JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tim dokter bedah di No 3 People’s Hospital di Shenzhen, Guangdong, garuk-garuk kepala setelah mengoperasi pria 51 tahun itu. Mereka berhasil mengeluarkan sikat gigi.

Pasien bermarga Li itu dibawa ke RS setelah mengalami sakit perut luar biasa. Hasil pemeriksaan X-ray, ditemukan benda aneh dalam duodenum (usus dua belas jari). Benda itu ternyata sikat gigi.

Setelah ditelusuri, itu adalah oleh-oleh dari masa depresi Li. Sekitar 20 tahun lalu, saat divonis terkena HIV, Li berusaha bunuh diri. Caranya ekstrem, menelan sikat gigi. Namun, upayanya gagal. Dia masih hidup. Li bahkan tak merasakan sakit. Dia pun melanjutkan hari-harinya tanpa menceritakan kisah itu kepada siapa pun. "Saya sudah lama lupa tentang sikat gigi itu. Saya kira dapat dicerna sempurna," ungkap Li seperti dikutip dari NDTV.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tim dokter bedah di No 3 People’s Hospital di Shenzhen, Guangdong, garuk-garuk kepala setelah mengoperasi pria 51 tahun itu. Mereka berhasil mengeluarkan sikat gigi.

Pasien bermarga Li itu dibawa ke RS setelah mengalami sakit perut luar biasa. Hasil pemeriksaan X-ray, ditemukan benda aneh dalam duodenum (usus dua belas jari). Benda itu ternyata sikat gigi.

Setelah ditelusuri, itu adalah oleh-oleh dari masa depresi Li. Sekitar 20 tahun lalu, saat divonis terkena HIV, Li berusaha bunuh diri. Caranya ekstrem, menelan sikat gigi. Namun, upayanya gagal. Dia masih hidup. Li bahkan tak merasakan sakit. Dia pun melanjutkan hari-harinya tanpa menceritakan kisah itu kepada siapa pun. "Saya sudah lama lupa tentang sikat gigi itu. Saya kira dapat dicerna sempurna," ungkap Li seperti dikutip dari NDTV.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi