MAKKAH (RIAUPOS.CO) – Jemaah calon haji (JCH) Indonesia segera memulai rangkaian ibadah di Makkah. Secara bergelombang, sore ini (12/6) waktu Arab Saudi, JCH bertolak dari Madinah.
Dua kloter pertama dijadwalkan tiba di Makkah pada pukul 22.00 waktu setempat. Yaitu, embarkasi Solo (kloter SOC1) dan embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG1) dengan jumlah total 453 jemaah. Setiba di Makkah, JCH akan langsung melaksanakan umrah. Karena itu, dalam perjalanan dari Madinah, rombongan akan singgah di Bir Ali untuk miqat.
’’Sebelum meninggalkan masjid, di situlah jemaah mengambil niat umrah,’’ ujar Kasie Sektor Bir Ali Aruji Maswatu.
Kepala Daker Makkah Muhammad Khanif menyatakan kesiapannya menyambut JCH dari Madinah. Seluruh sektor pelayanan sudah melakukan finalisasi. ’’Akomodasi, katering, maupun transportasi sudah siap,’’ kata Khanif di kantor Daker Makkah kemarin (11/2).
Pelaksanaan umrah wajib, lanjut dia, akan didukung dengan operasional bus salawat. Sarana transportasi itu pula yang akan memfasilitasi aktivitas JCH untuk beribadah ke Masjidilharam dari pemondokan masing-masing. Bus akan terus mendukung transportasi JCH hingga menunggu masa puncak haji, yakni wukuf di Arafah. Bus salawat beroperasi selama 24 jam. ’’Besok pagi (hari ini, red) akan ada simulasi layanan bus salawat. Jalur-jalur yang akan dilewati disimulasikan sehingga tahu persis rute mana yang efektif untuk penjemputan jemaah,’’ terang Khanif.
Hingga kemarin pagi, sebanyak 17.612 jemaah sudah tiba di Madinah. Kemarin juga kembali diberangkatkan 3.259 jemaah yang terbagi dalam delapan kloter dari lima embarkasi. Yakni, 3 kloter (1.196 jemaah) berangkat dari Jakarta-Pondok Gede dan 2 kloter (900 orang) dari Surabaya. Kemudian, masing-masing 1 kloter dari embarkasi Jakarta–Bekasi 410 orang, Medan 393 orang, dan Solo 360 orang.
Panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) pusat mencatat, sampai dengan tujuh hari operasional keberangkatan, ada 15 jemaah yang sakit. Sebanyak 13 di antaranya dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah dan 2 orang di RSAS Madinah. Selain itu, seorang jemaah lagi meninggal di Madinah pada Jumat (10/6) sore. Yaitu, Bangun Lubis Wahid, 59, dari kloter 4 embarkasi Padang (PDG). Dengan demikian, hingga kemarin jumlah jemaah yang wafat sebanyak dua orang.
Kadaker Madinah Amin Handoyo menjelaskan, sebelum meninggal, jemaah tersebut sempat pingsan di lobi hotel sepulang dari ibadah di Masjid Nabawi. Berdasar certificate of death (CoD) atau akta kematian yang diterbitkan otoritas Saudi, disebutkan bahwa penyebab kematian adalah jantung. ’’Itu menjadi dasar kami menyampaikan informasi kepada keluarga. Pihak keluarga mengikhlaskan,’’ jelas Amin.
Pihaknya tidak berhenti mengimbau JCH untuk menjaga diri dengan mengatur aktivitas selama menunggu puncak haji. Jangan sampai kelelahan. ’’Kami terus melakukan sosialisasi mana yang prioritas, yaitu nanti di Arafah,’’ katanya.(fal/mia/c7/cak/jpg)