Kamis, 19 September 2024

KPK Banyak Terima Laporan Warga Tak Terima Bansos

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – KPK membuka kanal pelaporan penerimaan bantuan sosial (bansos) melalui aplikasi JAGA Bansos sejak 29 Mei 2020 lalu. Hingga Sabtu (6/6), tercatat sudah 118 laporan yang masuk dari warga. Laporan terbanyak berupa warga yang tak menerima bantuan tersebut.

Sebanyak 54 warga melaporkan bahwa mereka tidak menerima bansos walaupun sudah mendaftar. “Selain itu, ada enam topik keluhan lain yang juga disampaikan pelapor,” jelas Plt Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati Kurding, Sabtu (6/6).

Keenam poin tersebut antara lain, bantuan yang diterima jumlahnya kurang dari yang seharusnya, aparat yang tidak memberikan bantuan ke penerima, dan nama penerima bansos fiktif atau tidak ada di daftar. Selain itu, ada pula laporan penerima bansos mendapat bantuan lebih dari satu, kualitas bantuan yang diterima buruk, dan bantuan yang tidak tepat sasaran.

Baca Juga:  Begini Klarifikasi Wagub DKI tentang Dana Hibah untuk Yayasan yang Dipimpin sang Ayah

Ipi melanjutkan, laporan tersebut ditujukan untuk 71 pemerintah kabupaten/kota dan 7 pemerintah provinsi. “Instansi yang paling banyak menerima keluhan adalah Pemprov Jawa Timur dan Pemkab Indramayu, masing-masing lima laporan,” jelasnya.

- Advertisement -

Dia menyatakan bahwa aplikasi ini ternyata cukup bermanfaat untuk masyarakat. Sebelumnya, KPK berinisiatif membuka kanal aplikasi ini karena minimnya saluran pengaduan bansos selama pandemi yang disediakan pemerintah sebagai penyelenggara.

Ratusan laporan yang masuk itu bakal segera disampaikan KPK ke pemda terkait. “Informasi dari masyarakat ini diteruskan melalui unit Koordinasi Wilayah Pencegahan KPK yang melakukan pendampingan dan pengawasan dalam perbaikan tata kelola pemda,” imbuh Ipi. KPK juga berjanji akan memonitor tindak lanjut pemda atas keluhan-keluhan tersebut.(deb/jpg)

- Advertisement -
Baca Juga:  Inovasi Tim KKN Unri Sosialisasi Covid dan Kenalkan Teknologi QR Code

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – KPK membuka kanal pelaporan penerimaan bantuan sosial (bansos) melalui aplikasi JAGA Bansos sejak 29 Mei 2020 lalu. Hingga Sabtu (6/6), tercatat sudah 118 laporan yang masuk dari warga. Laporan terbanyak berupa warga yang tak menerima bantuan tersebut.

Sebanyak 54 warga melaporkan bahwa mereka tidak menerima bansos walaupun sudah mendaftar. “Selain itu, ada enam topik keluhan lain yang juga disampaikan pelapor,” jelas Plt Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati Kurding, Sabtu (6/6).

Keenam poin tersebut antara lain, bantuan yang diterima jumlahnya kurang dari yang seharusnya, aparat yang tidak memberikan bantuan ke penerima, dan nama penerima bansos fiktif atau tidak ada di daftar. Selain itu, ada pula laporan penerima bansos mendapat bantuan lebih dari satu, kualitas bantuan yang diterima buruk, dan bantuan yang tidak tepat sasaran.

Baca Juga:  Siang Ini, KPU Rohul Pleno Tingkat Kabupaten

Ipi melanjutkan, laporan tersebut ditujukan untuk 71 pemerintah kabupaten/kota dan 7 pemerintah provinsi. “Instansi yang paling banyak menerima keluhan adalah Pemprov Jawa Timur dan Pemkab Indramayu, masing-masing lima laporan,” jelasnya.

Dia menyatakan bahwa aplikasi ini ternyata cukup bermanfaat untuk masyarakat. Sebelumnya, KPK berinisiatif membuka kanal aplikasi ini karena minimnya saluran pengaduan bansos selama pandemi yang disediakan pemerintah sebagai penyelenggara.

Ratusan laporan yang masuk itu bakal segera disampaikan KPK ke pemda terkait. “Informasi dari masyarakat ini diteruskan melalui unit Koordinasi Wilayah Pencegahan KPK yang melakukan pendampingan dan pengawasan dalam perbaikan tata kelola pemda,” imbuh Ipi. KPK juga berjanji akan memonitor tindak lanjut pemda atas keluhan-keluhan tersebut.(deb/jpg)

Baca Juga:  Biaya Umrah Naik 15–25 Persen

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari