Kamis, 19 Juni 2025

Soal Referendum Aceh, Ini Penjelasan Mualem

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Eks Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf meluruskan pernyataannya belum lama ini yang menyebut bakal meminta referendum bagi rakyat Aceh. Ia menjelaskan, ancaman referendum yang dia sampaikan pada peringatan haul meninggalnya Teungku Hasan Muhammad Ditiro hanya spontanitas belaka.

’’Pernyataan saya tentang referendum tidak mewakili rakyat Aceh. Saya lakukan hal tersebut secara spontan. Kebetulan pada peringatan haul meninggalnya Teuku Hasan Ditiro,’’ kata dia dalam video berdurasi 1 menit 16 detik yang diterima redaksi, Rabu (12/6/2019).

Pada awal video Muzakir yang memakai kemeja merah itu memperkenalkan diri sebagai Ketua Partai Aceh (PA) dan Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA). Selain itu, dalam video itu, Mualem sapaan karib Muzakir menyatakan bahwa saat ini rakyat Aceh sudah hidup dalam damai dan pro terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga:  Beredar Surat Rapat Penundaan Pemilu 2024

’’Saya menyadari rakyat Aceh saat ini cinta damai dan pro NKRI,’’ katanya.

Masih dalam video itu, ia juga berharap Aceh ke depan harus lebih maju dalam pembangunan dan tetap tergabung dalam bingkai NKRI. ’’Hal-hal lain yang menurut saya belum sesuai pasca-MoU Helsinki akan saya buat guna menuntaskan semua butir-butir MoU Helsinki ke depan,’’ ujar Mualem.(aza/rmol)

Sumber: Pojoksatu.id
Editor: Fopin A Sinaga

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Eks Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf meluruskan pernyataannya belum lama ini yang menyebut bakal meminta referendum bagi rakyat Aceh. Ia menjelaskan, ancaman referendum yang dia sampaikan pada peringatan haul meninggalnya Teungku Hasan Muhammad Ditiro hanya spontanitas belaka.

’’Pernyataan saya tentang referendum tidak mewakili rakyat Aceh. Saya lakukan hal tersebut secara spontan. Kebetulan pada peringatan haul meninggalnya Teuku Hasan Ditiro,’’ kata dia dalam video berdurasi 1 menit 16 detik yang diterima redaksi, Rabu (12/6/2019).

Pada awal video Muzakir yang memakai kemeja merah itu memperkenalkan diri sebagai Ketua Partai Aceh (PA) dan Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA). Selain itu, dalam video itu, Mualem sapaan karib Muzakir menyatakan bahwa saat ini rakyat Aceh sudah hidup dalam damai dan pro terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga:  Dana BOS Naik, Komite Sekolah Bisa Bantu Awasi Penggunaan

’’Saya menyadari rakyat Aceh saat ini cinta damai dan pro NKRI,’’ katanya.

Masih dalam video itu, ia juga berharap Aceh ke depan harus lebih maju dalam pembangunan dan tetap tergabung dalam bingkai NKRI. ’’Hal-hal lain yang menurut saya belum sesuai pasca-MoU Helsinki akan saya buat guna menuntaskan semua butir-butir MoU Helsinki ke depan,’’ ujar Mualem.(aza/rmol)

Sumber: Pojoksatu.id
Editor: Fopin A Sinaga
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Eks Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf meluruskan pernyataannya belum lama ini yang menyebut bakal meminta referendum bagi rakyat Aceh. Ia menjelaskan, ancaman referendum yang dia sampaikan pada peringatan haul meninggalnya Teungku Hasan Muhammad Ditiro hanya spontanitas belaka.

’’Pernyataan saya tentang referendum tidak mewakili rakyat Aceh. Saya lakukan hal tersebut secara spontan. Kebetulan pada peringatan haul meninggalnya Teuku Hasan Ditiro,’’ kata dia dalam video berdurasi 1 menit 16 detik yang diterima redaksi, Rabu (12/6/2019).

Pada awal video Muzakir yang memakai kemeja merah itu memperkenalkan diri sebagai Ketua Partai Aceh (PA) dan Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA). Selain itu, dalam video itu, Mualem sapaan karib Muzakir menyatakan bahwa saat ini rakyat Aceh sudah hidup dalam damai dan pro terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga:  Dana BOS Naik, Komite Sekolah Bisa Bantu Awasi Penggunaan

’’Saya menyadari rakyat Aceh saat ini cinta damai dan pro NKRI,’’ katanya.

Masih dalam video itu, ia juga berharap Aceh ke depan harus lebih maju dalam pembangunan dan tetap tergabung dalam bingkai NKRI. ’’Hal-hal lain yang menurut saya belum sesuai pasca-MoU Helsinki akan saya buat guna menuntaskan semua butir-butir MoU Helsinki ke depan,’’ ujar Mualem.(aza/rmol)

Sumber: Pojoksatu.id
Editor: Fopin A Sinaga

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari