Rabu, 23 Juli 2025

Polisi dan Geng Narkoba Saling Tembak, 28 Orang Tewas

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€” Polisi menggerebek geng narkoba di permukiman kumuh Rio de Janeiro, Brasil pada Kamis (6/5). Sebanyak 28 orang tewas dalam operasi tersebut.

Penyergapan itu merupakan operasi paling mematikan yang pernah dilakukan petugas keamanan di kota Brasil.

"Intelijen membenarkan bahwa mereka yang tewas merupakan pengedar narkoba. Mereka menembaki petugas, untuk membunuh. Mereka disuruh untuk melawan," kata kepala Polisi Sipil Allan Turnowski, Jumat (7/5).

"Tiga jasad lainnya yang dievakuasi dari lokasi itu adalah pria yang terkait dengan kejahatan terorganisir," katanya.

Sebanyak 24 orang lainnya dan satu petugas polisi juga tewas dalam operasi di permukiman Jacarezinho, Rio de Janeiro utara.

Peristiwa berdarah itu menuai kritikan dari kelompok HAM termasuk Amnesty International, yang mengecam polisi atas insiden hilangnya nyawa yang memalukan dan tak dapat dibenarkan di permukiman yang mayoritas penduduknya berkulit hitam dan miskin.

Baca Juga:  Dave Mustaine Siap Beraksi Kembali

Kantor HAM PBB pada Jumat mendesak penyelidikan independen dalam operasi tersebut. Juru bicara urusan HAM PBB Rupert Colville menyebutkan bahwa polisi menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dan tidak perlu.

Sumber: Jpnn.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€” Polisi menggerebek geng narkoba di permukiman kumuh Rio de Janeiro, Brasil pada Kamis (6/5). Sebanyak 28 orang tewas dalam operasi tersebut.

Penyergapan itu merupakan operasi paling mematikan yang pernah dilakukan petugas keamanan di kota Brasil.

"Intelijen membenarkan bahwa mereka yang tewas merupakan pengedar narkoba. Mereka menembaki petugas, untuk membunuh. Mereka disuruh untuk melawan," kata kepala Polisi Sipil Allan Turnowski, Jumat (7/5).

"Tiga jasad lainnya yang dievakuasi dari lokasi itu adalah pria yang terkait dengan kejahatan terorganisir," katanya.

Sebanyak 24 orang lainnya dan satu petugas polisi juga tewas dalam operasi di permukiman Jacarezinho, Rio de Janeiro utara.

- Advertisement -

Peristiwa berdarah itu menuai kritikan dari kelompok HAM termasuk Amnesty International, yang mengecam polisi atas insiden hilangnya nyawa yang memalukan dan tak dapat dibenarkan di permukiman yang mayoritas penduduknya berkulit hitam dan miskin.

Baca Juga:  Zaskia Gotik Akui Telah Menikah Kembali

Kantor HAM PBB pada Jumat mendesak penyelidikan independen dalam operasi tersebut. Juru bicara urusan HAM PBB Rupert Colville menyebutkan bahwa polisi menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dan tidak perlu.

- Advertisement -

Sumber: Jpnn.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€” Polisi menggerebek geng narkoba di permukiman kumuh Rio de Janeiro, Brasil pada Kamis (6/5). Sebanyak 28 orang tewas dalam operasi tersebut.

Penyergapan itu merupakan operasi paling mematikan yang pernah dilakukan petugas keamanan di kota Brasil.

"Intelijen membenarkan bahwa mereka yang tewas merupakan pengedar narkoba. Mereka menembaki petugas, untuk membunuh. Mereka disuruh untuk melawan," kata kepala Polisi Sipil Allan Turnowski, Jumat (7/5).

"Tiga jasad lainnya yang dievakuasi dari lokasi itu adalah pria yang terkait dengan kejahatan terorganisir," katanya.

Sebanyak 24 orang lainnya dan satu petugas polisi juga tewas dalam operasi di permukiman Jacarezinho, Rio de Janeiro utara.

Peristiwa berdarah itu menuai kritikan dari kelompok HAM termasuk Amnesty International, yang mengecam polisi atas insiden hilangnya nyawa yang memalukan dan tak dapat dibenarkan di permukiman yang mayoritas penduduknya berkulit hitam dan miskin.

Baca Juga:  Langkah Antisipatif Harus segera Dilakukan untuk Cegah Jumlah Korban Bencana Alam di Masa Datang

Kantor HAM PBB pada Jumat mendesak penyelidikan independen dalam operasi tersebut. Juru bicara urusan HAM PBB Rupert Colville menyebutkan bahwa polisi menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dan tidak perlu.

Sumber: Jpnn.com
Editor: Rinaldi

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari