DUMAI (RIAUPOS.CO) — Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota Dumai untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan masyarakat. Apalagi di Dumai sudah ada satu pasien positif Covid-19. Wali Kota Dumai Zulkifli As memiliki cara sendiri dengan melibatkan perangkat pemerintahan hingga tingkat RT.
"Hari ini (kemarin, red) kami menyaksikan banyak RT di Kota Dumai yang membuat portal guna memutus mata rantai penyebaran virus corona. Masing-masing RT tersebut bergerak bersama setelah melakukan koordinasi bersama lurah, camat, pemerintah kota dan aparat yang terkait," tutur Zulkifli As.
Ia mengatakan usaha tersebut dinamakan dengan istilah Dumai Way. Inilah Jalan Dumai, cara Dumai untuk mengantisipasi, dan memutus rantai persebaran virus corona. "Kami sadar bahwa Kota kita adalah daerah rawan dan rentan dengan persebaran virus corona. Banyak akses yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk bisa datang ke Kota Dumai. Bisa jalur laut yang bisa diakses langsung dari Singapura, dan Malaysia. Ada jalur darat dan juga jalur udara," ujarnya.
Disebutkannya, berangkat dari kerawanan dan kerentanan tersebut, masing-masing RT bergerak bersama masyarakat lokal dengan keswdayaan membatasi akses masuk masyarakat ke masing-masing RT. "Usaha tersebut juga bagian dari kampanye kita kepada masyarakat Dumai untuk tetap tinggal di rumah saja, jangan keluar kalau tidak penting dan mendesak sekaligus memantau orang masuk ke tiap-tiap RT yang datang dari luar Dumai, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan terkait dengan virus corona ini," jelasnya.
Dikatakan, pihaknya sudah belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya bahwa masuknya virus corona ke daerah karena kasus import atau datang dari luar. Maka respon masyarakat seperti ini adalah tindakan antisipatif di tingkat lokal. “Kepada seluruh RT, lurah dan camat saya imbau untuk tetap menjaga ketertiban dan terus berkoordinasi dengan aparat terkait dengan persoalan keamanan,” terangnya.
Untuk mendukung hal tersebut pihaknya sudah menyerahkan bantuan berupa Thermo guns pengukur suhu tubuh, kepada sejumlah posko Covid 19 yang dibuat mandiri oleh masyarakat. "Alhamdulillah kesadaran masyarakat tumbuh dalam upaya pencegahan dan penangan Covid 19, yang di antaranya ditunjukkan dengan mendirikan posko Covid 19 dilingkungan mereka masing-masing, dan melakukan pembatasan terhadap pergerakan warga diligkungan mereka," sebutnya.
Dikatakan orang nomor satu Kota Dumai ini, memang masih baru beberapa RT yang melakukan hal tersebut di wilayah mereka, dan itu sangat mengapresiasi apa yang sudah mereka lakukan. "Kami hal seperti ini akan dilakukan di seluruh RT. Melalui pihak camat dan kelurahan kita akan arahkan untuk seluruh RT di Dumai yang jumlahnya sebanyak 350 mendirikan posko Covid-19 tersebut," kata wako.
Diharapkan dengan berdirinya posko ini dapat memberikan pemahaman yang lebih kepada masyarakat baik bahaya maupun cara pencegahannya. "Nantinya dengan adanya posko Covid ini dapat mengatur gerak warga dan memantau setiap pendatang maupun orang yang keluar masuk ke wilayah mereka," jelasnya.
Dikatakannya, jika memang ada ditemukan orang yang sesuai dengan gejala Covid-19 agar dapat dilaporkan, supaya dapat dilakukan penanganan cepat dan kalau memang bisa dilakukan karantina mandiri itu sangat bagus tapi tentu harus dalam pengawasan.
"Kami imbau masyarakat agar di rumah saja dan keluar ketika memang sangat perlu seperti harus bekerja dalam memenuhi keperluan keluaraga. Laksanakan pola hidup sehat dan patuhi protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah agar penebaran Covid-19 dapat diputuskan," tutupnya.(hsb)