JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz bin al-Saud, merespons peristiwa penembakan di pangkalan militer Amerika Serikat di Florida pada Jumat (6/12) pagi waktu setempat.
Insiden berdarah tersebut terjadi tepatnya di pangkalan Angkatan Laut AS Florida. Dalam insiden itu, dikabarkan empat orang tewas (termasuk pelaku) dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Setelah dilakukan investigasi, pelaku penembakan disebut merupakan seorang personel Angkatan Udara Arab Saudi. Dia sedang mengikuti pelatihan militer di Amerika Serikat. Pelaku penembakan di dalam kelas tersebut kemudian ditembak mati oleh deputi sheriff.
Raja Salman langsung merespons cepat. Dia mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump, bahwa dirinya telah memerintahkan layanan keamanan agar berkoordinasi dengan otoritas AS menyelidiki penembakan tersebut.
Raja Salman juga telah meyakinkan Trump bahwa pelaku kejahatan keji tersebut tidak mewakili rakyat Arab Saudi. Raja Salman menyatakan kesedihan sekaligus penyesalannya atas peristiwa penembakan tersebut. Hal itu disampaikan Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington melalui pernyataan usai percakapan telepon Raja Salman dan Trump.
"Yang Mulia menegaskan bahwa pelaku aksi keji tersebut tidak mewakili rakyat Arab Saudi, yang menganggap warga Amerika Serikat sebagai teman dan juga sekutu. Raja telah mengarahkan layanan keamanan agar bekerja sama dengan lembaga di AS yang terkait untuk mengungkap informasi yang akan membantu menyingkap penyebab serangan mengerikan tersebut," sebut pernyataan Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz bin al-Saud, merespons peristiwa penembakan di pangkalan militer Amerika Serikat di Florida pada Jumat (6/12) pagi waktu setempat.
Insiden berdarah tersebut terjadi tepatnya di pangkalan Angkatan Laut AS Florida. Dalam insiden itu, dikabarkan empat orang tewas (termasuk pelaku) dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
- Advertisement -
Setelah dilakukan investigasi, pelaku penembakan disebut merupakan seorang personel Angkatan Udara Arab Saudi. Dia sedang mengikuti pelatihan militer di Amerika Serikat. Pelaku penembakan di dalam kelas tersebut kemudian ditembak mati oleh deputi sheriff.
Raja Salman langsung merespons cepat. Dia mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump, bahwa dirinya telah memerintahkan layanan keamanan agar berkoordinasi dengan otoritas AS menyelidiki penembakan tersebut.
- Advertisement -
Raja Salman juga telah meyakinkan Trump bahwa pelaku kejahatan keji tersebut tidak mewakili rakyat Arab Saudi. Raja Salman menyatakan kesedihan sekaligus penyesalannya atas peristiwa penembakan tersebut. Hal itu disampaikan Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington melalui pernyataan usai percakapan telepon Raja Salman dan Trump.
"Yang Mulia menegaskan bahwa pelaku aksi keji tersebut tidak mewakili rakyat Arab Saudi, yang menganggap warga Amerika Serikat sebagai teman dan juga sekutu. Raja telah mengarahkan layanan keamanan agar bekerja sama dengan lembaga di AS yang terkait untuk mengungkap informasi yang akan membantu menyingkap penyebab serangan mengerikan tersebut," sebut pernyataan Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi