Kamis, 24 Juli 2025

Bukan Takut Cina, Penyebab Nelayan Natuna Tidak Melaut

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Klaim Cina terhadap Natuna tidak membuat takut para nelayan untuk mencari ikan. Salah satunya adalah Mursalim Syah yang berprofesi sebagai nelayan. Para nelayan biasa saja, bahkan tetap melaut walaupun adanya klaim Natuna oleh Tiongkok ini.

“Jadi enggak berpengaruh. Nelayan kita tetap berlayar mencari ikan,” ujar Mursalim kepada JawaPos.com, Jumat (10/1).

Pria yang akrab disapa Salim ini mengatakan, nelayan saat ini tidak melaut karena saat ini Indonesia masuk ke musim penghujan dan madanya cuaca ekstrim.‎ “Dengan situasi ekstrem, nah nelayan kita tidak sanggup keluar sampai jauh. Jadi takut bukan karena adanya Cina katanya.

Para nelayan juga bisa melaut selalu membawa ponselnya. Itu dilakukan guna merekam ataupun mengambil foto apabila adanya kapal asing yang masuk atau mencuri ikan di perairan Natuna. “Sehingga nantinya nelayan bisa bicara sesuai fakta, bukan hanya dengar cerita. Tapi faktanya ada,” ungkapnya.

Baca Juga:  Pengobatan Kanker Lebih Mudah Sejak Dini

Adanya TNI yang menjaga perairan Natuna yang disambut positif oleh para nelayan. Sehingga bisa mencari ikan dengan tenang. Hal ini juga untuk menjaga perairan Natuna dari klaim Cina. “Sanggat membantu, pemerintah cepat tanggap menghadapi situasi, dengan masyarakat kita merasa aman dengan hadirnya TNI,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, telah terjadi pelanggaran yang dilakukan kapal-kapal China di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Retno menyampaikan, dalam United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982 telah menetapkan bahwa perairan Natuna masuk ke dalam Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Oleh karena itu ia meminta Cina mematuhi aturan tersebut. Retno juga mengatakan, dalam rapat koordinasi para menteri sepakat untuk melakukan patroli di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di perairan Natuna.

Baca Juga:  Kapolres Ajak Warga Rohul Ciptakan Rasa Aman dan Damai

Editor :Deslina
Sumber: jawapos.com

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Klaim Cina terhadap Natuna tidak membuat takut para nelayan untuk mencari ikan. Salah satunya adalah Mursalim Syah yang berprofesi sebagai nelayan. Para nelayan biasa saja, bahkan tetap melaut walaupun adanya klaim Natuna oleh Tiongkok ini.

“Jadi enggak berpengaruh. Nelayan kita tetap berlayar mencari ikan,” ujar Mursalim kepada JawaPos.com, Jumat (10/1).

Pria yang akrab disapa Salim ini mengatakan, nelayan saat ini tidak melaut karena saat ini Indonesia masuk ke musim penghujan dan madanya cuaca ekstrim.‎ “Dengan situasi ekstrem, nah nelayan kita tidak sanggup keluar sampai jauh. Jadi takut bukan karena adanya Cina katanya.

Para nelayan juga bisa melaut selalu membawa ponselnya. Itu dilakukan guna merekam ataupun mengambil foto apabila adanya kapal asing yang masuk atau mencuri ikan di perairan Natuna. “Sehingga nantinya nelayan bisa bicara sesuai fakta, bukan hanya dengar cerita. Tapi faktanya ada,” ungkapnya.

Baca Juga:  Adik Ungkap Janji untuk Mendiang Ashraf Sinclair

Adanya TNI yang menjaga perairan Natuna yang disambut positif oleh para nelayan. Sehingga bisa mencari ikan dengan tenang. Hal ini juga untuk menjaga perairan Natuna dari klaim Cina. “Sanggat membantu, pemerintah cepat tanggap menghadapi situasi, dengan masyarakat kita merasa aman dengan hadirnya TNI,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, telah terjadi pelanggaran yang dilakukan kapal-kapal China di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

- Advertisement -

Retno menyampaikan, dalam United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982 telah menetapkan bahwa perairan Natuna masuk ke dalam Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Oleh karena itu ia meminta Cina mematuhi aturan tersebut. Retno juga mengatakan, dalam rapat koordinasi para menteri sepakat untuk melakukan patroli di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di perairan Natuna.

Baca Juga:  KPK Periksa Pejabat Bank Riau Kepri dan Tiga Pengusaha 

Editor :Deslina
Sumber: jawapos.com

- Advertisement -

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Klaim Cina terhadap Natuna tidak membuat takut para nelayan untuk mencari ikan. Salah satunya adalah Mursalim Syah yang berprofesi sebagai nelayan. Para nelayan biasa saja, bahkan tetap melaut walaupun adanya klaim Natuna oleh Tiongkok ini.

“Jadi enggak berpengaruh. Nelayan kita tetap berlayar mencari ikan,” ujar Mursalim kepada JawaPos.com, Jumat (10/1).

Pria yang akrab disapa Salim ini mengatakan, nelayan saat ini tidak melaut karena saat ini Indonesia masuk ke musim penghujan dan madanya cuaca ekstrim.‎ “Dengan situasi ekstrem, nah nelayan kita tidak sanggup keluar sampai jauh. Jadi takut bukan karena adanya Cina katanya.

Para nelayan juga bisa melaut selalu membawa ponselnya. Itu dilakukan guna merekam ataupun mengambil foto apabila adanya kapal asing yang masuk atau mencuri ikan di perairan Natuna. “Sehingga nantinya nelayan bisa bicara sesuai fakta, bukan hanya dengar cerita. Tapi faktanya ada,” ungkapnya.

Baca Juga:  Bergelar Datuok Rajo Batuah

Adanya TNI yang menjaga perairan Natuna yang disambut positif oleh para nelayan. Sehingga bisa mencari ikan dengan tenang. Hal ini juga untuk menjaga perairan Natuna dari klaim Cina. “Sanggat membantu, pemerintah cepat tanggap menghadapi situasi, dengan masyarakat kita merasa aman dengan hadirnya TNI,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, telah terjadi pelanggaran yang dilakukan kapal-kapal China di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Retno menyampaikan, dalam United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982 telah menetapkan bahwa perairan Natuna masuk ke dalam Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Oleh karena itu ia meminta Cina mematuhi aturan tersebut. Retno juga mengatakan, dalam rapat koordinasi para menteri sepakat untuk melakukan patroli di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di perairan Natuna.

Baca Juga:  Masyarakat Tumpah Ruah di Lapangan Tugu

Editor :Deslina
Sumber: jawapos.com

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari