JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Duka mendalam turut dirasakan Lena, Ibu dari Dinda Amelia,15, warga Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat, yang menjadi korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1).
Lena terus berusaha menahan tangisnya saat berada di Posko Media Center Sriwijaya Air di Aula Angkasapura II Bandara Internasional Supadio Pontianak, menunggu informasi tentang anaknya di antara penumpang korban jatuhnya maskapai Sriwijaya Air SJ-182.
“Adek pulang ya nak, Mamak sayang sama Adek pulang ya sayang,” kata Lena terisak, di Posko Media Center itu di Aula Angkasapura II Bandara Supadio Pontianak, Senin dini hari (11/1).
Lena terus bertahan di Posko Media Center Sriwijaya Air di Aula Angkasapura II Bandara Internasional Supadio Pontianak, untuk menunggu perkembangan informasi penumpang korban jatuhnya maskapai Sriwijaya Air SJ-182. Dengan cemas, dia memeluk dan mencium satu unit handpone yang berisi foto anaknya.
Saat mendapatkan informasi dari pihak Basarnas, telah ditemukan beberapa kantong potongan jenazah, Lena tampak semakin kuat isak tangisnya. Ia berharap ada kemukjizatan anak kesayangan itu selamat dari musibah tersebut.
Lena menceritakan, Dinda Amelia anaknya itu ke Jakarta ikut dengan tante (ibu Kadis Log Lanud Supadio) tempat anaknya bekerja sebagai asisten rumah tangga. Dinda kata Lena berangkat ke Jakarta tanggal 27 Desember 2020.
“Kami sudah dianggap keluarga oleh ibu, dan saat ibu mengajak Dinda untuk berlibur ke Jakarta, saya bilang boleh kebetulan sehari sebelum keberangkatan, anak saya itu ulang tahun,” katanya.
Lena tampak sangat terpukul dan tak henti-hentinya menangis. ”Saya sangat sedih saat mengenang anak saya ini. Apalagi Dinda ini sangat dekat sekali dengan saya. Semoga Tuhan memberi keselamatan dan ada mukjizat anak saya selamat dari kecelakaan itu,” katanya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman