MANILA (RIAUPOS.CO) – Seorang wartawan di Filipina Tewas ditembak pada Rabu (8/12/2021). Informasi ini dirilis oleh sebuah kelompok advokasi pers setempat.
Ia adalah Jesus Malabanan, dibunuh di Calbayog City di Provinsi Samar, menurut sebuah pernyataan di halaman Facebook National Union of Journalists of the Philippines (NUJP).
Malabanan merupakan koresponden untuk Manila Standard di wilayah Luzon Tengah, utara ibukota. Surat kabar tersebut juga telah mengkonfirmasi kematian Malabanan pada AFP.
Selain bekerja untuk Manila Standard, Malabanan juga bekerja sebagai stringer untuk kantor berita internasional Reuters.
Polisi belum memberi rincian dugaan pembunuhan wartawan tersebut. Hingga kini, belum ada otoritas yang menjawab pertanyaan wartawan atas kejadian memilukan ini.
Kejadian ini menambah daftar panjang kematian wartawan di Filipina. Negara tersebut dinilai tidak cukup aman untuk profesi jurnalis.
Kematian Malabanan terjadi kurang dari dua bulan setelah Orlando Dinoy, seorang reporter di pulau selatan Mindanao, ditembak mati di apartemennya.
Jika terbukti, Malabanan merupakan jurnalis ke-22 yang terbunuh sejak Presiden Rodrigo Duterte mengambil alih kekuasaan pada 2016.
Sebuah laporan yang dikeluarkan pada bulan Oktober, Komite Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York menempatkan Filipina di peringkat ketujuh dalam Indeks Impunitas Global, dengan 13 pembunuhan wartawan masih belum terpecahkan.
Filipina selalu menjadi sorotan dalam indeks tahunan yang dirilis sejak 2008 ini.
Sumber: AFP/Reuters/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun
MANILA (RIAUPOS.CO) – Seorang wartawan di Filipina Tewas ditembak pada Rabu (8/12/2021). Informasi ini dirilis oleh sebuah kelompok advokasi pers setempat.
Ia adalah Jesus Malabanan, dibunuh di Calbayog City di Provinsi Samar, menurut sebuah pernyataan di halaman Facebook National Union of Journalists of the Philippines (NUJP).
- Advertisement -
Malabanan merupakan koresponden untuk Manila Standard di wilayah Luzon Tengah, utara ibukota. Surat kabar tersebut juga telah mengkonfirmasi kematian Malabanan pada AFP.
Selain bekerja untuk Manila Standard, Malabanan juga bekerja sebagai stringer untuk kantor berita internasional Reuters.
- Advertisement -
Polisi belum memberi rincian dugaan pembunuhan wartawan tersebut. Hingga kini, belum ada otoritas yang menjawab pertanyaan wartawan atas kejadian memilukan ini.
Kejadian ini menambah daftar panjang kematian wartawan di Filipina. Negara tersebut dinilai tidak cukup aman untuk profesi jurnalis.
Kematian Malabanan terjadi kurang dari dua bulan setelah Orlando Dinoy, seorang reporter di pulau selatan Mindanao, ditembak mati di apartemennya.
Jika terbukti, Malabanan merupakan jurnalis ke-22 yang terbunuh sejak Presiden Rodrigo Duterte mengambil alih kekuasaan pada 2016.
Sebuah laporan yang dikeluarkan pada bulan Oktober, Komite Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York menempatkan Filipina di peringkat ketujuh dalam Indeks Impunitas Global, dengan 13 pembunuhan wartawan masih belum terpecahkan.
Filipina selalu menjadi sorotan dalam indeks tahunan yang dirilis sejak 2008 ini.
Sumber: AFP/Reuters/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun