji Riau asal Pekanbaru sakit saat menjalani ibadah di Arafah, Senin (11/7). Diduga jemaah atas nama Munapi bin Muhammad Nur kelelahan akibat cuaca ekstrem di Arab Saudi.

Ketua Kloter 6 BTH, Fahmi Wahyudi mengatakan, jemaah tersebut mengalami demam tinggi dan lemas. Namun, pihaknya langsung melakukan pertolongan pertama dengan melakukan pemberian cairan melalui infus.  

"Setelah 12 jam diinfus jemaah atas nama Munapi bin Muhammad Nur asal Kota Pekanbaru sudah mulai membaik. Pasien sudah tidak demam dan bisa makan minum seperti biasanya dan infus pun dilepas," katanya.

Baca Juga:  Kisruh Kepengurusan PGRI Pekanbaru Didalami DKGI Riau

Kemarin sebagian jemaah Indonesia mulai kembali beraktivitas di Makkah. Yakni, mereka yang memilih keluar dari Mina pada 12 Zulhijah sebelum terbenamnya matahari atau disebut nafar awal. Jemaah lainnya, yang memilih nafar sani, tetap menginap sampai 13 Zulhijah.(wan/c18/oni/jpg)

MAKKAH (RIAUPOS.CO) – Sebagian jemaah haji Indonesia yang masih dirawat karena sakit akan dipulangkan terpisah dari kelompok terbang (kloter) saat keberangkat. Data sementara, 51 jemaah Indonesia direncanakan mengikuti tanazul dengan catatan memenuhi kriteria laik terbang.

Tanazul merupakan pemulangan jemaah haji melalui kloter yang berbeda dengan keberangkatan karena alasan sakit. ’’Kami akan lihat skala urgensi untuk jemaah yang ditanazulkan,’’ kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana, Senin (11/5).

Hingga Senin (11/7) malam, 188 jemaah Indonesia masih dirawat. Perinciannya, 173 orang di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dan 15 jemaah di rumah sakit Arab Saudi. ’’Kondisi pasien akan terus dievaluasi dan dilihat perkembangannya, mana yang akan ditanazulkan," terangnya.

Baca Juga:  Dua Teroris di Lampung Ditangkap Densus 88

Tak tertutup kemungkinan jemaah dipulangkan mendahului kloter asal atau dipulangkan lebih lambat dari kloternya.

Tanazul diprioritaskan bagi jemaah yang saat dipulangkan tidak memperberat kondisi fisiknya. Juga, tak berpotensi menimbulkan kecacatan atau mengancam keselamatan jemaah haji. ’’Kami mengusulkan berdasar pertimbangan medis," ujar Budi.

Sementara itu, satu jemaah haji Riau asal Pekanbaru sakit saat menjalani ibadah di Arafah, Senin (11/7). Diduga jemaah atas nama Munapi bin Muhammad Nur kelelahan akibat cuaca ekstrem di Arab Saudi.

Ketua Kloter 6 BTH, Fahmi Wahyudi mengatakan, jemaah tersebut mengalami demam tinggi dan lemas. Namun, pihaknya langsung melakukan pertolongan pertama dengan melakukan pemberian cairan melalui infus.  

"Setelah 12 jam diinfus jemaah atas nama Munapi bin Muhammad Nur asal Kota Pekanbaru sudah mulai membaik. Pasien sudah tidak demam dan bisa makan minum seperti biasanya dan infus pun dilepas," katanya.

Baca Juga:  Jadikan Kegagalan sebagai Pelajaran

Kemarin sebagian jemaah Indonesia mulai kembali beraktivitas di Makkah. Yakni, mereka yang memilih keluar dari Mina pada 12 Zulhijah sebelum terbenamnya matahari atau disebut nafar awal. Jemaah lainnya, yang memilih nafar sani, tetap menginap sampai 13 Zulhijah.(wan/c18/oni/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari