JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Apple disebut bakal memindahkan pusat produksi iPhone-nya di Cina terkait dengan wabah virus corona. Sebagaimana dilansir JawaPos.com dari AppleInsider, Senin (10/2), hal tersebut disampaikan oleh analis Apple Ming-Chi Kuo.
Dirinya menyebut masih melihat ketidakpastian seputar produksi iPhone di Cina karena virus corona yang sedang berlangsung. Dalam catatan yang dilihat oleh AppleInsider, Kuo percaya bahwa ada masalah seputar Foxconn (pabrik yang membuat perangkat iPhone) yang terletak di Zhengzhou.
Kuo percaya, pabrik Apple Foxconn di Zhengzhou adalah tempat produksi iPhone paling kritis dan bertanggung jawab atas sebagian besar perangkat iPhone 11 serta iPhone 11 Pro. Namun, belum jelas kapan pabrik akan dibuka. Sedangkan Kuo menyebut, tingkat pengembalian tenaga kerja berada di antara 40 persen dan 60 persen dari apa yang dibutuhkan pabrik untuk produksi penuh.
Selain itu, Kuo melihat sebagian besar pengembangan iPhone 12 di sana tetapi tim tidak berhenti bekerja. Jika dilihat, tingkat pengembalian hanya setinggi 50 persen dan mungkin serendah 30 persen dari tingkat pra-shutdown.
Untuk menangani beberapa masalah ini, Kuo menegaskan bahwa beberapa produksi bisa dipindahkan ke India dan Taiwan. Tetapi dirinya menyebut kalau kapasitas sangat terbatas di fasilitas-fasilitas kedua negara tersebut.
Sementara Pegatron memiliki dua fasilitas penting dan berdampak. Yang pertama, pabrik di Shanghai mulai kembali bekerja pada 3 Februari, dengan tingkat pengembalian tenaga kerja sekitar 90 persen.
Lalu, Kuo berspekulasi bahwa fasilitas Pegatron bertanggung jawab atas produksi iPhone SE 2. Harusnya, pabrik mulai berproduksi pada 10 Februari, tetapi telah ditunda. Tingkat pengembalian tenaga kerja pun diperkirakan antara 40 persen dan 60 persen dari tingkat sebelum liburan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Apple disebut bakal memindahkan pusat produksi iPhone-nya di Cina terkait dengan wabah virus corona. Sebagaimana dilansir JawaPos.com dari AppleInsider, Senin (10/2), hal tersebut disampaikan oleh analis Apple Ming-Chi Kuo.
Dirinya menyebut masih melihat ketidakpastian seputar produksi iPhone di Cina karena virus corona yang sedang berlangsung. Dalam catatan yang dilihat oleh AppleInsider, Kuo percaya bahwa ada masalah seputar Foxconn (pabrik yang membuat perangkat iPhone) yang terletak di Zhengzhou.
- Advertisement -
Kuo percaya, pabrik Apple Foxconn di Zhengzhou adalah tempat produksi iPhone paling kritis dan bertanggung jawab atas sebagian besar perangkat iPhone 11 serta iPhone 11 Pro. Namun, belum jelas kapan pabrik akan dibuka. Sedangkan Kuo menyebut, tingkat pengembalian tenaga kerja berada di antara 40 persen dan 60 persen dari apa yang dibutuhkan pabrik untuk produksi penuh.
Selain itu, Kuo melihat sebagian besar pengembangan iPhone 12 di sana tetapi tim tidak berhenti bekerja. Jika dilihat, tingkat pengembalian hanya setinggi 50 persen dan mungkin serendah 30 persen dari tingkat pra-shutdown.
- Advertisement -
Untuk menangani beberapa masalah ini, Kuo menegaskan bahwa beberapa produksi bisa dipindahkan ke India dan Taiwan. Tetapi dirinya menyebut kalau kapasitas sangat terbatas di fasilitas-fasilitas kedua negara tersebut.
Sementara Pegatron memiliki dua fasilitas penting dan berdampak. Yang pertama, pabrik di Shanghai mulai kembali bekerja pada 3 Februari, dengan tingkat pengembalian tenaga kerja sekitar 90 persen.
Lalu, Kuo berspekulasi bahwa fasilitas Pegatron bertanggung jawab atas produksi iPhone SE 2. Harusnya, pabrik mulai berproduksi pada 10 Februari, tetapi telah ditunda. Tingkat pengembalian tenaga kerja pun diperkirakan antara 40 persen dan 60 persen dari tingkat sebelum liburan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi