Banjir dan Buaya Ancam Warga Basilam Baru

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Warga Kelurahan Basilam Baru, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai sudah hampir dua pekan mengalami musibah banjir di daerah mereka. Banjir di wilayah yang berada di pinggir Kota Dumai itu mencapai 1 meter. 

Tidak hanya banjir, warga juga terancam dengan keberadaan buaya yang memang ada di Sungai Basilam. "Yang kami hadapi bukan hanya air kecokelatan saja. Tetapi juga buaya yang kerap muncul di saat warga sedang melewati genangan air," tutur warga RT 18 Kelurahan Basilam Baru,  Marjono.

- Advertisement -

Ia mengatakan, banjir yang dihadapi warga bukan berasal dari air hujan. Namun, dari kanal perusahaan. Sebab, perusahaan melakukan penanaman akasia. Sehingga mereka membuka pintu air. 

"Dalam setahun, banjir sudah berulang kali datang. Kalau perusahaan membuka pintu air, warga yang harus menanggung dampaknya,” sebutnya.

- Advertisement -

Menurutnya, banjir ini sudah berlangsung sekitar dua pekan lebih. "Kami tak bisa tidur. Sebab air masuk ke dalam rumah setinggi lutut. Kami minta pemerintah memberikan solusi," tuturnya.

Wakil Ketua DPRD Dumai Bahari usai melihat kondisi banjir mengatakan, dalam waktu dekat, akan dilakukan pekerjaan normalisasi di sejumlah drainase. 

"Sudah dianggarkan dalam anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Perubahan tahun 2020. Dalam waktu dekat akan dilakukan normalisasi drainase yang ada. Saya membawa Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Alam (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dumai. Mereka sudah mengecek kondisi banjir dengan drone agar dapat dieksekusi segera," paparnya.

Beberapa drainase utama, lanjutnya, banyak yang tersumbat. Makanya perlu dilakukan normalisasi agar mengalir lancar.  (azr)    

Laporan: HASANAL BULKIAH (Dumai)

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Warga Kelurahan Basilam Baru, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai sudah hampir dua pekan mengalami musibah banjir di daerah mereka. Banjir di wilayah yang berada di pinggir Kota Dumai itu mencapai 1 meter. 

Tidak hanya banjir, warga juga terancam dengan keberadaan buaya yang memang ada di Sungai Basilam. "Yang kami hadapi bukan hanya air kecokelatan saja. Tetapi juga buaya yang kerap muncul di saat warga sedang melewati genangan air," tutur warga RT 18 Kelurahan Basilam Baru,  Marjono.

Ia mengatakan, banjir yang dihadapi warga bukan berasal dari air hujan. Namun, dari kanal perusahaan. Sebab, perusahaan melakukan penanaman akasia. Sehingga mereka membuka pintu air. 

"Dalam setahun, banjir sudah berulang kali datang. Kalau perusahaan membuka pintu air, warga yang harus menanggung dampaknya,” sebutnya.

Menurutnya, banjir ini sudah berlangsung sekitar dua pekan lebih. "Kami tak bisa tidur. Sebab air masuk ke dalam rumah setinggi lutut. Kami minta pemerintah memberikan solusi," tuturnya.

Wakil Ketua DPRD Dumai Bahari usai melihat kondisi banjir mengatakan, dalam waktu dekat, akan dilakukan pekerjaan normalisasi di sejumlah drainase. 

"Sudah dianggarkan dalam anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Perubahan tahun 2020. Dalam waktu dekat akan dilakukan normalisasi drainase yang ada. Saya membawa Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Alam (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dumai. Mereka sudah mengecek kondisi banjir dengan drone agar dapat dieksekusi segera," paparnya.

Beberapa drainase utama, lanjutnya, banyak yang tersumbat. Makanya perlu dilakukan normalisasi agar mengalir lancar.  (azr)    

Laporan: HASANAL BULKIAH (Dumai)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya