Pulau kecil, yang dari kejauhan terlihat kuning keemasan, inilah Pulau Penyengat. Pulau dengan sejuta kisah dan sejarah yang layak dikunjungi di Kepulauan Riau. Di sinilah pahlawan kata Raja Ali Haji yang terkenal dengan Gurindam Dua Belasnya bermula.
Masjid Raya Penyengat
(RIAUPOS.CO) — MATA dan batin sungguh termanjakan saat puas berkeliling Pulau Penyengat. Dengan naik perahu dari Tanjungpinang sekitar 15 menit, tanah pulai ini sudah bisa dipijak. Aduhai, pesona luar biasa, terutama bagi pencinta dan penikmat sejarah budaya. Dari kejauhan, pulau ini berwarna kuning, seperti bercahaya. Rumah-rumah panggung di tepi laut juga berwarna kuning seperti masjid raya yang terkenal karena dibangun dari putih telur.
Setidaknya ada 41 warisan dan bangunan lama yang berstatus cagar budaya di pulau ini. Tentu bukan peninggalan biasa. Mulai dari makam para raja, rumah pahlawan dan penulis-penulis hebat di masanya, hinga naskah kuno, asli yang terjaga rapi dan bersih di rumah arsip. Di sinilah para pengunjung bisa berziarah makam secara langsung, termasuk makam pahlawan termasyhur Raja Ali Haji si pemilik Gurindam Dua Belas.
Jembatan panjang depan balai adat menarik perhatian pengunjung.
Menyusuri pulau ini dari ujung ke ujung tidaklah lama. Selain bisa menikmati kekhidmatan sejarah dan budayanya, pengunjung juga bisa menikmati tepian laut, jembatan panjang, balai adat dan masih banyak lainnya. Unik, megah dan mengesankan. Sekali-kali ke Kota Tanjungpinang, jangan sampai melewati tempat wisata yang satu ini.(jrr)
kompleks pemakaman Raja Ali Haji.
Laporan KUNNI MASROHANTI, Kepri
Pulau kecil, yang dari kejauhan terlihat kuning keemasan, inilah Pulau Penyengat. Pulau dengan sejuta kisah dan sejarah yang layak dikunjungi di Kepulauan Riau. Di sinilah pahlawan kata Raja Ali Haji yang terkenal dengan Gurindam Dua Belasnya bermula.
Masjid Raya Penyengat
- Advertisement -
(RIAUPOS.CO) — MATA dan batin sungguh termanjakan saat puas berkeliling Pulau Penyengat. Dengan naik perahu dari Tanjungpinang sekitar 15 menit, tanah pulai ini sudah bisa dipijak. Aduhai, pesona luar biasa, terutama bagi pencinta dan penikmat sejarah budaya. Dari kejauhan, pulau ini berwarna kuning, seperti bercahaya. Rumah-rumah panggung di tepi laut juga berwarna kuning seperti masjid raya yang terkenal karena dibangun dari putih telur.
Setidaknya ada 41 warisan dan bangunan lama yang berstatus cagar budaya di pulau ini. Tentu bukan peninggalan biasa. Mulai dari makam para raja, rumah pahlawan dan penulis-penulis hebat di masanya, hinga naskah kuno, asli yang terjaga rapi dan bersih di rumah arsip. Di sinilah para pengunjung bisa berziarah makam secara langsung, termasuk makam pahlawan termasyhur Raja Ali Haji si pemilik Gurindam Dua Belas.
- Advertisement -
Jembatan panjang depan balai adat menarik perhatian pengunjung.
Menyusuri pulau ini dari ujung ke ujung tidaklah lama. Selain bisa menikmati kekhidmatan sejarah dan budayanya, pengunjung juga bisa menikmati tepian laut, jembatan panjang, balai adat dan masih banyak lainnya. Unik, megah dan mengesankan. Sekali-kali ke Kota Tanjungpinang, jangan sampai melewati tempat wisata yang satu ini.(jrr)
kompleks pemakaman Raja Ali Haji.
Laporan KUNNI MASROHANTI, Kepri