Minggu, 7 Juli 2024

Amankan Lokasi, Selamatkan Benteng dan Makam

Temuan nisan dua makam di Koto Ringin, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak diduga bangsawan berjenis kelamin laki-laki. Ini dilihat dari bentuk nisannya. Namun, pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Pagaruyung, Tanah Datar, Sumatera Barat akan terus menelisik dan meneliti penemuan ini.

SIAK (RIAUPOS.CO) — "Kami akan datang lagi membawa drone dan tim, mengingat temuan ini merupakan temuan besar dan langka," ungkap Bagian Pengamanan, Penyelamatan dan Zonasi (P2Z) BPCB Sumatera Barat, Emi Rosman. Untuk makam dengan nisan tunggal, dari bentuknya memang berasal dari abad 17 sampai 18. Untuk nisan dengan kelopak bunga teratai di atasnya memang digunakan untuk bangsawan dan itu perlu pengkajian lebih dalam, tentang siapa bangsawan yang dimaksud.

- Advertisement -

Demikian juga dengan makam satunya yang berjarak sekitar 50 meter dan memiliki atasan runcing. Bisa jadi keduanya memiliki kedekatan, karena biasanya makam yang berdekatan, mereka memiliki kedekatan, baik kekerabatan atau bisa jadi sultan dengan orang kepercayaannya. Belum ada yang dapat memastikan siapa mereka. Perlu waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar asal usul yang dimakamkan di lokasi itu. Perlu kajian panjang untuk mengungkap tabir kejayaan Siak masa silam itu. “Beri kami waktu untuk menjawab temuan ini. Namun, tahap awal saya katakan ini temuan besar. Tidak tertutup kemungkinan di wilayah ini dulu ada kota atau istana,” ungkapnya.

Baca Juga:  MAKI Desak KPK Ambil Alih Perkara TPPU Setnov

Hal itu tentu dapat dilihat dari benteng yang bentuknya seperti pagar dengan terbang dan lorong di beberapa sisinya. "Melihat ini, kami minta lokasi ini diamankan. Maksudnya, agar pemerintah kabupaten mensterilkan wilayah ini dari aktivitas yang tidak ada kaitannya dengan penelitian atau lainnya. Selanjutnya menyelamatkan benda yang ditemukan karena ini merupakan benda bersejarah," ungkapnya.

Sementara itu, Kasi Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Siak Ay Rizal yang melihat langsung temuan itu, berjanji akan mengamankan lokasi dan menyelamatkan benda bersejarah itu sehingga jejak sejarah itu tidak rusak apalagi hilang. “Kami menunggu rekomendasi dari BPCB Sumbar sehingga kami memiliki pegangan dalam mengamankan dan menyelamatkan temuan itu," ungkapnya.

- Advertisement -

Sementara di tempat terpisah, seorang bangsawan dan masih keluarga Sultan Siak Tengku Said Eka mengatakan tidak ada yang salah dengan temuan itu. Bahkan dia membenarkan dari bentuk nisan yang ditemukan memang berasal dari abad 17 sampai 18, dan bernama nisan Aceh.

Baca Juga:  Kejar Waktu sebelum Sabtu

Karena ketika itu, Aceh yang memiliki pemahat dan pembuat nisan yang bagus, bahkan di pesan bangsawan dari kesultanan dan kerajaan tetangga negeri tetangga. Ditanya kenapa nisannya tunggal, menurutnya nisan tetap dua. Bahkan lewat bentuknya, bisa dibedakan mana bagian kaki dan mana bagian kepala. "Bisa jadi nisan satunya hilang atau belum ditemukan," ungkapnya.

Dijelaskannya, dia pernah ke lokasi ditemukannya dua makam yang lewat nisannya diduga kuat merupakan bangsawan. Hanya saja dia tidak tahu ada makam itu di sana. "Saya pernah ke sana, tapi hanya melihat kompleks pemakaman tua, dan benteng. Terkait benteng, hampir sepanjang Sungai Jantan ditemukan benteng," jelasnya.

Dia juga menyebutkan bahwa di sekitar lokasi itu ada sungai. Untuk bisa sampai ke lokasi itu bisa melalui Kampung Koto Ringin, jalan masuknya dari depan PLTU.(habis)

Laporan MONANG LUBIS, Siak

Temuan nisan dua makam di Koto Ringin, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak diduga bangsawan berjenis kelamin laki-laki. Ini dilihat dari bentuk nisannya. Namun, pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Pagaruyung, Tanah Datar, Sumatera Barat akan terus menelisik dan meneliti penemuan ini.

SIAK (RIAUPOS.CO) — "Kami akan datang lagi membawa drone dan tim, mengingat temuan ini merupakan temuan besar dan langka," ungkap Bagian Pengamanan, Penyelamatan dan Zonasi (P2Z) BPCB Sumatera Barat, Emi Rosman. Untuk makam dengan nisan tunggal, dari bentuknya memang berasal dari abad 17 sampai 18. Untuk nisan dengan kelopak bunga teratai di atasnya memang digunakan untuk bangsawan dan itu perlu pengkajian lebih dalam, tentang siapa bangsawan yang dimaksud.

Demikian juga dengan makam satunya yang berjarak sekitar 50 meter dan memiliki atasan runcing. Bisa jadi keduanya memiliki kedekatan, karena biasanya makam yang berdekatan, mereka memiliki kedekatan, baik kekerabatan atau bisa jadi sultan dengan orang kepercayaannya. Belum ada yang dapat memastikan siapa mereka. Perlu waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar asal usul yang dimakamkan di lokasi itu. Perlu kajian panjang untuk mengungkap tabir kejayaan Siak masa silam itu. “Beri kami waktu untuk menjawab temuan ini. Namun, tahap awal saya katakan ini temuan besar. Tidak tertutup kemungkinan di wilayah ini dulu ada kota atau istana,” ungkapnya.

Baca Juga:  Ini Kata Ketum PAN Saat Tinggalkan Rumah Prabowo

Hal itu tentu dapat dilihat dari benteng yang bentuknya seperti pagar dengan terbang dan lorong di beberapa sisinya. "Melihat ini, kami minta lokasi ini diamankan. Maksudnya, agar pemerintah kabupaten mensterilkan wilayah ini dari aktivitas yang tidak ada kaitannya dengan penelitian atau lainnya. Selanjutnya menyelamatkan benda yang ditemukan karena ini merupakan benda bersejarah," ungkapnya.

Sementara itu, Kasi Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Siak Ay Rizal yang melihat langsung temuan itu, berjanji akan mengamankan lokasi dan menyelamatkan benda bersejarah itu sehingga jejak sejarah itu tidak rusak apalagi hilang. “Kami menunggu rekomendasi dari BPCB Sumbar sehingga kami memiliki pegangan dalam mengamankan dan menyelamatkan temuan itu," ungkapnya.

Sementara di tempat terpisah, seorang bangsawan dan masih keluarga Sultan Siak Tengku Said Eka mengatakan tidak ada yang salah dengan temuan itu. Bahkan dia membenarkan dari bentuk nisan yang ditemukan memang berasal dari abad 17 sampai 18, dan bernama nisan Aceh.

Baca Juga:  WhatsApp Kembangkan Fitur Sembunyikan Status Online

Karena ketika itu, Aceh yang memiliki pemahat dan pembuat nisan yang bagus, bahkan di pesan bangsawan dari kesultanan dan kerajaan tetangga negeri tetangga. Ditanya kenapa nisannya tunggal, menurutnya nisan tetap dua. Bahkan lewat bentuknya, bisa dibedakan mana bagian kaki dan mana bagian kepala. "Bisa jadi nisan satunya hilang atau belum ditemukan," ungkapnya.

Dijelaskannya, dia pernah ke lokasi ditemukannya dua makam yang lewat nisannya diduga kuat merupakan bangsawan. Hanya saja dia tidak tahu ada makam itu di sana. "Saya pernah ke sana, tapi hanya melihat kompleks pemakaman tua, dan benteng. Terkait benteng, hampir sepanjang Sungai Jantan ditemukan benteng," jelasnya.

Dia juga menyebutkan bahwa di sekitar lokasi itu ada sungai. Untuk bisa sampai ke lokasi itu bisa melalui Kampung Koto Ringin, jalan masuknya dari depan PLTU.(habis)

Laporan MONANG LUBIS, Siak

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari