JAYAPURA (RIAUPOS.CO) – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Papua, Jery A Yudianto menyampaikan masyarakat wajib terlibat dalam menangkal informasi hoaks yang bertebaran di media sosial dan yang berdampak merugikan buat warga itu sendiri.
Hal tersebut disampaikan Jery Yudianto ketika memberikan arahan kepada para peserta ‘Pelatihan Literasi Berita untuk Publik Melawan Mis/Disinformasi’ yang digelar kolaborasi AMSI Pusat bersama AMSI Wilayah Papua, Senin (9/5/2022) di Grand Abe Hotel, Kota Jayapura, Papua.
Yery Yudianto berharap para peserta yang hadir mewakili lembaga atau instansi masing-masing bisa menjadi agen perubahan menangkal hoaks yang merajalela saat ini dimulai dari diri sendiri dan mampu mengedukasi kalangan terdekat yakni dari keluarga maupun para kolega dan masyatakat luas.
Yery Yudianto mengapresiasi pelatihan literasi berita untuk publik melawan mis/disinformasi yang diselenggarakan AMSI dan berharap kegiatan serupa ke depan bisa dilaksanakan secara intens dan masif sebagai bentuk mendidik warga agar bisa memilh serta memilah informasi atau berita-berita yang bertanggungjawab.
Sebagai informasi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menyelenggarakan pelatihan literasi berita (news literacy training) di 10 wilayah di Indonesia dari bulan Mei hingga September 2022. Melalui pelatihan ini, publik diharapkan memiliki pemahaman tentang pentingnya literasi media.
Wakil Ketua I AMSI Pusat Irfan Junaedi menyampaikan, ada 7 poin materi yang diterima peserta yaitu; Dampak Media Sosial untuk Pemahaman Publik mengenai Informasi, Siaran Pers dan Esensi Karya Jurnalistik, Mengenali Advertorial dan bentuk Native Advertising lain, Mengenali Jurnalisme yang Mengabdi untuk Publik, Meretas Algoritma Media Sosial Anda, Kebenaran, Bukti dan Batasan Jurnalisme, Mewaspadai Makna Ganda: Efek Visual/Foto dalam Berita.
“Kemampuan memverifikasi informasi dan mencari sumber referensi yang benar diperlukan masyarakat, diharapkan peserta dapat terlibat menahan laju sebaran hoaks atau informasi bohong yang dampaknya cukup besar dan merusak sendi-sendi sosial, bahkan mempengaruhi kebijakan,” kata Irfan Junaidi, Ketua II AMSI dan sekaligus Penanggung Jawab Program Cek Fakta, Senin (9/5/2022) di Jayapura.
Kegiatan pelatihan literasi berita ini akan dilaksanakan di 9 wilayah dengan metode tatap muka dan 1 wilayah dengan metode pelatihan online. 10 wilayah yang menjadi tempat pelatihan yaitu Papua, Kalimantan Tengah, Riau, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Gorontalo.
Pelatihan literasi berita untuk publik melawan mis/disinformasi di Kota Jayapura, Papua berlangsung selama dua hari, 9-10 Mey 2022 dan diikuti 37 peserta dari 25 kuota yang disiapkan AMSI Papua dari berbagai organisasi/lembaga diantaranya perwakilan badan eksekutif mahasiwa (BEM) Universitas Cenderawasih, BEM Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ), LBH Papua, Komas HAM Perwakilan Papua, ALDP, PAHAM Papua, Akademisi Universitas Muhammadiyah Papua, perwakilan pemuda Gereja dan lain-lain.
“Banyaknya peserta pelatihan menandakan bahwa berbagai lembaga/instansi maupun individu di Papua merasa sangat penting memfilter arus informasi yang diterima lewat media sosial maupun lewat media jurnalistik,” kata Eveerth Joumilena, Ketua AMSI Wilayah Papua menambahkan.
Editor: Eka G Putra