Jumat, 20 Juni 2025

Kementerian PUPR Ekspor Perdana APKJ ke Timor Leste

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengekspor APKJ perdana ke Republik Demokratik Timor Leste. APKJ adalah alat penguji untuk alat pengukur kekuatan jembatan.  

Kementerian PUPR melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Balitbang berhasil mengembangkan alat tersebut yang merupakan bukti kepercayaan atas keandalan produk nasional yang dihasilkan oleh Pusjatan bekerja sama dengan PT Panairsan Pratama.

Di dunia internasional alat ini biasa disebut dengan nama Falling Weight Deflectometer (FWD). Teknologi APKJ telah diinisiasi sejak tahun 2008 dengan melakukan penelitian prototipe untuk mendapatkan rangka alat dan sistem pembebanan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, produk-produk lokal bisa membanjiri pasar dalam negeri dan digunakan secara maksimal oleh para pelaku konstruksi tanah air.

Baca Juga:  Bupati Harap Peningkatan Program dari Pusat dan Provinsi

"Kita ini memiliki 48 ribu kilometer jalan nasional, sehingga pasti perlu alat ini banyak. Dengan jumlah balai yang tersebar di 34 Provinsi, satu balai pasti perlu lebih dari satu. Jadi kalau kita bisa pakai sendiri ya lebih bagus," ujar Basuki di Jakarta, Selasa (10/12).

Basuki mengungkapkan, APKJ buatan lokal baru digunakan di beberapa balai besar/balai pelaksana jalan nasional atau di Dinas PU/Bina Marga provinsi setempat seperti Palembang, Semarang, Makassar, Manado, Mataram dan Balikpapan.

Menteri Basuki akan mewajibkan penggunaan produk dalam negeri untuk berbagai kegiatan konstruksi terutama dalam pembangunan infrastruktur.

"Seperti aspal karet, itu saya dorong terus. Memang perlu konsistensi kebijakan untuk memanfaatkan produk dalam negeri. Kalau tidak, kita tidak bergerak memanfaatkan kalau sudah diekspor, kita sendiri harus pakai," pungkasnya.(yus)

Baca Juga:  Bupati Antarkan Langsung Sembako ke Desa Suka Ramai

Editor : Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengekspor APKJ perdana ke Republik Demokratik Timor Leste. APKJ adalah alat penguji untuk alat pengukur kekuatan jembatan.  

Kementerian PUPR melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Balitbang berhasil mengembangkan alat tersebut yang merupakan bukti kepercayaan atas keandalan produk nasional yang dihasilkan oleh Pusjatan bekerja sama dengan PT Panairsan Pratama.

Di dunia internasional alat ini biasa disebut dengan nama Falling Weight Deflectometer (FWD). Teknologi APKJ telah diinisiasi sejak tahun 2008 dengan melakukan penelitian prototipe untuk mendapatkan rangka alat dan sistem pembebanan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, produk-produk lokal bisa membanjiri pasar dalam negeri dan digunakan secara maksimal oleh para pelaku konstruksi tanah air.

Baca Juga:  Pilih Indonesia Jadi Ladang Dakwah

"Kita ini memiliki 48 ribu kilometer jalan nasional, sehingga pasti perlu alat ini banyak. Dengan jumlah balai yang tersebar di 34 Provinsi, satu balai pasti perlu lebih dari satu. Jadi kalau kita bisa pakai sendiri ya lebih bagus," ujar Basuki di Jakarta, Selasa (10/12).

- Advertisement -

Basuki mengungkapkan, APKJ buatan lokal baru digunakan di beberapa balai besar/balai pelaksana jalan nasional atau di Dinas PU/Bina Marga provinsi setempat seperti Palembang, Semarang, Makassar, Manado, Mataram dan Balikpapan.

Menteri Basuki akan mewajibkan penggunaan produk dalam negeri untuk berbagai kegiatan konstruksi terutama dalam pembangunan infrastruktur.

- Advertisement -

"Seperti aspal karet, itu saya dorong terus. Memang perlu konsistensi kebijakan untuk memanfaatkan produk dalam negeri. Kalau tidak, kita tidak bergerak memanfaatkan kalau sudah diekspor, kita sendiri harus pakai," pungkasnya.(yus)

Baca Juga:  Bupati Antarkan Langsung Sembako ke Desa Suka Ramai

Editor : Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengekspor APKJ perdana ke Republik Demokratik Timor Leste. APKJ adalah alat penguji untuk alat pengukur kekuatan jembatan.  

Kementerian PUPR melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Balitbang berhasil mengembangkan alat tersebut yang merupakan bukti kepercayaan atas keandalan produk nasional yang dihasilkan oleh Pusjatan bekerja sama dengan PT Panairsan Pratama.

Di dunia internasional alat ini biasa disebut dengan nama Falling Weight Deflectometer (FWD). Teknologi APKJ telah diinisiasi sejak tahun 2008 dengan melakukan penelitian prototipe untuk mendapatkan rangka alat dan sistem pembebanan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, produk-produk lokal bisa membanjiri pasar dalam negeri dan digunakan secara maksimal oleh para pelaku konstruksi tanah air.

Baca Juga:  Mantan Sekdaprov Yan Prana Kembali Jalani Sidang di PN Pekanbaru

"Kita ini memiliki 48 ribu kilometer jalan nasional, sehingga pasti perlu alat ini banyak. Dengan jumlah balai yang tersebar di 34 Provinsi, satu balai pasti perlu lebih dari satu. Jadi kalau kita bisa pakai sendiri ya lebih bagus," ujar Basuki di Jakarta, Selasa (10/12).

Basuki mengungkapkan, APKJ buatan lokal baru digunakan di beberapa balai besar/balai pelaksana jalan nasional atau di Dinas PU/Bina Marga provinsi setempat seperti Palembang, Semarang, Makassar, Manado, Mataram dan Balikpapan.

Menteri Basuki akan mewajibkan penggunaan produk dalam negeri untuk berbagai kegiatan konstruksi terutama dalam pembangunan infrastruktur.

"Seperti aspal karet, itu saya dorong terus. Memang perlu konsistensi kebijakan untuk memanfaatkan produk dalam negeri. Kalau tidak, kita tidak bergerak memanfaatkan kalau sudah diekspor, kita sendiri harus pakai," pungkasnya.(yus)

Baca Juga:  ACT Pasok Bantuan Pangan ke Pengungsi Suriah

Editor : Rinaldi

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari