DUMAI (RIAUPOS.CO) — Aksi teror begal yang terjadi di Jalan Cut Nyak Dien menjadi perhatian banyak pihak termasuk Wali Kota Dumai Zulkifli As. Pasalnya memang lokasi tersebut minim lampu penerangan jalan. Hal itu membuat lokasi itu menjadi rawan tindak kejahatan.
"Kita prihatin ada kejadian tersebut, namun terkait lampu penerangan jalan, sudah pernah dianggarkan pada 2019," ujar orang nomor satu di Kota Dumai itu, Selasa (7/1).
Ia menyebutkan pada tahun anggaran 2019, Pemerintah Kota Dumai sudah dua kali membeli travo yang berfungsi untuk mengatur aliran listrik di jalan tersebut, dan anggaran pembeliannya kurang lebih Rp150 juta per unit. "Kami sudah berkoordinasi dengan lurah dan RT setempat terkait dengan pengamanan travo tersebut. Namun kita menyayangkan, karena dua kali travo tersebut kita beli, dua kali pula digondol maling," tuturnya
Zulkifli mengimbau, kepada warga masyarakat untuk merasa memiliki kota yang dicintai ini. Aset Pemerintah Kota Dumai sepenuhnya diproyeksikan untuk kemaslahatan masyarakat di kota ini.
"Semoga ke depan aset-aset publik yang ada bisa kita jaga keberadaannya karena semuanya demi kepentingan kita bersama," imbuhnya.
Dikatakannya, untuk penganggaran kembali tentunya perlu pe- rencanaan, jadi akan dilihat apakah ada untuk lampu penerangan jalan di Purnama. "Kami sangat prihatin, akan segera kita tindak lanjuti bersama Dinas Perkim, dan yang paling penting kita mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga aset pemko," harapnya.
Warga Dumai Barat sangat berharap pemerintah bisa segera menyediakan lagi lampu penerangan jalan di Purnama, pasalnya kawasan tersebut pada malam hari gelap gulita. "Malam, gelap sekali, ditambah juga semak dan banyak pohon-pohon besar serta kebun-kebun ubi, menambah pelaku tindak kriminal semakin leluasa untuk melncarkan aksinya," sebutnya.
Ia mengatakan adanya lampu penerangan jalan, tentunya pelaku-pelaku tindak kriminal akan berpikir panjang untuk melakukan aksinya. "Mudah-mudahan bisa secepatnyalah lampu penerangan jalan di Purnama bisa segera terealisasi atau dibuat," tutupnya.(hsb)