WASHINGTON (RIAUPOS.CO) — Pelanggaran protokol kesehatan saat pengumuman Amy Coney Barrett sebagai kandidat hakim agung pada 26 September lalu berbuntut panjang. Satu per satu orang yang hadir di acara di Rose Garden, Gedung Putih, itu kini positif Covid-19.
Area sayap barat Gedung Putih sepi. Ini adalah area Kantor Presiden AS Donald Trump. Mulai Senin (5/10), banyak pegawai yang kerja dari rumah. Kini hanya ada sekitar 100 pekerja yang harus datang bertugas. Mereka terdiri atas kepala pelayan, penjaga, petugas kebersihan, dan bagian pemeliharaan.
"Pegawai yang memiliki gejala (Covid-19) silakan tinggal di rumah dan jangan datang ke kantor," bunyi pengumuman tersebut.
Banyak yang memilih opsi bekerja dari rumah. Hampir seluruh staf di Gedung Putih, jurnalis, dan para pejabat yang kerap bertugas di sana waswas.
Gedung Putih menjadi klaster baru penularan Covid-19. Mereka yang tertular bukan satu-dua orang, melainkan sudah puluhan orang. Berdasar memo internal yang diperoleh ABC News Kamis (8/10), jumlahnya sudah mencapai 34 orang. Mereka terdiri atas para staf di Gedung Putih, orang-orang yang kontak dengan mereka, dan yang keluar masuk gedung tersebut.
Memo tersebut didistribusikan kepada petinggi Badan Manajemen Kedaruratan Federal (FEMA). Itu adalah cabang dari Departemen Keamanan Dalam Negeri yang bertugas mengelola tanggapan nasional terkait dengan bencana kesehatan masyarakat.
Jumlah di memo FEMA tersebut lebih tinggi daripada informasi yang diungkap ke publik, yaitu 27 orang. Semuanya berkaitan dengan acara pengumuman Amy Coney Barrett sebagai kandidat hakim agung di Rose Garden, Gedung Putih, Sabtu (26/9).
Banyak pihak yang menyebut acara di Rose Garden tersebut sebagai super-spreader event. Sebab, banyak yang tertular Covid-19 setelah acara yang melanggar protokol kesehatan tersebut. Peristiwa serupa pernah terjadi dalam pertemuan Biogen di Boston Maret lalu.
Penelitian medRxiv mengungkap bahwa setidaknya ada 20 ribu kasus Covid-19 yang berhubungan dengan acara Biogen. Lalu, pada Juni, klaster restoran dan bar di East Lansing mengakibatkan 180 orang tertular. Yang terakhir adalah klaster pernikahan di Maine pada Agustus. Terdapat 176 kasus penularan yang berkaitan dengan acara sakral tersebut.
Banyak pihak yang merasa pelacakan dan informasi terkait dengan penularan di Gedung Putih sangat minimalis. Warga yang apartemennya dipakai isolasi mandiri oleh para staf Gedung Putih sampai mengajukan komplain karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Di sisi lain, perintah agar staf bekerja dari rumah baru disampaikan tiga hari setelah Trump dinyatakan positif Covid-19.
Dilansir The Guardian, para staf baru tahu kondisi Trump dari berita-berita di media. Mereka sama sekali tidak diberi tahu langsung. Padahal, mereka berhubungan dengan Trump dan para penasihatnya. Baik secara langsung maupun tidak. Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows dituding sebagai biang kekosongan informasi tersebut.
Pelacakan juga dilakukan diam-diam dan tidak terungkap. Berdasar informasi pejabat internal yang didapatkan New York Times, Gedung Putih memang memutuskan tidak melacak kontak penularan. Baik para tamu maupun staf yang hadir di acara Amy Coney Barrett. Sebagai gantinya, mereka menghubungi orang-orang yang kontak dengan Trump dua hari sebelum dia dinyatakan positif.
Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) bahkan tidak dilibatkan dalam pelacakan. "Ini sama saja dengan pemerintahan Trump melepas tanggung jawab total," ujar pakar kesehatan masyarakat di Boston University Dr Joshua Barocas.
Trump bersikukuh sehat dan kembali bekerja sejak Rabu (7/10). Padahal, dalam berbagai video, dia tampak sulit bernapas. Misalnya, yang terlihat saat dia pulang dari Walter Reed National Military Medical Center, tempatnya dikarantina.
Para ajudan dan penasihat Trump yang tertular memilih bekerja dari rumah. Penasihat debatnya, Chris Christie, yang positif Covid-19 bahkan masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Mereka yang dinyatakan negatif harus tetap menemani Trump. Di antaranya, Mark Meadows, penasihat senior Jared Kushner, Direktur Medsos Dan Scavino, dan Direktur Politik Brian Jack. Mereka semua sebelumnya menjalin kontak dengan para penasihat yang kini positif.(sha/c14/bay/jpg)